Burung-burung dari keluarga Alcedinidae, khususnya jenis kingfisher seperti rajaudang, cekakak, dan pekakak, memiliki wilayah persebaran sangat luas di seluruh dunia, dengan jumlah mencapai 90 spesies lebih. Meski genus atau marganya berbeda-beda, sebagian besar perilakunya sama, seperti cara mencari ikan yang menjadi makanan kesukaannya. Belum lama ini, juru kamera satwa liar dari PBS, Colin Stafforrd-Johnson, merekam aksi burung rajaudang saat berburu ikan di Sungai Shannon, Irlandia. Videonya keren banget.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perlu diketahui, Indonesia merupakan pemilik plasma nutfah terbesar di dunia untuk burung kingfisher, baik cekakak, pekaka, maupun rajaudang. Dari 90 spesies lebih yang ada di dunia, 45 spesies di antaranya memiliki habitat di negara kita.
Di Indonesia, burung kingfisher kerap dijadikan burung master, terutama untuk murai batu. Jenis kingfisher yang banyak digunakan untuk masteran adalah cekakak jawa / javan kingfisher (Halcyon cyanoventris), yang oleh para kicaumania di Indonesia sering disebut sebagai tengkek. Mohon jangan keliru antara burung tengkek dan tengkek buto / tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis).
Namun banyak kicaumania yang melupakan bahwa semua jenis burung yang termasuk keluarga Alcidinidae, mulai dari rajaudang, pekaka, cekakak, cekakakpita, cekakakhutan, udangmerah, burung udang (udang api dan udang punggung merah), dan kukabura merupakan spesies burung yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 7 / Tahun 1999.
Jadi, kalau ingin menggunakannya sebagai burung master, alangkah bijak jika tidak memelihara burung dilindungi, tetapi cukup memanfaatkan audio mp3 yang banyak disediakan Om Kicau atau website burung lainnya. Bukannya sok idealis, melainkan inilah saatnya kicaumania Indonesia menunjukkan jatidirinya sebagai penggemar burung yang bermartabaat dan taat pada aturan hukum.
Burung rajaudang, dan kerabat dekatnya dari keluarga Alcedinidae, dikenal sebagai burung pemancing yang produktif. Burung-burung ini akan terus merasa lapar, lantaran setiap hari harus makan sesuai dengan bobot tubuhnya. Karena itu pula, banyak tengkek yang mati saat dipelihara dalam sangkar, karena pemilik gagal memberikan pakan sesuai dengan porsi dan kesukaannya.
Aksi berburu ikan sebagai pakan utama burung rajaudang di alam liar mungkin sulit terlihat dengan jelas oleh pandangan mata manusia. Sebab saat berburu, burung ini menggunakan kecepatan yang sangat tinggi untuk bisa masuk ke dalam air guna menangkap ikan.
Kemampuan menyelamnya juga seimbang dengan berlimpahnya jumlah minyak yang terdapat pada bulu-bulunya. Bulu-bulu tubuhnya dikenal anti-air. Hal ini tentu berbeda dari sebagian jenis burung lainnya, yang begitu masuk ke dalam air langsung tenggelam.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Video (slow motion) burung rajaudang berburu ikan
Nah, belum lama ini Colin Stafforrd-Johnson berhasil merekam beberapa aksi burung rajaudang saat mengambil ikan di Sungai Shannon, Irlandia. Stafforrd-Johnson merupakan juru kamera satwa liar dari PBS, yang mempunyai pengalaman tersendiri dalam merekam burung-burung di alam liar.
Banyak sekali momen keren yang terekam saat burung rajaudang berburu ikan, yang bisa menambah pengetahuan kita tentang kehidupan burung di alam liar. Yuk, kita tonton bersama-sama videonya di sini :