Ketika masih kecil, sebagian dari kita senang memelihara jangkrik, untuk didengar suaranya, sekaligus diadu dengan jangkrik milik teman, he.. he.. Tetapi hobi memelihara belalang daun jarang dijumpai di Indonesia. Padahal suaranya juga merdu, tidak kalah dari suara jangkrik. Masyarakat China bahkan sudah lama menggelar kontes suara jangkrik dan belalang daun. Kontes ini sama popularnya dengan kontes burung kicauan di Negeri Tirai Bambu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—
Kemampuan serangga dalam memainkan lagunya, sambil menggesek-gesekkan sayapnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi belalang daun dan jangkrik di China. Hal ini tidak terlepas dari tradisi turun-temurun.
Jika perkutut dan cucakrowo menjadi burung piaraan para bangsawan di masa lalu, memelihara jangkrik dan belalang daun pun menjadi hobi para bangsawan China tempo doeloe. Dalam penelusuran Om Kicau, tradisi tersebut bahkan telah dimulai sejak 1.400 tahun lalu, pada masa Ddinasti Tang (618 – 906 ). Para selir lalu menyimpannya dalam kandang-kandang yang terbuat dari emas.
Hobi memelihara jangkrik dan belalang daun kemudian berkembang menjadi hobi aduan pada masa Dinasti Song (960 – 1278), yang ternyata masih popular sampai hari ini.
Jenis serangga peliharaan yang cukup popular di China sangat beragam, tetapi bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan ukurannya: kecil, sedang, dan besar. Berikut ini rinciannya :
Jenis serangga ukuran kecil (0,8 – 1,3 cm)
- Xiao huangling / small yellow bell (Anaxipha pallidula )
- Da huangling / large yellow bell (Anaxipha sp.)
- Jinling / golden bell (Svistella bifaciata)
Jenis serangga ukuran sedang (1,4 – 3,5 cm)
- Zhuling / bamboo bell (Oecanthus longicauda)
- Zi Zhuling / purple bamboo bell (Oecanthus sinensis)
- Yinshao Zhuling / silverwhistle bamboo bell (Oecanthus sp.)
Jenis serangga ukuran besar (3,5 – 6,5 cm)
- Guoguo’e atau Katydid (Gampsocleis gratiosa)
- Tiepi guoguo atau Iron armoured Katydid (Gampsocleis gratiosa)
- Fangzhiniang atau The weaver (Mecopoda elongata)
Jenis jangkrik untuk aduan
- Douxi / fighting crikcet (Velarifictorus aspersus)
- Guanzai bangzi / coffinpoles (Loxoblemmus doenitz)
- Zaomaxi / hearthhorse cricket (Gryllodes sigillatus)
Kalau penggemar jangkrik di Indonesia menyimpan serangga ini dalam bumbung (potongan bambu kecil), atau di dalam sangkar mini dari bilah-bilah bambu, para penggemar jangkrik dan belalang daun di China menyimpannya dalam sangkar yang mirip sangkar burung namun berukuran mungil.
Sangkar serangga ini kemudian digantung di lokasi yang memudahkan penghobi untuk mendengar suaranya, biasanya di teras rumah.
Saat ini banyak bermunculan pedagang aksesoris dan perlengkapan dalam perawatan jangkrik dan belalang daun di China, yang nuansanya tidak jauh berbeda dari hobi memelihara burung. Lihat gambar toko jangkrik dan belalang daun di bawah ini :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—
Dalam kontes belalang daun di China, penilaian difokuskan pada volume suara, irama, dan resonansi (gema) suaranya. Para juri dibekali soundmeter, yaitu perangkat elektronik yang bisa mengukur tingkat volume suara dalam skala desibel.
Dalam kontes ini, seekor belalang daun harus memenuhi standar minimal volume suara, yaitu 106,3 desibel (lebih kencang daripada suara mesin pemotong rumput).
—
Saat lomba berlangsung, setiap belalang daun berada dalam wadah masing-masing yang berbentuk seperti botol, lalu diletakkan di atas meja sesuai dengan nomor urut masing-masing (kayak nomor gantangan, he.. he..) dalam posisi yang sejajar.
Sebelum lomba dimulai, para pemilik belalang daun akan memberi perhatian kepada jagoannya dengan berbagai macam cara agar bisa memenangi kontes. Ada yang memberikan doping untuk memperlambat suara sehingga bisa menghasilkan suara lebih dalam dan menggema. Ada juga yang sibuk mengoleskan ramuan ke sayap belalang agar bisa bersuara dengan lebih bervariasi.
Belalang daun yang menjadi juara kontes akan memiliki harga cukup lumayan. Mereka akan dimanjakan majikannya, hidup dalam kandang yang berbentuk seperti buah labu, dihiasi dengan wadah air minum dari keramik dan pakan khusus bergizi tinggi, terutama campuran tahu, sayuran, dan cacing.
—
Hobi memelihara belalang daun dan jangkrik ternyata bisa menjadi inspirasi masteran bagi kicaumania di Indonesia. Suara belalang daun yang terkenal rapat bisa menjadi masteran yang cocok untuk burung sejenis cendet, bahkan bisa menjadi daya tarik tersendiri jika suara ini bisa ditiru cucak hijau , branjangan, pailing, hingga murai batu.
Berikut ini beberapa video dan suara belalang daun yang popular di China, yang bisa dijadikan bahan masteran bagi burung kesayangan Anda di rumah.
Video belalang daun
—
Suara belalang daun versi 1 | DOWNLOAD
Suara belalang daun versi 2 | DOWNLOAD
Suara belalang daun versi 3 | DOWNLOAD
Semoga bermanfaat.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
di rumah ada 4 ekor om, g tau sama apa g jenisnya kayak yang di cina itu,tapi suaranya mirip, ke empatnya bunyi semua dengan intonasi dan speed yang berbeda, sekarang lagi bertugas mengajari cendet cendet saya om,bunyinya malem tok..klo siang bobok..