Produk murai batu hasil penangkaran Mulyono Bird Farm (BF) Depok kini makin dilirik para pemain di wilayah Jabodetabek, bahkan sampai ke Situbondo, Jawa Timur. Pasalnya gaco-gaconya terus moncer di lapangan. Yang terbaru adalah murai batu Centeng. Jagoan dengan kode ring Mul 221 yang menjuarai Gebyar EB-Odjoss di Jakarta, 11 Mei lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain Centeng yang berumur 2 tahun, masih ada beberapa adiknya yang juga berprestasi di sejumlah even latberan. Misalnya Anak Lanang (Mul 252) yang sudah memasuki masa mabung keduanya.
Dari pasangan induk lainnya, Om Mulyono juga memiliki Dedemit (Mul 210) yang lebih dulu berprestasi daripada Centeng, karena umurnya juga sedikit lebih tua.
Sejak trotolan, murai batu Centeng sudah diboyong rekan sejawatnya, Mr Mumu, hingga besar. Setelah itu, burung dibesutnya untuk diorbitkan ke lapangan dan mendulang beragam prestasi. “Sebelumnya, Centeng sudah beberapa kali juara latber,” kata Om Mulyono.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lahan terbatas tidak mematahkan semangat Om Mulyono untuk menangkar murai batu.Kandang breeding pun menyatu dengan rumahnya di kawasan Pekapuran, Kelurahan Sukatani, Tapos Pekapuran, Depok.
Dia memanfaatkan dua rumah petak yang dulu pernah disewakan sebagai tempat tinggal. Kini rumah petak itu disulapnya menjadi kandang penangkaran murai batu.
Ruang tamu, kamar, dapur, hingga kamar mandi disekat menggunakan tripleks, sehingga menjadi kandang-kandang murai batu yang produktif.
Setiap kandang induk murai batu memiliki ukuran panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter. Dinding belakang dan samping tertutup tripleks. Adapun dinding depan ditutup kawat halus sehingga bersifat terbuka. Pada dinding depan juga disediakan lembaran kain, kalau sewaktu-waktu ingin menutupnya.
Sebagian besar pasangan induk sangat produktif. Yang tidak kalah penting, anakan yang dihasilkan rata-rata moncer di lapangan. Hal ini tidak terlepas dari seleksi induk jantan.
“Semua induk jantan pernah juara lomba, mentalnya bagus, memiliki kualitas irama lagu dan volume di atas rata-rata,” ujarnya.
Adapun calon induk betina juga menjalani proses seleksi yang ketat pula. Biasanya, Om Mulyono akan memilih murai batu betina yang memiliki katuranggan bagus, fisik prima, dan mempunyai naluri fighter.
“Yang lebih penting, burung betina sudah mencapai umur dewasa kelamin, atau minimal berumur 8 bulan. Karena pada umur tersebut murai batu betina sudah siap kawin,” jelas Om Mulyono.
Untuk urusan pakan, pasangan induk diberi voer dan jangkrik tanpa batas atau sepuasnya. Jangkrik dimasukkan ke dalam wadah pakan berbahan plastik. Selain itu, pasangan induk juga rutin mengkonsumsi kroto. Cacing hanya diberikan kalau stok tersedia.
Harga trotolan murai batu produk Mulyono BF dijual paling murah seharga Rp 2,5 juta / ekor. Anda berminat? Silakan kontak langsung Om Mulyono. (d’one)