Kacer Sakera 2 milik H Fatoni (Jl Pramuka) dan cucak hijau Serigala milik Nasir dari Suryanata meraih hattrick dalam Latber Burung Berkicau Polder Air Hitam di Samarinda. Keduanya mencetak prestasi ini pada hari berbeda. Kacer Sakera memborong tiga gelar juara 1 dalam latber Kamis (29/5), adapun cucak hijau Serigala pada latber Selasa (27/5). Kedua even ini sama-sama “dikawal” Bambang Dewa, juri senior yang juga pimpinan Gantangan Dewa 99 Sidoarjo, Jawa Timur.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Bambang Dewa sengaja didatangkan dari Sidoarjo ke Samarinda untuk meningkatkan kualitas juri-juri Polder Air Hitam. Selama di ibu kota Kalimantan Timur, Om Bambang memberikan pelatihan dan pembekalan kepada juri-juri muda, dan hasil latihan diaplikasikan dalam latber Selasa dan Kamis lalu.
Sejumlah juri Polder Air Hitam menilai training yang diberikan Om Bambang sangat bermanfaat bagi pengembangan karier mereka. Kini para juri makin percaya diri dalam menjalankan tugasnya, baik di even latber maupun lomba.
Latber yang digelar Kamis (29/5) lalu berjalan cukup ramai. Meski hanya membuka 14 kelas, jumlah peserta tercatat 480 ekor burung. Artinya, setiap kelas rata-rata diikuti 34 ekor.
Bahkan jumlah peserta pada latber hari Selasa (27/5) lebih banyak, 660 ekor. Tapi jumlah kelas yang dilombakan juga lebih banyak, yaitu 20 sesi, atau rata-rata 33 ekor per kelas.
Latber Polder Air Hitam yang digawangi Om Edi Polder, Om Andung, dan Mr Ming memang menjadi pilihan bagi kicaumania di Kalimantan Timur dalam menjajal burungnya, baik gaco lawas, burung pascamabung, maupun debutan baru.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kacer Sakera 2 tampil menawan pada latber Kamis lalu. Burung milik H Fatoni yang tinggal di Jalan Pramuka Samarinda ini berhasil memborong tiga gelar juara pertama. Selain Sakera 2, tak ada lagi burung yang mampu memenangi lebih dari satu kelas.
Gelaran hari Selasa lebih seru, apalagi jumlah kelas dan pesertanya lebih banyak. Gelar kacer terbaik direbut Raja Goyang milik Fahrul / Didi (Pelangi BC).
Raja Goyang tampil memukau dengan goyangannya yang eksentrik, kepala geleng-geleng ke kiri dan ke kanan. Namun bukan hanya goyangannya saja yang memikat tim juri.
Gaco ini juga memiliki lagu yang ciamik, ngerol, dan ditunjang dengan volume yang mumpuni. Wajar jika kacer Raja Goyang tampil sebagai juara 1 sebanyak dua kali, dan sekali juara 3.
Fahrul / Didi merupakan pemilik Rembo, kacer dada hitam, yang dinobatkan sebagai kacer terbaik dalam Wali Kota Cup Samarinda. Duet ini memiliki tujuh ekor burung lomba siap tanding, termasuk lovebird Daytona.
“Daytona tidak turun dalam latber kali ini. Sengaja diistirahatkan, karena akan saya turunkan dalam even Muara Badak Cup, tanggal 8 Juni mendatang,” kata Om Fahrul, didampingi Om Didi.
Bintang lapangan kali ini adalah cucak hijau Serigala. Panitia membuka empat kelas, tiga di antaranya dimenangi burung andalan milik Nasir dari Suryanata.
Satu kelas lagi dijuarai Alken, gaco milik Awie (Lamasia BC). Alken juga menjadi juara 2 dan 3 di dua kelas lainnya.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Kelas murai batu borneo yang ditunggu-tunggu kicaumania berlangsung sangat ketat. Alhasil, tidak ada burung yang berhasil nyeri maupun hattrick.
Empat kelas dibagi rata, masing-masing dimenangi murai batu Tole milik Riki Firdaus (Jl P Suryanata), Sapu Jagad milik Mr Ferry (BKB BC), Guntur milik Huda (BKB BC), dan Bledek milik Sayudari dari KPJ.
Gelar murai borneo terbaik dinobatkan kepada Sapu Jagad, karena akumulasi poinnya paling tinggi dibandingkan peserta lain. Selain sekali juara 1, Sapu Jagad juga menjadi juara 2, juara 3, dan juara 5 pada tiga kelas lainnya.
Om Piyu Sky dari Pelangi BC, yang selama ini dikenal spesialis cucak hijau, kali ini mencoba bermain di kelas lovebird.
“Lovebird makin ramai pesertanya. Makanya saya juga ingin menjajal kelas ini,” kata Om Piyu, yang datang membawa lovebird Nyai Dasima dan nangkring di urutan 6 Kelas Bintang.
Perjuangan Om Onat (Bhimex SF Bontang) untuk bisa mengikuti Latber Polder Air Hitam patut diberi acungan jempol. Sebab perjalanan dari Bontang ke Samarinda membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
“Saya penasaran ingin melihat gelaran yang diseting Tim Polder Air Hitam. Sebab banyak kicaumania di Bontang bilang kalau kemasannya bagus, panitia solid, juri-juri mudanya makin matang. Nyatanya memang benar demikian,” kata Om Onat.
Dalam even ini, lovebird Bombardie milik Om Onat moncer di Kelas Sejati A, dan tampil sebagai juara 4. Kelas ini dimenangi Dewi Praya milik Eko Bakso dari Pelangi BC Samarinda.
Tiga kelas lovebird lainnya dimenangi J-Lo milik Kifly (Merdeka), Gadis Imut milik Apen (Star Blue SF), dan Brandal kepunyaan Dahanie dari LBM Team.
Dua kelas kenari didominasi Topeng milik KJ dari Golden SF. Kelas kenari kini makin ramai. Di Kaltim, kelas kenari rata-rata diikuti minimal 15 ekor. “Bahkan dalam latpres Selasa lalu, setiap kelas diikuti 25 ekor burung,” kata Om Edi Polder.
Setelah berada di Samarinda selama beberapa hari, Jumat (30/5) lalu Om Bambang Dewa pulang ke Sidoarjo. Tapi dia tak sendiri, karena beberapa punggawa Polder Air Hitam seperti Om Andung, Om Edi Polder, Mr Miing, dan empat juri muda menyertainya ke Sidoarjo.
“Para juri muda ini mengikuti refreshing training juri di Gantangan Dewa 99 Sidoarjo. Sedangkan Tim Polder lainnya mengikuti Ebod Jaya Cup di Surabaya, tanggal 1 Juni,” kata Om Andung. (v1rgoboy)
Hasil Latber Selasa 27 Mei 2014 | Hasil Latber Kamis 29 Mei 2014
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.