Perampok menggondol 26 ekor burung murai batu dari penangkaran burung Tiara Bird Farm milik Om Eko dan Om Firliansyah Bay yang berada di Jl Rumakso No. 109, RT 010/RW 05, Kelurahan Jatiranggon, Jatisampurna, Ujung Aspal Pondok Gede Bekasi pada pada Sabtu (29/3) siang hari. Perampok membawa kabur burung indukan dan anakan itu setelah melumpuhkan anak kandang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Lokasi penangkaran Tiara BF

Burung yang dibawa rampok terdiri dari 7 ekor murai batu jantan (tanpa ring), 3 ekor murai batu betina dewasa (1 ring Binter BF, 2 ring Tiara BF 071 dan Tiara BF 054), dan 16 ekor murai batu trotol/anakan usia 1 sampai 3 bulan dengan ring Tiara BF warna merah di kaki kanan. (Baca artikel profil Tiara BF: Penangkaran MB model minimalis-poligami).

Dengan demikian, ada 26 ekor murai batu yang dibawa perampok. Atau hanya tersisa 4 ekor betina di Tiara BF.

Kepada Om Kicau yang menghubungi melalui telepun, Om Firliansyah mengatakan saat terjadi perampokan Om Eko sedang pergi ke Anyer. Di rumah Om Eko, di mana terdapat penangkaran burung, hanya ada satu anak kandang, bernama Kamil, yang selama ini membantu merawat burung.

Sekitar pukul 14.00 hari Sabtu 30 Maret 2014, kata Om Firli, datang dua orang yang salah satunya telah dikenali oleh anak kandang. Keduanya masuk rumah layaknya tamu. Mereka bertanya-tanya tentang penangkaran dan lain-lain seputar penangkaran dan anakan-anakan yang tersedia.

Tak lama kemudian setelah kedua tamu itu berpamitan, datang satu orang lainnya yang belakangan merampok  burung. Apakah parampok dan dua tamu sebelumnya berhubungan, belum diketahui secara pasti . “Saat ini sedang dilacak oleh polisi,” kata Om Firli.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Om Firli (Kiri) dan Om Eko (kanan)

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Begitu masuk ke rumah, perampok tunggal itu menunjukkan gelagat yang tidak baik. Karena curiga, Kamil minta orang itu keluar. Namun perampok itu malah melakukan tindak kekerasan dan terjadilah perkelahian di antara keduanya.

Karena menang secara fisik, perampok bisa membekuk Kamil, mengikat tangan dan melakban mulutnya. Setelah itu dia leluasa memunguti indukan murai batu di kandang penangkaran dan juga anak-anakan yang ada di inkubator dan sangkar pembesaran.

Menurut Kamil yang menderita luka-luka dan lebam akibat perkelahian, sebagaimana dituturkan Om Firli, perampok itu sangat profesional. Saat menangkap dan memasukkan indukan murai batu, dia menggunakan semprotan air. Dengan demikian, burung-burung yang kedinginan hanya diam saja ketika kemudian diangkut menggunakan kantung dan kotak burung.

Kamil yang saat itu diikat dengan rafia dan mulutnya ditutup lakban diancam akan dibunuh jika bertingkah. Dalam kondisi muka babak belur, dia hanya bisa mendengarkan langkah parampok setelah mengangkut hasil rampokan.

Setelah perampok pergi meninggalkan rumah, Kamil baru bergegas keluar dan pergi ke tetangga untuk minta bantuan melepaskan lakban yang menutup mulut dan ikatan tali rafia di tangannya.

Menurut warga sekitar, mereka tidak melihat ada orang lain yang ada di sekitar rumah penangkaran Tiara BF. Tetapi pemilik warung yang bertetanggan dengan Om Eko, dia melihat ada orang melintas dekat warungnya dengan menjinjing kotak, kantungan dan sangkar burung dengan beberapa ekor burung di dalamnya.

Berkaitan dengan peristiwa ini, Om Firli minta bantuan teman-teman kicaumania di mana saja untuk menyampaikan informasi kepada polisi atau kepada Tiara BF jika melihat ada orang yang menjual/membeli burung dengan ring-ring Tiara BF ataupun informasi lain yang berguna untuk pelacakan.

Ikut belasungkawa dan semoga kasus ini segara terkuak.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895