Suasana Taman Pasar Burung (PB) Depok Solo, Rabu (30/4) sore kemarin benar-benar meriah. Halaman parkir depan, samping, dan belakang penuholeh kendaraan roda empat maupun roda dua. Suasananya hampir sama seperti hari Minggu. Sebagian besar pemilik kendaraan yang terparkir adalah peserta atau pengunjung Bursa Love Bird Triwulanan yang digelar di pelataran tengah pasar burung tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
–
Ada tiga kelas yang dibuka, yaitu Kelas A (tiket Rp 100 ribu, hadiah juara 1 Rp 1,2 juta plus trofi), Kelas B dan C dengan harga tiket Rp 50 ribu dan hadiah juara 1 Rp 600 ribu plus trofi.
Untuk peserta bursa Kelas A, apabila ada peminat, burung harus dilepas dengan harga maksimal Rp 15 juta. Adapun untuk Kelas B dan C, harga maksimal apabila ada peminat adalah Rp 7,5 juta.
Jumlah gantangan kali ini 48 (bursa harian dan spesial hanya 33 gantangan), diatur 4 baris sehingga tiap baris berisi 12 gantangan. Ada empat juri yang bertugas di setiap sesi. Mereka duduk berjajar, namun setiap periode waktu tertentu akan bergeser untuk bertukar posisi.
Tidak ada komunikasi antarjuri, dan itu memang dilarang. Setelah penilaian selesai, keempat juri segera berkumpul dan berembuk untuk menentukan juara 1, juara 2, dan juara 3. Adapun juara 4 dan seterusnya baru ketahuan setelah petugas rekap selesai menghitung nilainya.
Para peserta dan penonton juga disediakan kursi di belakang para juri. Sesungguhnya, panitia melarang para peserta dan penonton untuk berteriak. Yang dibolehkan hanya bertepuk tangan, membunyikan peluit, atau sejenisnya, sekadar memancing lovebird andalannya mau bersuara.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
–
Namun, masih saja ada beberapa peserta yang berteriak-teriak. Meski tak menyebut nomor gantangan, sebagian di antara mereka menyebut warna burung, atau posisi burung seperti “pojok barat bunyi”, “belakang panjang…”, dan sejenisnya.
Menurut Wawan, penonton yang juga juri senior PBI Solo, seandainya peserta konsekuen dengan aturan tidak berteriak, sesungguhnya lomba akan berjalan elok, karena benar-benar bisa dinikmati.
Ya, sebagai gebrakan awal, penyadaran harus terus dilakukan tanpa boleh bosan. Penyadaran tak harus dilakukan panitia semata, tetapi juga penonton dan peserta lain untuk saling mengingatkan jika masih ada di antara mereka yang melanggar aturan.
“Bagaimana pun, saya tetap memberikan apresiasi terhadap gebrakan bagus dari Mas Itok dan kawan-kawan. Bursa Love Bird Solo membuat kontes lovebird menjadi lebih ramai lagi, mendongkrak nilai jual lovebird, dan membuat pasar burung lebih ramai,” kata Wawan.
Bursa Love Bird Triwulanan dibuka secara resmi oleh Lurah Pasar Depok, Agus Suharto, yang didampingi Suwarjono selaku ketua Paguyuban Pasar Burung Depok.
–
Dalam sambutannya, Lurah Agus Suharto merasa senang dan sangat mendukung Bursa Love Bird yang terbukti membuat PB Depok Solo menjadi lebih ramai. Secara umum, para pedagang di Taman PB Depok pun ikut merasakan imbas positifnya.
Roda Gila diboyong Nyoman Sumanata
Sesi pertama dimulai dari Kelas B, kemudian Kelas A, dan terakhir Kelas C. Juara pertama Kelas B adalah lovebird Roda Gila milik Yosep dari PB Depok. Penampilan lovebird Roda Gila yang apik membuat Yono kepincut.
–
Om Yono merupakan orang kepercayaan Nyoman Sumanata (Legian, Bali), baik untuk memantau burung prospek serta merawat gaco-gaco jawara seperti murai batu Barongsai, kacer Jazz, dan sebagainya. Om Yono datang ke Bursa Love Bird karena bosnya ingin memperoleh lovebird berkualitas.
Dalam waktu singkat, Roda Gila pun berpindah tangan ke Nyoman Sumanata. “Burung ini akan langsung kita turunkan dalam Ebod Joss Cup di Solo, Minggu (4/5) mendatang, serta Piala Paku Alam di Jogja tanggal 11 Mei nanti,” kata Om Yono.
–
Kelas A yang dimainkan pada sesi kedua dimenangi lovebird Mbak Ndut milik Dodot Warna-Warni. Juara 2 dan 3 masing-maasing ditempati Putri Solo milik Yoyok (Cemani) dan Corby milik Sipur Narita.
–
Dragon White, milik Deny Chelsea (Solo), menjuarai Kelas C. Urutan berikutnya adalah Sex Pistol milik Eko Jangkrik dari CKM dan Putri Solo.
Meski tak meraih gelar juara 1, penampilan lovebird Sex Pistol cukup stabil. Burung ini dua kali menjadi runner-up, yaitu di Kelas B dan C, serta juara 4 Kelas A.
Penampilan memukau juga ditunjukkan dua lovebird jenis albino mata merah, yaitu Snow White dan Dragon White, keduanya milik Dheny Chelsea. Dragon meraih juara 1 Kelas C dan juara 8 Kelas B. Snow White berada di posisi ke-7 Kelas A.
–
Itok selaku penanggungjawab Bursa Love Bird Solo merasa gembira dengan kesuksesan even ini. Banyak peserta yang menghendaki agar bursa dengan tiket Rp 100.000 ini jangan hanya tiga bulan sekali alias triwulanan. Sebagian peserta menghendaki sebulan sekali.
“Tentu semua masukan kita pertimbangkan. Secara umum sudah cukup baguslah. Tinggal menata ulang, terutama menyadarkan beberapa peserta yang masih saja berteriak. Kami sudah menyediakan tempat duduk, seharusnya peserta tidak perlu teriak-teriak,” tandas Om Itok. (Waca)
Juara Bursa Love Bird Solo – Triwulanan (Rabu, 30 April 2014)
KELAS A | ||
| Dodot Warna Warni | Solo |
| Yoyok | Cemani |
| Sipur Narita | Solo |
| Eko Jangkrik | CKM |
| Lutfi SF | Sovi’s BF |
| Lutfi SF | Sovi’s BF |
| Deny Chelsea | Solo |
| Nanang/Lukas | Luwes BC |
| Daniel | Legenda SF |
| Kevin Reklame | DT SLB |
KELAS B | ||
| Nyoman Sumanata | Bali |
| Eko Jangkrik | CKM |
| Mr. Duwo | Solo |
| Andi GBU | Luwes BC |
| Nanang/Lukas | Luwes BC |
| Tom/Pitik | Zona BF |
| Sipur Narita | Solo |
| Deny Chelsea | Solo |
| Nanang/Lukas | Luwes BC |
| She Black | Solo |
KELAS C | ||
| Deny Chelsea | Solo |
| Eko Jangkrik | CKM |
| Yoyok | Cemani |
| Eko Lyon | Solo |
| Kukuh | Gandekan |
| Gopar PSP | Solo |
| Tito Bird | Ngeplak Solo |
| Sonny | Nayu Barat |
| Pitek | Zona BF |
| Agus | Sumber |
Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.