Anda masih memiliki sisa lahan di sekitar rumah ? Kalau ada, yuk kita bikin kandang penangkaran burung murai batu. Tidak masalah jika sisa lahan agak sempit, misalnya 1-2 meter di samping atau belakang bangunan rumah. Jika mau, lahan sempit pun masih bisa dimanfaatkan. Artikel kali ini akan memandu Anda membuat kandang penangkaran murai batu di lahan sempit, tahap demi tahap, disertai dengan gambar ilustrasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam artikel ini, jenis burung yang dijadikan sampel adalah murai batu. Tetapi panduan ini juga dapat diterapkan untuk beberapa jenis burung kicauan lain seperti kacer, jalak suren, dan cucakrowo yang postur tubuhnya hampir seukuran.
Memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk kandang penangkaran burung tentu bisa menambah penghasilan, jika Anda memang bersungguh-sungguh ingin menekuni usaha breeding burung kicauan.
Setidaknya, ini bisa dijadikan ajang menghimpun pengalaman dalam beternak burung bagi calon breeder atau breeder pemula. Kelak, jika sudah mampu mengatasi berbagai kendala, kandang bisa dikembangkan lebih luas di lokasi baru, baik milik sendiri maupun menyewa lahan milik orang lain.
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi dan menjadi pertimbangan sebelum membangun kandang penangkaran, meski dalam beberapa kasus tidak bersifat mutlak :
- Lokasi sebaiknya berada di tempat yang aman dari gangguan, misalnya lalu-lalang manusia yang terlalu sering, lokasi yang terlalu bising (misalnya dekat jalan raya atau pabrik), dan sebagainya.
- Setiap petak kandang memiliki ukuran panjang 90 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 180 cm. Tetapi, jika kondisi lahan tidak memungkinkan, bisa dilakukan penyesuaian ukuran mengikuti luas lahan yang tersedia.
- Dinding kandang sebaiknya tidak dilapisi semen atau tanpa aci. Jadi, biarkan batu bata atau batako tetap “telanjang”. Hal ini untuk menjaga kelembaban kandang, sehingga suasana di dalam tidak terlalu kering.
- Lantai kandang bisa diisi dengan pasir biasa, atau pasir pantai yang banyak dijual di toko-toko akuarium. Tujuannya agar kotoran burung cepat meresap, dan mudah dibersihkan dengan cara mengaduknya. Tetapi hal itu hanya pilihan, karena lantai juga bisa disemen, atau bahkan dibiarkan apa adanya (alas tanah).
Berikut ini desain kandang penangkaran sederhana yang dibuat dengan menggunakan software sketch up dari Google, sebagai panduan dalam membangun kandang penangkaran sederhana ala Om Kicau.
1. Mencari lokasi
Lokasi untuk kandang penangkaran bisa memanfaatkan lahan kosong di samping atau belakang rumah, terutama bagi Anda yang memiliki lahan sempit.
Selanjutnya, lihat gambar di bawah ini. Inilah desain kandang breeding murai batu yang bisa diterapkan. Untuk memantau pasangan induk di dalam kandang, Anda bisa membuat lubang di tengah kandang yang bisa ditutupi dengan kaca hitam atau sebuah pintu kecil.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
2. Konstruksi kandang
Detail konstruksi kandang penangkaran murai batu, atau burung seukuran, bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Pada bagian dasar kandang, pastikan hewan-hewan seperti tikus, kucing, dan anjing tidak mudah membobol kandang. Untuk kucing dan anjing, usahakan tidak pernah bisa masuk ke area di sekitar kandang, karena akan membuat burung stres ketika melihatnya.
Dinding belakang kandang hanya memanfaatkan dinding belakang / samping rumah. Jadi, Anda tinggal membuat dinding-dinding samping, dari batako atau batu bata. Sedangkan dinding depan bersifat terbuka, yang terdiri atas rangka dan kawat ram. Untuk rangka kandang, Anda bisa menggunakan kayu kaso atau tiang alumunium yang banyak dijual di toko material.
Kandang memiliki dua pintu masuk. Yang paling bawah berukuran lebih besar, yaitu pintu masuk untuk memudahkan kita saat memantau sarang, sekaligus saat ingin membersihkan kotoran di dalam kandang. Adapun pintu yang berukuran lebih kecil ( di atas pintu besar ) untuk mengganti pakan dan air minum.
3. Pemasangan kawat ram dan pintu
Setelah dinding samping rampung, dan rangka pada dinding depan sudah terpasang, kini saatnya memasang kawat ram dan pintu yang dibutuhkan.
Untuk atapnya, Anda bisa menggunakan genteng, atau atap gelombang dari bahan asbes atau plastik. Karena lahan sempit, kita tidak perlu membuat separo atap bersifat terbuka.
Siapkan pula tirai dari kain atau bekas MMT, atau terpal, yang sewaktu-waktu ditutup ketika turun hujan lebat atau suasana kandang agak ramai.
Kandang selesai dibuat. Namun, sebaiknya jangan langsung digunakan. Biarkan 1-2 hari kosong, agar kondisi di dalamnya terasa lebih lembab dulu. Setelah itu, kandang bisa digunakan.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
mantabs om, kebetulan lagi cari referensi penangkaran yg kebetulan cuma punya lahan sempit maklum diperumahan.. hehe
makasih bermanfaat banget artikelnya 🙂
Maaf om, sedikit minta info. Pencegahan semut masuk kandang bagaimana untuk bagian dinding belakang ( dinding yang jadi satu dengan dinding rumah )? Kalau untuk bagian bawah kandang mungkin bisa dengan membuat semacam parit kecil. Kalau menggunakan kapur semut atau gemuk ( paslin ) apakah bisa tahan lama? Terima kasih sebelumnya om.
masalah semut memang masalah utama di penangkaran om, susah sekali ngebasminya. kalau pake kapur semut bisa saja om cuma sekarang kebanyakan kapur semut banyak yang palsu, terbukti dari yang saya gunakan, semutnya malah nyantai-nyantai aja tuh lewatin garisnya. hehehe . ada juga yang menaruh racun semut di jalur yang dilalui dekat kandangnya, yang katanya bisa ngebasmi semua koloni semut, mungkin bisa dicoba oleh om. cara lain membuat sodetan pada dinding kandang yang menempel di tembok lalu memasukannya dengan kapas yang dibasahi dengan minyak kelapa/ gemuk encer, itu juga bisa bertahan lama om.
ok om, mksh utk masukannya.
sering sering di siram air saja om sekitar kandang. lama lama semut bosen sendiri hidup di situ