Sepanjang lomba, kacer Troy selalu mengipas-ngipaskan bulu ekornya, kepala ke atas, sorot mata ke lawan-lawannya. Irama lagunya ngerol-ngerol disertai tembakan cililin, lovebird, kolibri, dan serindit, dengan volume tembus. Kacer milik Didik 88 BF Jambi itu akhirnya meraih double winner dalam even Latber Spesial Andesta Kumpeh di Jambi, Minggu (23/2) kemarin.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tidak hanya Om Didik yang puas menyaksikan penampilan gaconya yang atraktif. Penonton, pemain lain, serta tim juri pun terpukau melihat aksinya ketika turun di Kelas Mega Bintang. “Kalau bertemu lawan-lawannya, bawaannya selalu menantang saja,” kata Om Didik.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setelah kelas paling bergengsi rampung, dia segera mendekati Rudi, yang sehari-hari merawat kacer Troy, termasuk mengawalnya setiap lomba. “Turunkan lagi di Kelas Sejati,” saran Om Didik.
Rudi pun menuruti saran bosnya yang demokratis. Ternyata benar. Di Kelas Sejati, penampilan kacer Troy makin menggila. Gelar juara pertama kembali diraihnya, sehingga dalam even ini meraih double winner alias nyeri juara 1.
Rudi pun merasa senang dan bangga dengan prestasi Troy. Sebab, dia mendapat kepercayaan penuh dari Om Didik untuk merawat burung-burung di penangkaran Didik 88 Bird Farm, dan burung-burung lomba koleksi Om Didik.
“Penampilan kacer Troy dalam even ini sangat ngedan. Makanya Om Didik menyarankan saya untuk menurunkannya sekali lagi,” kata Rudi.
Selain berjaya di kelas kacer, Om Didik juga menurunkan murai batu Qory, hasil breedingnya, dengan kode ring 88 warna biru yang melingkar di kaki kanannya. “Ini hasil breeding sendiri, umurnya sekitar 20 bulan,” kata Om Didik.
Dalam even ini, Qory tampil sebagai juara kedua Kelas Sejati. Saat berlaga, Qory rajin mengeluarkan suara ngerol-nembak. Andalannya adalah tembakan cucak jenggot, kapas tembak, dan cililin, dengan lagu kenari yang merdu.
Om Didik berencana menjadikan Qory sebagai calon induk jantan di penangkarannya. Namun, selama beberapa bulan ke depan, dia masih ingin mencobanya di lapangan untuk mematangkan mental dan performa suaranya.
“Performa suaranya masih bisa ditingkatkan lagi, mengingat usianya masih muda. Nanti usai mabung ketiga atau keempat, performa gaya dan suaranya biasanya akan lebih stabil. Penampilan Qory mirip dengan induk jantan atau bapaknya dulu,” tambah Om Didik.
Sebagaimana kebiasaan breeder yang juga merangkap pemain, Om Didik selalu menggunakan induk jantan yang pernah berprestasi di berbagai even. Adapun induk betina merupakan keturunan / trah juara pula. (Kelana Lana)
Semoga bermanfaat.
—