Cucak hijau Carlos Honk dan kacer Roll Speed nyeri di IKPBS Special Open

Suasana kontes bulanan IKPBS Special Open di halaman Dinakeswan Balekambang Solo, Sabtu (22/3), tampak lebih ramai daripada biasanya. Tiga kelas lovebird full peserta (63 gantangan). Begitu pula murai batu, kacer, dan cucak hijau. Bahkan kelas anis merah, kenari, pleci, dan cendet  yang di Solo biasanya sering “bolong-bolong”, kali ini jumlah pesertanya mencapai 30 ekor atau lebih per kelas .

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sejumlah peserta dari luar kota juga tampak di sini. Sebagian di antara mereka sekaligus memanfaatkan kontes IKPBS sebagai pemanasan menuju In Memorial Jenderal Besar Soeharto di Jogja, yang berselang sehari kemudian. Misalnya Agung Almaira (Pacitan), Wawan BRI (Magetan), dan Budi Aserehe juga dari Magetan.

Boleh jadi, seperti dikatakan Sekretaris IKPBS Fendi maupun Subur selaku bendahara, even di Jogja yang hanya berselang sehari ini menjadi salah satu jawaban, mengapa kontes IKPBS Sabtu lalu terlihat sangat ramai.

Dua jagoan berhasil memborong dua gelar juara alias nyeri, yaitu cucak hijau Carlos Honk milik Ari KD dan kacer Roll Speed milik Kurniawan dari Putra Kurma Masaran, Sragen. Adapun Nippon, milik Agung Almaira (Pacitan) harus puas berada di posisi kedua.

Likin (Solusindo), spesialis pengorbit kenari isian, tidak henti-henti mencetak kenari jawara. Setelah Raja Melody dan Dewa Asmara, dua kenari isian yang sampai saat ini masih sering juara, Om Likin ternyata punya koleksi kenari standar. Namanya Amerika, dan langsung menjadi juara pertama.

Sigit WMP kali ini meraih prestasi bagus di dua kelas. Meski tidak bisa datang langsung,dia mengirim kru untuk mengawal murai batu Brotoseno dan lovebird Kujang. Brotoseno tampil memukau, mengeluarkan variasi ngerol nembaknya, volumenya tembus, dan gaya ngeplay setiap bernyanyi.

Murai batu Brotoseno akhirnya menjuarai Kelas Ebod Vit, meski di Kelas Ebod Joss hanya menjadi juara 6. Kelas ini dimenangi Mutiara, murai batu milik Agus WW (Surakarta), yang di Kelas Ebod Vit berada di urutan keempat.

Adapun Kujang, lovebird debutan baru, menempati posisi runner-up di Kelas Ebod Joss dan juara 7 Kelas Ebod Vit. Sebuah pencapaian bagus untuk gaco anyar yang sedang meretas prestasi.

Luwes BC kembali dominasi kelas lovebird

Dari tiga kelas lovebird, Luwes BC kembali mendominasi. Dua peringkat teratas Kelas E-Bodre ditempati lovebird koleksi Luwes BC, masing-masing Rose milik Eko LMS (juara 1) dan Dewi Sri milik Nanang Lukas (juara 2). Gadis Sampul milik Budi, juga dari Luwes BC, berada di urutan 8.

Kelas Ebod Vit dimenangi Semeru milik Ase (Solo). Juara 2 dan 3 diraih Arimbi milik Danang HSW (Solo) dan Luwes Jr 002 milik Benny, pimpinan Luwes BC.

Kelas Ebod Joss dijuarai lovebird Janeta Janet milik H Ali (Birawa SF), diikuti Kujang milik Sigit WMP dan Trinil kepunyaan Wahyu Arafiq (Sragen). Gaco milik Om Benny, Luwes Jr 002, berada di posisi keenam.

Kemenangan Rose sangat berarti bagi Eko LMS. Sebagai breeder lovebird trah, dia mampu membuktikan kehebatan lovebird hasil ternaknya di arena lomba. Selain moncer di kelas lovebird, dia juga membawa kenari Maestro yang tampil sebagai juara ketiga.

Itok, penggagas Bursa Love Bird Solo, menurunkan jagoan baru bernama Semar, yang meraih juara 4 di Kelas Ebod Vit. Semar merupakan salah satu burung yang didapat dari Bursa Love Bird, dan rencananya akan diturunkan lagi dalam Even Danyon 408 / Suhbrastha di Sragen, Minggu (30/3) mendatang.

Seusai lomba di IKPBS Solo, Itok langsung deal untuk take-over lovebird Jehova Jireh (JJ) milik Andi GBU (Luwes BC). Pekan sebelumnya, 15 Maret lalu, Itok juga sudah membayar lovebird Exotic dari She Black. Kedua jago ini kemudian dibawanya ke In Memorial Jenderal Besar Soeharto di Jogja, Minggu (23/3) lalu, dan meraih juara 1 dan juara 2. (Waca)

Hasil kontes IKPBS Special Open, Solo (Sabtu, 22 Maret 2014)

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.