Murai batu Pendekar orbitan Abah Hudan (911 SF Surabaya) menjadi salah satu bintang yang bersinar dalam even akbar Piala Raja 2017. Memperkuat Duta Pakde Karwo Cup, murai batu Pendekar tampil sebagai juara 1 Kelas Jogja Istimewa B dan juara ketiga di Kelas Sekar Kedhaton.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pada Kelas Jogja Istimewa B, murai batu Pendekar terus ngedur dengan tonjolan materi cililin, pelatuk sampit, dan kapas tembak. Pendekar mampu mengungguli sejumlah lawan tangguh seperti TO milik ARB (JBT Bali) dan Barongsay kepunyaan Om Fuk (TDS Pasuruan).
Dalam even akbar tersebut, Abah Hudan juga moncer bersama murai batu Anak Lanang dan Petir. Anak Lanang menjadi runner-up Kelas Pariwisata A, sedangkan Petir bertengger di posisi 9 Kelas Pariwisata B.
“Murai batu Petir sering nyeri dalam even-even Blok Timur. Petir merupakan calon bintang masa depan. Umurnya masih muda, rentang prestasinya masih cukup panjang. Kami belum mau terlalu memaksakan sering tampil di arena lomba,” kata Om Taufik yang mengawal gaco-gaco milik Abah Hudan.
Siap gelar Mega Bintang Nine One One SF
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
911 SF merupakan salah satu single fighter berprestasi asal Surabaya. Tim ini bakal mengadakan kontes bergengsi Mega Bintang Nine-One-One SF di Gantangan Dewa 99, Medaeng-Waru, Sidoarjo, Minggu 15 Oktober 2017 (brosurnya sudah ada di Halaman Brosur Lomba Burung).
Beberapa komunitas murai batu asal Surabaya juga ikut berpartisipasi dalam Piala Raja 2017. Memang, tak semuanya pulang membawa trofi kemenangan, mengingat even kolosal ini diikuti gaco-gaco terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
Komunitas Pecinta Murai Batu Surabaya (PMBS), misalnya, menurunkan beberapa gaco andalannya, tapi belum mendapatkan hasil memuaskan.
“Meski demikian, kami tetap puas dan senang. Tujuan utama kami hadir di Piala Raja adalah menghadiri silaturahmi akbar antarkicaumania se-Indonesia,” jelas Om Benny, ketua PMBS. (Endar)