Tiga burung tampil cemerlang dengan meraih double winner dalam Lomba Burung Berkicau Wali Kota Depok Cup di halaman Balai Kota Depok, Minggu (9/3) kemarin. Ketiganya adalah murai batu Raja Top milik Tedy / Yanto (Cibubur), lovebird Golden Boy milik Hany / Rizal (Brother SF), dan pleci Kayana milik Novas (PCMI). Even yang dikemas Kicau Mania (kicaumania.or.id) ini diikuti sekitar 1.350 ekor burung.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jumlah ini luar biasa, karena panitia hanya membuka 24 kelas. Jadi, setiap kelas rata-rata berisi 56 gantangan.  Nyaris semua kelas full peserta, termasuk anis merah.

Even yang dikomandani Theja KM dan Renan KM ini dibuka langsung oleh Wali Kota Depok Dr Ir H Nur Mahmudi Ismail MSc, ditandai dengan penggantangan burung secara simbolis.

Wali Kota Depok Dr Ir H Nur Mahmudi Ismail MSc menggantang lovebird milik Team Lontong BC dalam pembukaan Lomba Burung Wali Kota Depok Cup, Minggu (9/2)

Dalam acara ini, Wali Kota sekaligus didaulat menjadi Ketua Pembina Konservasi Nasional Kicau Mania. Pak Wali yang hari itu tampil bersahaja, dengan tee shirt hitam, menerima tawaran itu dengan senang hati. Lomba burung ini mengambil tema Pencanangan Miniatur Konservasi  Hayati Pemerintah Kota Depok.

Suasana lomba di kelas anis merah yang full gantangan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Jika sebagian besar kelas full gantangan, khusus lovebird sengaja dibatasi maksimal 42 gantangan. Sebab kelas ini memang “rawan” dan kerap menimbulkan kontroversi ketika jumlah peserta melebihi kapasitas.

“Ya, khusus kelas lovebird, jumlah peserta kami batasi tidak lebih dari 42 ekor burung. Ini untuk memaksimalkan penilaian juri yang bertugas. Juri lebih mudah memantaunya, sehingga burung lebih terkontrol  di lapangan,” jelas Renan KM.

Dewan Penasihat (DP) KM Duto Sri Cahyono (tengah) dan Om Ari Suprawadi bersama Wali Kota Depok (kiri)

Panitia membuka empat kelas lovebird, dua di antaranya dimenangi Golden Boy milik Hany Paroko dari Brother SF. Burung yang belum lama ditransfer dari Jaya Bird Farm (JBF) senilai Rp 100 jeti ini menampilkan performa terbaiknya. Kemenangan diraihnya di Kelas Dinas Komunikasi A dan Dinas Komunikasi D.

Lovebird Golden Boy kembali meraih double winner.

Prestasi Golden Boy saat ini sedang bagus-bagusnya dalam dua bulan terakhir. Dimulai dari juara Seri Penutup Liga Ronggolawe Jabodetabek di Bekasi (26/1), Media BnR Cup di Jakarta (23/2), hingga HUT TVRI Jabar di Bandung (2/3).

Kemenangan Golden Boy makin memantapkan niat Om Hany untuk menurunkan gaconya dalam even akbar lainnya, Presiden Cup III di Jakarta, Juni mendatang. “Ya, GB terus kita siapkan untuk Presiden Cup,” jelas sang pemilik.

Dua sesi lovebird lainnya dimenangi Jamilah milik H Tavip (Jakarta) di Kelas Dinas Komunikasi B, serta Indah Jaya milik Mitra ABH Jakarta di Kelas Dinas Komunikasi C.

Murai batu Raja Top memang top

Raja Top, murai batu hasil penangkaran, juga berhasil nyeri juara 1.

Burung unggulan lainnya yang sukses memetik dua kemenangan adalah murai batu Raja Top kepunyaan Tedy / Yanto dari Cibubur. Kemenangan Raja Top makin membuktikan, murai batu hasil penangkaran pun berprestasi maksimal, termasuk mengalahkan murai-murai hasil tangkapan hutan.

Raja Top mengawali kemenangannya ketika tampil dalam sesi pembuka, Kelas MB Ring. Burung ini kembali memenangi sesi berikutnya, Kelas Wali Kota, yang merupakan kelas paling bergengsi dan berhak atas hadiah Rp 10 juta.

Satu lagi burung yang meraih kemenangan ganda adalah pleci Kayana milik Novas 88 CKC dari PCMI. Panitia hanya membuka dua kelas, yaitu Pleci A 220 Volt dan Pleci B 220 Volt, tetapi kedua sesi ini full peserta.

Di Kelas Pleci B, Novas bahkan menempatkan dua burungnya di peringkat teratas. Juara 1 dimenangi Kayana dan juara kedua ditempati gaco miliknya yang lain, Pangeran Muda. Bahkan pleci Golden Boy, juga milik Novas, tampil sebagai juara 5.

Kayana kembali menjadi juara pertama saat turun d Kelas Pleci A, tetapi Pangeran Muda harus puas di urutan kedua. Posisi runner-up ditempati N-Qory milik H Asep (Bandung).

Dua kelas kenari menghadirkan persaingan ketat, apalagi kelas ini juga full. Gelar juara dibagi rata untuk Viper milik Yogi (Naga Hitam SF) di Kelas Dinas Kelautan, dan Super Struk kepunyaan H Imam Zakaria (Jakarta) di Kelas Konservasi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Yogi (tengah) dan personel Naga Hitam SF mendominasi kelas kenari.

Viper juga menjadi juara 4 Kelas Konservasi, adapun Super Struk menjadi runner-up di Kelas Dinas Kelautan.

Yogi Naga Hitam memang memiliki sederet gacoan di kelas kenari. Selain Viper, jagoan lain miliknya yang moncer adalah kenari Mawar Hitam (juara 2), Mahadewi (juara 3 dan 6), dan Lontong (juara 5 dan 6).

Di tengah dominasi gaco-gaco milik Yogi Naga Hitam, kenari Janujazz milik Kiky dari Pletos SF berhasil masuk 5 besar. Tampil di Kelas Dinas Kelautan, gaco anyar ini berada di urutan keempat, dan siap menjadi ancaman baru di kelas kenari.

Duta Ong mendominasi kelas pentet

Kelas pentet yang hanya satu sesi didominasi Duta Ong dari BSD City. Gaco andalannya, Babylon, sukses menjuarai kelas ini. Selain itu, dua pentet koleksinya juga menjadi juara 4 dan juara 6.

Juara kedua dan ketiga masing-masing diraih pentet Bomber milik Rama (Cikampek) dan Raja Langit besutan Budi / Yadi dari Cibubur.

Pentet Babylon termasuk jawara lama, namun penampilannya masih stabil sehingga sulit digoyahkan lawan-lawannya. Sejak digantang, burung ini langsung nembak dan mampu mengeluarkan semua isian andalnnya, dengan speed rapat dan durasi nyaris tanpa jeda.

Selain mendominasi kelas pentet, koleksi lain Duta Ong juga moncer di kelas murai batu, melalui Pandora yang menjadi runner-up Kelas MB Ring.

Dua kelas kacer dimenangi burung yang berbeda. Macan Sakti, kacer lawas milik Priyo (Duta JAE Bekasi) masih stabil prestasinya dan menjuarai Kelas Dinas Komunikasi dan Informasi. Kelas Dinas Pertanian dan Peternakan dijuarai kacer Bodrex milik H Mahfud dari Comet Team.

Persaingan ketat juga terjadi di kelas cucak hijau yang terdiri atas tiga sesi, dengan juara yang berbeda- beda. Chivas, cucak hijau milik Ferry dari Jakarta, sukses menjuarai Kelas Dinas Pertanian.

Kelas Dinas Komunikasi dan Informasi dijuarai Gladiator. Gaco besutan Anton / Cecep (Jakarta) ini juga tampil sebagai juara 5 Kelas Konservasi. Kelas ini dimenangi Pangeran Jayakarta milik Robby / Itoy (Jakarta).

Meski belum berhasil menjadi juara pertama, cucak hijau Brewok milik Kunik (Depok) menunjukkan performa apik dengan dua kali menjadi runner-up.

Secara umum, even Wali Kota Depok Cup berlangsung sukses dan meriah, bahkan tanpa komplain dari peserta. Lomba terbilang tertib, tanpa teriak.

Sebagaimana Pemilu KM Cup di Lapangan Banteng Jakarta, Desember 2013, penilaian lomba kali ini juga menggunakan Software Nominasi Tertutup.

Om Yogi  (kanan) menjelaskan software nominasi kepada Wali Kota Depok.

Menurut Yogi Prayogi (Om CJ) yang mengatur masalah teknis ini, software ini bukan hal baru, karena sudah banyak EO di Jakarta yang menggunakan metode nominasi.

“Software nominasi bukanlah alat penjurian, namun sangat membantu juri, korlap, dan IP dalam mengidentifikasi burung-burung yang layak juara atau masuk ranking nominasi. Ini bisa membantu menciptakan penilaian lomba yang fair sesuai dengan keinginan para peserta,” ujar Om CJ. (d’one)

Penyerahan trofi dari salah seorang DP KM, Ari Suprawadi, kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Penyerahan trofi  dari Pak Wali kepada Ketua Panitia – Renan KM.
Didampingi Om Ari Suprawadi dan pengurus KM lain nya, Pak Wali menjawab pertanyaan wartawan tentang usaha konservasi flora dan fauna di Kota Depok.

Hasil Lomba  |  Galeri Gambar

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

00

Page: 1 2 3