Jauh sebelum ditunjuk sebagai ketua umum Kicau Mania (KM), organisasi komunitas burung terbesar di Indonesia, Goes KM dikenal sebagai penangkar lovebird. Dia sering berbagai ilmu kepada penangkar pemula, termasuk menyediakan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan dalam breeding lovebird. Om Kicau menyempatkan mampir ke kediaman Goes KM, sambil melihat-lihat kondisi penangkarannya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Beberapa tahun lalu, ketika masih aktif berlomba, Om Goes punya gaco andalan yang diberi nama Unique. Sudah banyak prestasi yang diraihnya. Burung inilah yang kali pertama dijadikan indukan saat Om Goes memutuskan ingin beternak lovebird.
Dari iseng-iseng inilah, penangkaran lovebird yang dikelolanya berkembang pesat. Unique masih menjadi salah satu indukan, tetapi Om Goes kini sudah memiliki ratusan pasang indukan produktif. Dia tidak hanya mencetak lovebird dengan suara panjang, namun juga mengembangkan aneka warna eksotik.
Sebagian besar induk lovebird di kandang penangkaran merupakan eks juara. Tetapi yang paling unik ya lovebird Unique, gaco gaek yang sudah kenyang prestasi.
“Sejak tiga tahun di tangan saya, Unique sampai sekarang masih berprestasi. Padahal dia masih saya pakai terus sebagai indukan,” kata Om Goes saat ditemui di rumahnya, kawasan Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bahkan dalam even akbar Media BnR Cup di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (23/2) lalu, Unique tampil sebagai juara 2, juara 3, dan juara 4, bersaing ketat dengan gaco papan atas lainnya seperti Cleopatra milik Jerry (Legenda BF Cibubur), Janda milik dokter Mulyana, Sabrina milik Pandiya (Koncer Lampung), Lady Rocker milik Fitri BKS Samarinda, dan sebagainya.
Dua model kandang penangkaran lovebird
Dalam beternak lovebird, Om Goes menggunakan dua model kandang. Pertama, kandang koloni yang ditempatkan di atas dak lantai dua rumahnya. Kandang ini digunakan untuk mencetak mencetak lovebird warna eksotik.
Kedua, kandang battery, yang digunakan untuk mencetak lovebird suara panjang. Burung lomba seperti Unique pun berada dalam kandang battery, karena akan mempermudah dalam penentuan silsilah.
Kandang koloni, kata Om Goes, bisa membuat pasangan induk lebih produktif. Kok bisa? Ternyata pemanfaatan kandang koloni yang dilakukannya agak berbeda dari breeder lainnya.
Seperti diketahui, kandang koloni sangat cocok untuk pemula. Sebab burung tinggal dimasukkan ramai-ramai dalam kandang besar tersebut, kemudian mencari pasangan masing-masing.
Dengan logika ini, musykil mendapatkan anakan dengan warna yang sesuai dengan keinginan peternak. Padahal, seperti dikatakan Om Goes, kandang koloni digunakan untuk mencetak lovebird warna eksotis.
Rupanya, inilah rahasia Om Goes. Sebelum dimasukkan ke kandang koloni, burung betina sudah dijodohkan dengan burung jantan. Jika sudah benar-benar berjodoh, baru dipindah ke kandang koloni. Dijamin nggak akan ke lain hati, he.. he..
Produktivitas indukan pun meningkat, dan warna anakan yang menetas lebih sesuai dengan desain awal saat dijodohkan.
Untuk menjaga kesehatan burung, bagian atap kandang koloni ditutup dengan fiber tembus pandang. Dengan demikian, burung tetap memperoleh sinat matahari memadai. Sirkulasi udara didesain sedemikian rupa sehingga burung merasa nyaman atau tidak kepanasan.
Pemanfaatan burung jawara sebagai indukan
Seperti disinggung di atas, kandang battery dikhususkan untuk burung lomba yang sudah berprestasi. Salah satunya lovebird Unique. Bahkan jika mau turun ke lapangan, Unique langsung dikeluarkan dari kandang ternak.
“Sehari sebelum mengikuti Media BnR Cup di Lapangan Banteng, Unique saya cabut dari kandang ternak. Prestasinya masih stabil, dan berhasil tembus masuk juara dua, tiga, dan empat,” kata Om Goes.
Menempatkan indukan lovebird yang masih berprestasi dalam kandang battery memang lebih mudah dalam menentukan silsilah. Sebab kandang ini memang untuk burung yang memiliki kualitas suara panjang.
“Tadinya Unique saya jodohkan untuk mengurangi birahinya, karena sudah memasuki umur dewasa kelamin. Akhirnya berjodoh, punya anak, dan terus berproduksi sampai sekarang,” tambahnya.
Penangkaran lovebird milik Goes KM tebilang lengkap, mulai dari warna-warna eksotis hingga anakan dari trah indukan juara. Beberapa anakannya juga moncer di beberapa even di Jabodetabek. Karena, pada umur 5 bulan anakan sudah bisa di adu narik panjang-panjang saat ketemu lawannya.
Unique juga sudah menghasilkan puluhan anak yang berprestasi di arena lomba. Meski anakan anakan Unique dibanderol cukup mahal, Rp 5 juta per ekor, peminatnya masih terus antre (indent).
Maklum saja, lovebird jantan yang menjadi pasangan Unique juga bukan sembarangan, yaitu Jenggo yang juga eks jawara. Di usia tuanya, selain masih eksis di lapangan Unique juga rajin berproduksi.
“Bahkan Unique bukan hanya sudah menghasilkan puluhan anakan, tetapi sudah punya ratusan cucu, karena anak-anaknya juga sudah menjadi indukan produktif,” tandas Goes KM.
Semua anakan yang menetas baru dipanen pada umur dua minggu. Selanjutnya, anakan ini ditempatkan dalam boks khusus pembesaran. Satu boks hanya digunakan untuk anakan-anakan dari pasangan induk yang sama. Anakan disuapi dengan pakan berupa sereal khusus burung paruh bengkok. (d’one)