Murai batu borneo milik H Fitri BKS Samarinda ini benar-benar luar biasa. Namanya Kenzo. Nyaris setiap lomba tak pernah kalah. Saat ini kondisi bulu masih muda, karena baru selesai mabung. Murai borneo Kenzo baru lima kali mengikuti lomba, tapi sudah 20 kali meraih gelar juara 1. Artinya, setiap lomba rata-rata empat kali juara 1, bahkan pernah pentatrick (5 kali juara 1) dalam even Green East Borneo, 23 Maret lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penampilan murai borneo Kenzo sekaligus bisa menjawab pandangan sebelah mata para penggemar murai batu asal Sumatera, khususnya dari Medan / Aceh. Secara fisik, burung ini memiliki kekhasan sebagaimana murai borneo. Tetapi di lapangan, penampilannya tidak jauh berbeda dari murai batu asal Sumatera.
Begitu ketemu musuh, Kenzo langsung mengeluarkan suara variasi ngerol tembak yang panjang-panjang. Bukaan mulutnya lebar sekali, seperti mau sobek. Ini menandakan volumenya dahsyat.
–
Setiap bertarung, Kenzo selalu menampilkan gaya yang atraktif, ngeplay, kepalanya sampai turun ke bawah pangkringan, seperti mau sujud atau ndlosor.
Hebatnya lagi, kalau didekati juri, penampilannya justru makin menggila. Murai ini seolah tahu kalau dirinya sedang dinilai, sehingga makin memperlihatkan performa terbaiknya, baik suara, gaya, serta stamina prima.
Tidak mengherankan kalau dalam setiap penampilan yang sudah diikutinya selepas mabung, burung ini selalu tampil sebagai juara.
Perawatan murai borneo Kenzo
Bagaimana perawatan Kenzo? Ini yang menarik dicermati. Ada beberapa hal yang sama seperti biasa dilakukan para pemilik murai borneo (silakan cek di sini), tetapi ada juga yang tak lazim sesuai dengan pengalaman Om Fitri.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Soal asupan jangkrik, misalnya, Kenzo setiap hari bisa menghabiskan 50-60 ekor. Bahkan apabila mau lomba, Kenzo diberi jangkrik sepuasnya mulai hari Jumat. “Kadang bisa menghabiskan sampai seratus ekor,” ujar Tedy, salah satu orang kepercayaan Fitri BKS.
Kroto juga diberikan full, semaunya, atau sekenyangnya burung. “Penjemuran rata-rata selama dua jam. Kenzo setiap hari dimasukkan dalam kandang umbaran,” tambah Tedy.
Perlakuan unik lainnya adalah saat Kenzo berada di lapangan atau arena lomba. Dalam hal ini, Kenzo tak perlu masuk lokasi lomba dulu, tetapi cukup ditaruh di dalam mobil yang dihidupkan mesin dan AC-nya, serta diperdengarkan full musik.
Cara seperti ini juga diterapkan H Sona (Lampung) terhadap murai batu Kiamat, yang beberapa kali menjuarai even nasional. (Waca)
Semoga bermanfaat.