Dalam sejumlah artikel, Om Kicau kerap menulis “kenali karakter individu burung”. Imbauan ini tidak asal ngecap, tetapi memang begitulah: setiap individu dalam spesies yang sama punya karakter yang tidak selalu sama. Murai batu Apollo milik Om Ronny Stiga Jogja, bisa dijadikan contoh. Gaco ini tak pernah tarung dengan sesama murai atau kacer di rumah. Sebagian warna bulunya juga unik. Meski punya beberapa anomali, keunikan, atau nyleneh, Apollo merupakan burung yang bertahun-tahun juara lintas EO.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Murai batu yang berkualitas, dalam arti memiliki materi lagu yang bagus serta penampilan dahsyat, tentu banyak dijumpai di berbagai arena lomba. Bahkan ada juga burung yang tak pernah ikut lomba memiliki kualitas bagus.
Tetapi mencari murai batu berkualitas dengan prestasi stabil selama bertahun-tahun, kendati sudah bolak-balik melalui masa mabungnya dan tetap apik pascamabung, itu tidak mudah.
Banyak murai batu jawara yang bertahan selama 3-4 tahun saja. Tidak sedikit pula yang susah nampil setelah masa mabungnya rampung, sehingga butuh waktu lama untuk bisa kembali ke top form.
Nah, salah satu murai batu berkualitas dengan prestasi stabil selama bertahun-tahun itu adalah gaco milik Om Ronny Stiga dari Jogja. Inilah salah satu murai terbaik yang pernah ada di Kota Pelajar, di samping sang legenda yang lebih senior bernama Suara Sakti milik Om Andy Donk.
Sama seperti Suara Sakti, murai batu Apollo sampai kini juga masih eksis mengikuti lomba dan masih sering menjadi juara pertama. Dalam kontes KMYK Idol di Taman Kuliner Jogja, Minggu (25/5), murai batu Apollo sukses meraih double winner.
Beberapa keunikan murai batu Apollo
Apollo tidak hanya istimewa dalam hal penampilan dan materi lagunya. Burung ini juga mempunyai beberapa anomali, atau keunikan, secara fisik. Pada bagian leher yang mestinya full hitam, terdapat beberapa bercak putih. Selain itu, ada satu bulu ekor di sebelah kiri yang berwarna putih polos.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Anomali berikutnya adalah sifat fighter yang hanya muncul di arena lomba. Namun ketika di rumah, selama perjalanan di dalam mobil, atau ketika berada di paddock tempat para pemain rehat, Apollo justru terlihat seperti murai batu yang sangat tenang.
“Apollo tidak pernah tarung saat di rumah, di dalam mobil, juga di saat di paddock. Kendati di rumah ada murai batu lainnya, di dalam mobil atau sekitar paddock ada murai batu atau kacer, itu tidak jadi masalah,” jelas Om Ronny, saat disambangi di kediamannya, Jalan Kaliurang Km 8,5 Jogja.
Wah, anjuran Om Kicau agar menjauhkan murai batu dari sesama murai baru lainnya di rumah tidak berlaku dong, he.. he.. he..
“Jadi, saya tidap perlu repot-repot menjauhkan Apollo dari sesama murai batu, atau dari burung tipe fighter lainnya seperti kacer. Apollo baru mau tarung kalau sudah ketemu dengan puluhan murai di gantangan,” tambah Om Ronny.
Keistimewaan lain dari murai batu Apollo adalah kemudahan dalam perawatan hadian dan setelan menjelang lomba. Asupan pakan standar saja, kombinasi jangkrik dan kroto. Hanya penjemuran agak lama.
Disangka punya isian cililin
Banyak penonton dan pengagum Apollo menyebutkan keistimewaan burung ini adalah ketika tarung sering mengeluarkan lagu cililin yang kristal, panjang, dan dibawakan bertumpuk-tumpuk.
“Sebenarnya keliru kalau ada yang bilang lagu cililin yang dimiliki Apollo itu istimewa sekali. Padahal itu bukan lagu cililin, melainkan lagu lovebird,” jelas Om Ronny sambil tertawa.
Variasi lagu yang dimiliki murai batu Apollo sesungguhnya kombinasi dari lovebird, cucak jenggot, dan burung-madu (“kolibri”).
Gaya mainnya memang agresif, ngerol dan nembak panjang-panjang, sambil ngeplay. Volume juga tembus, dan tonjolannya terdengar jelas dari luar lapangan.
Selama bertahun-tahun di tangan Om Ronny, Apollo selalu langganan meraih juara, nyaris di semua event organizer (EO) yang ada di Tanah Air.
Apollo merupakan juara Valentine Day 2013 dan WMP Cup di Klaten pada tahun yang sama. Sayang, burung ini absen dalam Piala Raja 2013 di Prambanan karena mabung. Pulih mabung, beberapa even dimenanginya, termasuk Gebyar Tutup Tahun IKPBS Solo, Desember 2013.
Tahun ini, Apollo juga absen dalam Valentine Day (16/2) karena mabung. Rampung mabung, Apollo langsung turun dalam Ebod Joss Cup di Solo, 4 Mei lalu, tetapi harus puas dua kali juara 4. Kemudian masuk 10 besar dalam Piala Paku Alam di Jogja (11/5).
Ketika turun dalam KMYK Idol di Taman Kuliner Jogja (25/5), Apollo dua kali juara 1. Jagoan ini bakal diturunkan lagi dalam even Road to Presiden Cup di Taman Kuliner Jogja, Minggu (1/6) mendatang.
“Karena bulunya masih baru, untuk sementara turun di kontes lokal dulu. Belum berani bawa jauh-jauh, takutnya kaget dan malah ambrol lagi. Kalau ambrol, nunggunya lama,” kata Om Ronny.
Baru pada 8 Juni 2014, Om Ronny akan membawa Apollo agak jauh, yaitu ke kontes Satria Paksi di Cup Purwokerto. Dua pekan berikutnya ngeluruk ke Jakarta, mengikuti even nasional Presiden Cup III di Jakarta, 22 Juni 2014.
Om Ronny Stiga merupakan kicuamania kawakan. Selain lama bermain di kelas murai batu, dia juga pernah mengorbitkan cendet legendaris Mercury, kacer Joker, dan tledekan Tarmujez.
Saat ini, di rumah, dia juga breeding kenari bongsor, dan berencana bermain pula di kelas kenari. Om Ronny punya kenari yorkshire yang sering juara.
Penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai karakter dan perawatan berbagai jenis burung? Silakan kontak Om Ronny, melalui Pin BB 329a7851 atau HP 0816 688 678. (Waca)