Tanpa terasa, hari Senin tanggal 21 April 2014 ini Luwes BC Solo genap berusia satu tahun. Ya, masih seumur jagung memang. Kalau diibaratkan pada manusia, serupa bayi yang sedang belajar berjalan. Meski demikian, kiprah Luwes BC baik secara tim dan personal sudah cukup berarti dalam lomba dan breeding burung berkicau. “Namunsetelah setahun berkiprah, kami ingin menjadi lebih berarti lagi,” kata Om Benny, pimpinan Luwes BC.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penetapan tanggal kelahiran Luwes BC berdasarkan keikutsertaannya untuk kali pertama dalam even lomba. Ya, Minggu, tanggal 21 April 2013, Om Benny dan kawan-kawan mengibarkan bendera Luwes BC untuk pertama kalinya dalam kontes Papburi Klaten.
Meski baru seumur jagung, eksistensi Luwes BC makin diperhitungkan, tidak hanya sebagai pelomba yang partisipasinya sangat dinantikan event organizer (EO), tetapi juga sebagai breeder burung yang hasilnya pun mulai unjukgigi di lapangan.
Semangat, gairah, dan kekompakan Luwes BC terbilang luar biasa. Ini tidak lepas dari latar belakang terbentuknya tim ini. Semuanya bermula dari kebiasaan ngumpul dan ngobrol setiap ada latber atau lomba di kawasan Solo Raya, sampai akhirnya tercetus ide untuk membuat wadah bernama Luwes BC.
Saat ini jumlah anggota Luwes BC tercatat 13 orang, yaitu:
- Benny Luwes
- Antok Lolohan
- Eko LMS
- Lukas
- Andi GBU
- Nanang
- Lilik
- Budi Setiawan
- Andrew Madona
- Budhi Jev (Kudus)
- Vidi Deo (Jakarta)
- Eko Japrak
- Enki
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Masing-masing personel umumnya memiliki gaco lebih dari seekor. Tak heran jika amunisi Luwes BC cukup berlimbah. Kalau ada lomba, dan mereka turun full team, setiap anggota bisa membawa 2-3 ekor burung, terutama lovebird, selain ada juga yang punya gaco kenari.
Dalam setiap even, Luwes BC bisa belanja tiket sebanyak 25-30 kembar. Karena “tradisi” ini pula, tak sedikit EO yang berharap mendapatkan dukungan dari Luwes BC.
Jagoan Luwes BC cukup banyak, terutama lovebird, meski sebagian kini sudah berpindah tangan. Di tangan para pemilik baru, jagoan-jagoan ini juga tetap pada prestasi, sehingga pada akhirnya tetap membawa nama baik Luwes BC.
Salah satunya adalah Jehova Jireh (JJ), yang dulu milik Andi GBU, yang kemudian dibeli Itok LB Shop Solo, dan sekarang di tangan Mr Boby dari Byna Lestary BF Karanganyar. Prestasi JJ terus meroket di Blok Tengah dan Jalaratu (Jatim bagian barat).
Hampir seluruh personel Luwes BC juga sukses sebagai penangkar lovebird. Mereka bukan breeder biasa, namun breeder plus-plus, karena setiap produk yang dihasilkan sudah melalui ujicoba latihan dan lomba.
Jadi, produknya dipastikan burung prospek. Selain untuk keperluan regenerasi amunisi Luwes BC, tak sedikit pula produk mereka yang diincar para lovebird lovers.
Burung boleh pindah, tetapi gaco baru pun selalu siap. Itulah prinsip Luwes BC. Tidak heran jika dari lomba ke lomba, jago-jago Luwes BC selalu menghiasi daftar kejuaraan, baik kelas lovebird maupun kenari.
Om Kicau hanya bisa mengucapkan semalat tahun untuk Luwes BC, semoga makin eksis, dan makin luwes dalam berkiprah, baik sebagai pemain maupun penangkar burung.
Dengan pengalaman yang makin matang, diharapkan prestasinya juga makin memuncak, dengan tetap mengedepankan sikap fairplay, bisa memperluas jangkauan lomba, alias tak terpaku di Solo Raya, seputaran Jogja, dan Jalaratu. (Waca)
Note: Ruang serupa disediakan Om Kicau untuk para pegiat bird club (BC), tim atau klub burung lain, baik terkait ulang tahun atau penyelenggaraan even tertentu. Silakan kirim naskah dan foto-foto ke email redaksi[at]omkicau.com. Layanan ini free, tidak dipungut biaya apapun.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.