Gelaran prestisius Ebod Jaya Cup di lapangan Yonif 516 / CY (kompleks Kodam Brawijaya), Jl Kesatria 1 Surabaya, tinggal dua hari lagi. Ya, even akbar ini bakal digelar Minggu (1/6) lusa. Kelas utama, Jatijajar, hanya melombakan burung murai batu dengan hadiah Rp 25 juta untuk juara 1. Kelas murai batu dijamin seru, karena sejumlah jago terbaik Indonesia akan turun. Untuk mengantisipasi peserta dan penonton yang bandel, panitia juga menyiapkan model-model cantik untuk menjaganya. Wuih…

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu Pelor milik H Nendra siap berlaga dalam Ebod Jaya Cup di Surabaya, Minggu (1/6).

Beberapa murai batu terbaik di Tanah Air yang dipastikan mengikuti Ebod Jaya Cup antara lain Pelor Mas (milik H Nendra – Jakarta), Seruling Raja (Billy – Kebumen), Panglima (Yongka – Jambi), Racun (Ramadhan – Aceh), Maestro (Junid – Batam), Super Bejo (Ming Basket – Surabaya), sang legendaris Suara Sakti (Andy Donk – Jogja), dan masih banyak lagi.

Andre Sutanto, penanggungjawab lomba, memastikan semua hadiah di kelas utama ini keluar secara utuh. Sebab pekan lalu saja, jumlah pemesan tiket sudah mencapai 40 ekor.

Yongka usai mengantar MB Panglima menjuarai Road to PresCup di Batam.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Bagaimana dengan kelas kacer? Sejumlah kacer terbaik juga dipastikan turun, seperti Adipati milik Deko (Samarinda) dan Panglima Sumatera (H Rico – Lampung).

Adapun Rincong Aceh milik M Khadafi masih diistirahatkan. Meski sudah pulih dari mabung, bahkan pekan lalu hattrick di Maestro Cup PBI Jakarta (25/5), Rincong Aceh masih membutuhkan istirahat untuk menjaga kondisi bulu-bulunya yang masih muda.

Model cantik siap jaga peserta bandel

Panitia Ebod Jaya Cup yang diketuai Jimmy DS, dengan ketua pelaksana Rudi Menanggal, melakukan terobosan baru dalam rangka menjaga ketertiban lomba. Sejumlah model atau SPG cantik direkrut, untuk membantu pengamanan.

Para model cantik tersebut mulai ditugaskan saat penukaran tiket di lokasi lomba, Sabtu (31/5) besok, pukul 15.00 – 20.00. Mereka akan membantu melayani peserta saat penukaran tiket.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Model cantik siap menjaga peserta bandel. Wah, semuanya pengen jadi bandel nih!

Model-model ini juga akan membantu mengumpulkan setruk data burung, meminta peserta segera menggantang burung, mempersilakan peserta keluar lapangan setelah burung digantang, serta ikut menenangkan peserta dan penonton yang mencoba berteriak.

“Kita memiliki tenaga keamanan resmi dalam jumlah lebih dari cukup. Apalagi lomba berlangsung di dalam area Kodam Brawijaya, sehingga di-back-up penuh. Tapi sebelum aparat keamanan bertindak, kita coba tampilkan model-model cantik di garis depan,” jelas Andre Sutanto.

Dalam bayangan panitia, peserta sebandel apapun lebih mudah luluh jika didekati dengan cara halus seperti ini, daripada didatangi petugas berotot.

( Baca juga Peraturan Lomba Ebod Jaya Cup )

Undang pemantau dari EO lain

Penanggungjawab Lomba Andre Sutanto (kiri) bersama Ketua Panitia Jimmy DS (kanan) dan Adry Bangka.

Mengenai penilaian lomba, panitia berusaha menegakkan fairplay secara serius. Hal ini tentu belajar dari lomba-lomba sebelumnya yang masih menimbulkan sejumlah komplain dan protes.

[Catatan Redaksi – sebagai Ralat dan Permohonan Maaf: Dalam artikel ini sebelumnya mencontohkan “IBC Jakarta yang masih banyak protes”. Namun hal itu adalah kesalahan penulis/omkicau.com karena yang dimaksud adalah Jakarta Cup di Monas. Artinya, membandingkan dua event dengan EO yang sama.

Berkaitan dengan hal ini pula redaksi menerima pertanyaan atas kebenaran hal itu dari Om Dian Toto sebagai Dewan Pengawas Juri BnR yang menyatakan dirinya berada di dalam lapangan saat itu dan tidak melihat adanya protes atas kecurangan dalam gelaran IBC Jakarta.

Karena hal itu adalah kesalahan internal omkicau.com, dengan ini kami mohon maaf dan tulisan telah kami ralat. Terima kasih]

“Selain, sebagian besar panitia juga ngerti burung, sehingga bisa ikut memantau agar hasilnya tidak meleset. Bahkan, panitia juga mengundang pemantau dari event organizer (EO) lain, seperti dari PBI dan BnR. Dengan cara ini, kita yakin juri benar-benar serius dan teliti dalam menilai, mengedepankan hati nurani,” imbuh Jimmy DS.

Dengan penilaian yang fair, para peserta yang merasa belum punya nama besar tidak perlu takut dan minder. Kalau burungnya memang bagus dan berkualitas, pasti bakal terpantau dengan baik. Apabila memang layak juara, pasti bisa juara juga. Panitia memberikan jaminan mengenai hal ini. (Waca)

Selamat berlomba.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2