Ini bukan mimpi, melainkan impian atau harapan Om Karno Pringgodani, untuk mendirikan Merapi Bird Park and Conservation (MBPC) di lereng timur Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Tahap pertama sudah dimulai beberapa waktu lalu, dengan membangun kandang penangkaran cucakrowo dan kacer jawa. Rencananya, beberapa jenis burung lain yang ditangkar adalah murai batu medan dan cucak hijau. Apa sih tujuan MBPC?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Apakah ini penangkaran burung berkicau atau konservasi jenis burung tertentu? Sebab penangkaran (breeding) dan konservasi (pelestarian) sekilas mirip, tetap sebenarnya memiliki makna berbeda.
Penangkaran / peternakan burung memiliki hasil akhir yang sebagian atau seluruhnya dijual. Jadi ada unsur mendapatkan keuntungan dari usaha beternak atau menangkar burung.
Adapun dalam konservasi juga terkandung aktivitas penangkaran. Namun hasil akhirnya sama sekali tak dijual. Sebagian hasilnya dilepasliarkan ke alam bebas, dan sebagian lagi dijadikan indukan baru agar burung bisa terus berkembang biak.
Om Karno lalu menjawab, MBPC didesain sebagaimana tempat penangkaran burung lainnya. Dalam hal ini, produknya dijual kepada para penggemar burung kicauan, sehingga dapat mengurangi angka perburuan di alam liar.
Yang membedakan, hasil penangkaran MBPC ini murni untuk merehabilitasi kawasan pertanian serta sumber mata air di lereng sebelah timur Gunung Merapi, yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Boyolali.
“Jadi, hasil breeding antara lain akan digunakan untuk membeli bibit tanaman, guna merehabilitasi lahan-lahan rusak akibat Galian Tambang C (tambang pasir) di pusat-pusat mata air Desa Sukabumi,” kata Om Karno.
Untuk mengawali program ini, Om Karno telah membangun kandang breeding cucakrowo dan kacer jawa. Saat ini sudah ada empat pasangan induk cucakrowo, dan satu induk betina kacer.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk cucak hijau baru ada seekor cucak hijau betina (umur 6 bulan), sedangkan murai batu belum ada stok indukan. Jadi, pembangunan kandang cucak hijau dan murai batu akan dikerjakan pada tahap kedua.
“Kami benar-benar mulai dari nol. Saat ini konstruksi kandang tahap pertama sudah selesai, tinggal melakukan setting di dalamnya,” jelas Om Karno, yang sehari-hari menjalankan bisnis penggemukan sapi potong.
Dalam mencapai impiannya tersebut, Om Karno dibantu adiknya dan seorang karyawan yang selama ini juga membantunya dalam usaha penggemukan sapi.
Melalui artikel ini, Om Karno tak menutup kemungkinan bekerja sama dengan pihak lain yang sejalan dengan visi dan misinya, baik yang mukim di Boyolali, maupun warga Boyolali yang tinggal di daerah lain.
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Untuk tdk mengirim E.mail ke alamat ini
Waaah , sangat bagus sekali gagasannya om karno , apalagi mau breding cucak rowo . Di daerah saya ( di hutannya ) sudah tidak ada lagi terdengar suara burung tsb . Mungkin sudah habis . Dan akhir2 ini sedih juga dengan nasib murai batu , mungkin akan mengalami nasib yang sama dengan cc rowo .
Mohon Doa restunya ya Om … temen temen OmKicau Mania ….
mudah mudahan konsep dan gagasan ini bisa terrealisasi berjalan lancar …. Amin Ya Allah ….
om calon induk yg belum ada kan yg betina tp ,digambar itu kok “calon induk cucak hijau betina umur 6 bulan”???
Makasih Om Eko koreksinya, udah saya betulin. Yang benar, stok calon indukan cucak hijau berjenkel betina, umur 6 bulan. Jadi, yang belum ada CI jantan.
InsyaAllah , bulan Maret sudah siapp masuk kandang 2 pasang murai batu medan …