Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitulah pepatah yang tepat dilekatkan pada Rizky, atau akrab disapa Kiky. Ayahnya, Agus yang tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, adalah kicaumania sejati. Sejak balita, Kiky sudah terbiasa melihat ayahnya merawat puluhan ekor burung kicauan, khususnya kenari. Pada hari libur, siswa kelas 3 SD itu sering terlihat di lapangan, baik sekadar latber atau lomba lokal. “Daripada main game, lebih enakan main burung,” kata Kiky, kicaumania cilik yang mulai fasih mengkondisikan kenari menjelang lomba.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hobi burung memang tidak kenal batas usia. Dari anak-anak belia hingga usia senja, jika sudah hobi tentu tak bisa dihalangi. Hobi ini juga digemari semua lapisan masyarakat, mulai dari tentara, polisi, politisi, pengusaha, karyawan, buruh, hingga anak-anak seperti halnya Kiky.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Putra pertama Om Agus ini baru berumur 8 tahun, tapi sejak dulu sering mengikuti sang ayah ke berbagai arena lomba burung. Ke mana pun ayahnya turun membawa burungnya, Kiky seringjali mengikutinya. Kalau dilarang, ya.. namanya juga anak-anak, dia pasti akan merengek.
Karena ayahnya punya puluhan gaco kenari, Kiky lama-lama juga fasih mengenai cara merawat kenari, bahkan dan mengkondisikan kenari menjelang lomba.
Saat ini ada tujuh kenari unggulan miliknya yang diberikan sang ayah, termasuk Brad Cit dan Artis. Kedua kenari ini sering meraih kemenangan di berbagai lomba di Jabodetabek, setidaknya masuk lima besar.
Apakah kegiatan ini tidak mengganggu aktivitas belajarnya? Om Agus menjawab, selama ini hobi burung bisa dijalankan anaknya tanpa mengganggu belajar, sekolah, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan proses tumbuhkembang anak.
“Hobi burung itu justru sangat positif dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Dia akan lebih tahu bagaimana memperlakukan makhluk hidup lainnya. Kalau dengan binatang seperti burung saja sayang, semoga makin sayang terhadap sesama manusia,” ujar Om Agus.
Kiky juga mengaku sangat menikmati suasana lomba. Apalagi pada musim libur sekolah. Kalau tidak libur sekolah, biasanya dia datang ke lomba pada hari Sabtu atau Minggu. Jika musim libur sekolah, atau setelah penerimaan rapor, bisa turun ke latber atau latpres yang di Jabodetabek tak pernah libur (kecuali Senin).
“Saya memang senang sama burung. Ikut merawatnya di rumah dan ikut melombakannya pula di lapangan,” ujar bocah ini dengan polosnya. (d’one)
—