Kalau dulu Om Kicau pernah membahas kemolekan dan kemerduan burung srigunting batu, kali ini kita mengulas burung srigunting hitam (Dicrurus macrocercus)yang juga memiliki kemampuan yang tak kalah hebat dari srigunting batu. Srigunting hitam memiliki tujuh subspesies / ras, dan satu-satunya yang ada di Indonesia adalah ras javanus dengan wilayah persebaran Jawa dan Bali.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Adapun enam ras lainnya memiliki habitat asli di negara lain. Namun, beberapa di antaranya akan migrasi ke Indonesia menjelang musim dingin tiba.
Burung srigunting hitam memiliki postur seperti jenis srigunting lainnya, dengan panjang tubuh 29-30 cm. Sesuai dengan namanya, warna bulu hitam legam mengkilap, dengan bentuk paruh relatif kecil.
Keindahan burung srigungting hitam bisa terlihat dari bentuk ekornya yang sangat panjang (28 cm). Ujung ekor berbentuk seperti garpu, yang jika tertiup angin akan terlihat sangat cantik.
Srigunting hitam sering dijuluki sebagai Raja Gagak. Spesies ini termasuk anggota keluarga drongo atau Dicruridae, dengan wilayah persebaran khusus Asia.
Sebelumnya, burung ini sempat dimasukkan sebagai salah satu subspesies srigunting afrika (Dicrurus adsimilis), dengan nama ilmiah Dicrurus adsimilis macrocercus. Tetapi sekarang sudah diakui sebagai spesies tersendiri.
Sebagaimana srigunting afrika yang berani melawan elang, nyali srigunting hitam juga hebat. Mereka juga berani menyerang dan mengusir gagak atau burung pemangsa lain yang memasuki wilayah teritorialnya. Karena itulah, anakan srigunting relatif aman dari serangan burung predator.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pakan utama adalah serangga, yang umum ditemukan di lahan pertanian maupun hutan terbuka dalam wilayah penyebarannya. Kegiatan mereka sehari-hari adalah bertengger di puncak-puncak pohon atau tiang listrik/telepon, untuk mengamatai wilayah kekuasaannya dari kemunculan serangga atau burung lain yang masuk wilayahnya, terutama burung gagak. Namun kadang sering pula ditemui burung srigunting yang memangsa burung-burung kecil, reptil dan juga kelelawar.
Ras dan wilayah persebaran srigunting hitam
Seperti disinggung di muka, burung srigunting hitam tediri atas tujuh subspesies / ras, dengan wilayah persebaran sebagai berikut:
- Dicrurus macrocercus albirictus : Habitat di Pegunungan Himalaya, mulai dari Afghanistan, Pakistan, India, Myanmar, Thailand, dan wilayah China (Xizang).
- Dicrurus macrocercus macrocercus : Habitat di wilayah tenggara Pakistan dan Semenanjung India, mulai dari Gujarat, Madhya Pradesh, hingga West Bengal.
- Dicrurus macrocercus minor : Habitat di wilayah baratlaut dan utara Sri Lanka, termasuk Pulau Mannar.
- Dicrurus macrocercus thai : Habitat di wilayah selatan Myanmar (Tenasserim), wilayah tengah dan timur Thailand, dan wilayah timur Kamboja, serta selatan Indochina.
- Dicrurus macrocercus harterti : Ras endemik di Taiwan.
- Dicrurus macrocercus cathoecus: Berkembangbiak di wilayah selatan, tengah, dan timur China, Myanmar, wilayah utara Thailand dan Indochina. Pada musim dingin, mereka bermigrasi ke selatan menuju Semenanjung Malaysia dan Indonesia.
- Dicrurus macrocercus javanus : Ras endemik di Jawa dan Bali.
Perilaku reproduksi srigunting hitam
Membedakan jenis kelamin burung srigunting hitam cukup sulit, karena burung jantan dan betina memiliki penampilan hampir sama (monomorfik seksuak). Apalagi burung betina juga bisa berkicau.
Pada burung muda, penampilannya bisa dibedakan, seperti terlihat dalam gambar berikut:
Musim kawin bervariasi, tergantung ras dan wilayah persebarannya. Untuk wilayah India, mereka akan berkembang biak mulai Februari dan Maret. Adapun di daerah lain, termasuk Indonesia, musim kawin mulai Maret hingga Agustus.
Selama berkembang biak, burung jantan dan betina sama-sama mengeluarkan kemampuan berkicaunya, terutama waktu pagi hari atau menjelang matahari terbit.
Perkawinan akan dimulai dengan ritual unik, yaitu saling berkejaran di udara dengan gaya aerobatik. Pada waktu bersamaan, mereka akan saling mengunci sayap dan paruh, sehingga akan jatuh ke tanah. Burung bisa kawin saat masih di udara, dan terkadang berlanjut ketika sama-sama jatuh ke tanah.
Sarang burung srigunting hitam berbentuk cangkir, dibuat selama 1 minggu oleh burung jantan, dibantu burung betina. Bahan sarang berupa rumput atau jerami kering yang diselipkan pada celah batang pohon, terutama pohon berdaun besar seperti nangka. Pada zaman modern, terkadang sarang dibangun di atas tiang telepon.
Induk betina akan meletakkan 3-4 butir telur dalam sarang. Kedua induk akan bergantian mengerami telur selama 14 – 15 hari.
Meski termasuk burung yang agresif dan tekun menjaga sarang dari predator, srigunting hitam terkadang juga kecolongan. Tidak jarang burung tuwu / asian koel akan muncul untuk menitipkan telur dalam sarang tersebut. Burung tuwu memang penuh misteri (silakan cek di sini).
Kebiasaan srigunting hitam mengusir burung pemangsa berimbas pada sarang mereka yang rentan dari gangguan burung-burung kecil. Dengan terusirnya burung predator, hal ini justru mendorong burung lain seperti kepodang, derkuku, puter, dan kutilang untuk bersarang di dekatnya, lantas memakan telur-telur atau anakan srigunting hitam di dalam sarang.
Suara burung srigunting hitam
Burung srigunting hitam memiliki kemampuan meniru suara burung lain, termasuk burung predator atau burung pemangsa (birds of prey). Banyak sobat kicaumania di Indonesia yang memelihara srigunting karena kicauannya yang bervariasi.
Karena itu pula, harga burung srigunting melambung tinggi, meski semuanya tergantung kecerdasan dan variasi kicauannya.
Berikut ini beberapa jenis suara burung srigunting hitam yang bisa Anda dengar atau download :
- Suara panggilan burung srigunting hitam | DOWNLOAD
- Suara kicauan burung srigunting hitam | DOWNLOAD
- Suara mikikri srigunting hitam (meniru suara gagak) | DOWNLOAD
—