Pentet Sniper dan kacer Syekh Jatayu tampil trengginas di Hobbyku Mania Jakarta

Dua burung yang sudah malang-melintang di Jabodetabek, masing-masing pentet Sniper milik Nanang PLN dan kacer Syeh Jatayu andalan H Alfin Anwari (Cijantung), tampil trengginas dalam Lomba Burung Berkicau Hobbyku Mania Jakarta. Sniper merupakan pentet full isian, sehingga nyaris tak memiliki suara aslinya sebagai burung pentet / cendet / toet.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Lomba Hobbyku Mania yang digelar Hobby Enterprise di lapangan Jl M Kahfi 1, Jakarta Selatan, Minggu (13/4), diikuti sekitar 600 ekor burung. Sempat diguyur hujan, lomba yang diketuai Om Keny ini tetap berjalan lancar dan tepat waktu.

Kelas pentet yang hanya satu sesi dimenangi Sniper, gaco lawas milik Om Nanang PLN. Burung ini masih terlalu tangguh untuk lawan-lawannya. Juara 2 dan 3 masing-masing ditempati pentet Galunggung, besutan Jono / Kebot dari Petukangan, serta Messi milik Hugeng (Jakarta).

Materi Sniper memang mewah, full isian,yang dibawakannya secara bervariasi. Burung ini juga memiliki tonjolan khas, dengan volume tembus.Speednya sangat rapat, power di atas rata-rata.

Isian Sniper antara lain tengkek buto, burung gereja tarung, kolibri, dan tonjolan lainnya. Perpindahan dari satu lagu ke lagu lainnya mampu dibawakan panjang-panjang, dengan power luar biasa, hanya melalui satu tarikan nafas.

“Nyaris tidak ada lagi suara dasar atau suara asli pentet. Semuanya isian murni,” tambah Om Nanang.

Pada kelas kacer yang terdiri atas dua sesi, kekuatan Syekh Jatayu milik H Alfin Anwari dan Rolex milik Alex Marlay (Joki Team).

Syekh Jatayu menjuarai Kelas Jatijajar, diikuti Rolex di posisi kedua. Pada sesi lainnya, gantian Rolex yang menjadi juara 1 dan Syekh Jatayu di urutan kedua.

Kacer Syekh Jatayu memang sudah puluhan kali mengantongi gelar juara di berbagai even yang diikutinya. Materi lagunya komplet, karena merupakan burung sudah mapan. Durasi kerjanya juga maksimal, nyaris tidak pernah jeda, dengan speed yang rapat saat membawakan variasi lagu-lagunya.

Persaingan sengit terjadi pada tiga kelas murai batu: Hobbyku, Jatijajar, dan Ebod Vit. Di sesi pembuka, Kelas Hobbyku, murai batu Sultan milik Ayi Bogor mencorong di posisi pertama.

Burung lawas yang sempat berpindah-pindah tangan ini memulai debut perdananya lima tahun silam. Terakhir, burung ini jatuh ke tangan Om Ayi Bogor, dan sehari-hari dalam perawatan Fadil di Depok.

Juara kedua dan ketiga kelas ini ditempati murai batu Walet milik Inu (Bintaro) serta Black Sabath milik Denny dari Dee SF.

Walet sukses menjuarai Kelas Ebod Vit, mengalahkan Mak Comblank milik Mustafa (Depok) dan Jokowi kepunyaan Joy Kolumunyeng.

Adapun Kelas Jatijajar dimenangi murai batu Neymar, gaco anyar milik H Herry dari Kemang. Siang itu, Neymar dikawal Mr Miun dan memaksa Mak Comblank di posisi kedua serta Cakra milik Latief di urutan ketiga.

“Materinya mewah, lagunya lengkap, volumenya keras, tembakannya tembus,” jelas Mr Miun, yang selama ini dikenal sebagai pengorbit murai batu andal.

Cucak hijau Brewok milik Kunik (Curug Depok) berbagi kemenangan dengan Bromo milik Jono / Kebot. Brewok memenangi sesi pertama, sedangkan Bromo menjuarai sesi berikutnya. Kedua burung ini memang sudah kenyang prestasi di beberapa even besar di Jabodetabek.

Secara keseluruhan, lomba berlangsung lancar dan mulus, bahkan tanpa komplain dari seorang peserta pun. (d’one)

Hasil Lomba Hobbyku-Mania, Jakarta (Minggu, 13 April 2014)

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.