Sejumlah tokoh kicaumania di Jawa Timur, yang dikoordinasi Andri “Obelix” Sutanto, siap menggelar Lomba Burung Berkicau Ebod Jaya Cup di Surabaya, Minggu – 1 Juni 2014. Even yang didukung Ebod Jaya dengan juri-juri Ronggolawe ini bakal tercatat sebagai kontes paling akbar dalam sejarah lomba burung berkicau di Jatim. Ini terlihat dari nominal hadiah, sebaran wilayah peserta, hingga jaminan fairplay dan berbagai inovasi menarik lainnya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Untuk menggelar lomba sebesar ini, Andre tentu tidak mau dan tidak bisa bekerja sendiri. Sejak awal dia sudah merangkul dan meminta masukan sejumlah tokoh muda progresif yang cukup penting dan disegani di Jawa Timur, seperti Cahyo Matrik, Jimmy DS, WW Angga, H Said Gresik, Rudi Menanggal, dan beberapa tokoh lainnya.

Andre Obelix (3 dari kanan) bersama (dari kiri) Tedy BKS, Jimmy DS, Fitri BKS, Andre Sutanto, dan WW Angga.

Menurut Andre, gelaran Ebod Jaya Cup dimaksudkan agar mampu menjadi barometer lomba burung berkicau berskala besar di Jawa Timur. Yang lebih penting lagi, dapat meningkatkan kualitas lomba di Jawa Timur.

“Selain itu, yang tidak kalah penting lagi, dapat memberikan tontonan menarik bagi para kicaumania pemula. Mereka bisa melihat jagoan-jagoan nasional dari seluruh penjuru Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Barat, Jabodetabek, Bali, Kalimantan, dan Sumatera yang bakal hadir di Surabaya,” kata Andre.

(Klik gambar untuk mengunduh brosur)

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selama ini, beberapa even akbar di Surabaya baru mampu menghadirkan peserta dari Jawa, Bali, dan Kalimantan. Tetapi kicaumania dari Sumatera, khususnya Lampung dan Jambi yang dikenal memiliki gaco-gaco tingkat nasional, jarang sekali turun.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Melalui jaringan dan kedekatannya dengan sejumlah kicaumania di Sumatera, Andre sangat optimis bisa menghadirkan mereka ke Surabaya.

Bahkan, sebelum memastikan gelaran Ebod Jaya Cup, dia sudah mengontak, serta meminta pendapat dan masukan dari teman-teman di Bali, Kalimantan, dan Sumatera

“Tentu saja saya dan teman-teman panitia juga meminta pendapat dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh kicaumania di Jawa Timur. Secara umum, semuanya mendukung dan siap datang selama tidak ada halangan yang berarti,” tambah Andre.

Hadiah untuk juara 1 di kelas utama, yaitu Kelas Jatijajar, sebesar Rp 25 juta.

Angka ini dua kali lipat dari hadiah juara 1 kelas utama pada Pakde Karwo Cup III di Surabaya, 15 Desember 2013. “Jatijajar hanya melombakan satu jenis burung saja, yaitu murai batu,” kata Andre.

Andre “Obelix” Sutanto

Berikut ini gambaran awal mengenai pembagian kelas, harga tiket, hadiah untuk juara 1, serta jenis burung yang dilombakan:

  • Kelas Jatijajar: Harga tiket Rp 1 juta, hadiah juara 1 Rp 25 juta (jenis burung murai batu).
  • Kelas Ebod Vit: Harga tiket Rp 500.000, hadiah juara 1 Rp 10 juta (murai batu, kacer, cucak hijau, dan lovebird).
  • Kelas Ebod Joss: Harga tiket Rp 300.000, hadiah juara 1 Rp 5 juta (kacer, cucak hijau, lovebird, kenari bebas, dan anis merah).
  • Kelas E-Bodre: Harga tiket Rp 200.000, hadiah juara 1 Rp 3 juta (murai batu, kacer, cendet, anis merah, cucak hijau, kenari bebas, dan lovebird).
  • Kelas Bio Snot: Harga tiket Rp 100.000, hadiah juara 1 Rp 1,2 juta (murai batu, kacer, cendet, anis kembang, cucak hijau, lovebird A – B, dan cendet).

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.