Kacer Dewa Serayu benar-benar sedang menuju puncak kejayaannya. Jago yang belum lama dipoles Om Damar dan sedang disiapkan untuk even nasional Presiden Cup (PresCup) III di Jakarta (22/6) ini terus memperlihatkan kehebatannya. Setelah menjuarai dua kelas dalam KMYK Idol di Jogja (25/5), kacer Dewa Serayu mencetak hattrick dalam Lomba Burung Berkicau Road to PresCup III di Taman Kuliner Condong Catur Jogja, Minggu (1/6).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Panitia membuka tiga kelas kacer dan semuanya dimenangi Dewa Serayu. Meski demikian, beberapa kacer juga tampil ciamik. Yaris milik Pak Gino, misalnya, menjadi runner-up di Kelas BnR serta juara 3 Kelas Vita Grow.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kacer Merapi milik Budi RBT dari Surabaya menjadi juara 2 Kelas Vita Grow, sementara Dewa Langit milik Kabul / Didit (Jogja) masuk tiga besar kelas utama, BnR.
Kelas murai batu yang juga terdiri atas tiga sesi dikuasai Al Barqie milik RFS dari Purwodadi. Al Barqie merupakan murai batu hasil penangkaran, bahkan pernah menjuarai Kelas MB Ring dalam Piala Paku Alam di Jogja, 11 Mei lalu.
Murai batu Apollo milik Ronny Stiga (Jogja), peraih dua gelar juara 1 dalam KMYK Idol, kali ini harus mengakui ketangguhan Al Barqie. Apollo juga sedang disiapkan mengikuti PresCup III di Jakarta, 22 Juni mendatang.
Satu sesi murai batu lainnya dimenangi M16, gaco milik Dimas Anto dari Kudus. Yang mengejutkan adalah penampilan Taliban, murai batu debutan baru milik Sigit WMP Klaten. Taliban moncer di posisi kedua Kelas Vita Grow.
Selain Al Barqie, dua gaco lain juga berhasil nyeri juara 1, yaitu kenari Godam milik Hasan / Heri dari Jaga Pati SF dan cendet Darah milik Gunawan Santoso dari Mr Loper Semarang.
Kemenangan cendet Darah, apalagi sampai double winner, cukup mengejutkan. Sebab Jogja dikenal sebagai salah satu kandang macan untuk kelas cendet. Banyak gaco hebat milik para kicaumania asal Jogja.
Itok dan kawan-kawan dari Solo juga masih tetap di jalur prestasi. Exotic, misalnya, mulai tampil lagi. Gaco ini meraih juara 4 dan 5, adapun Sri Ratu milik Eko Jangkrik masuk posisi 4.
Lovebird SS yang baru dibeli Brothers SF Bekasi dari tangan Andi GBU juga ikut diturunkan. Ternyata penampilannya oke juga. Meski masih sangat muda, SS merengsek ke posisi kedua dan keenam.
Tanpa teriak, terapkan bendera start
Lomba Road to PresCup III Jogja diawali dengan Sarasehan bersama Bang Boy, Sabtu (31/5) malam. Pendiri Yayasan BnR ini mempresentasikan lomba tanpa teriak.
“Lomba tanpa teriak bukan semata karena dijaga dengan ketat oleh petugas, tapi lebih menunjukkan rasa percaya dan respek para peserta terhadap juri,” kata Bang Boy.
Selain itu, suasana lomba yang belakangan ini diwarnai budaya saling tunggu sebenarnya bisa diatasi secara mudah melalui penggunaan bendera start.
“Asalkan panitia mau, ada tekat, dan dilaksanakan secara tegas dan konsisten, pasti bisa! Sayangnya, belum semua panitia punya kemauan dan kemampuan untuk menjalankan aturan ini,” tambah Bang Boy.
Agus Supra, kicaumania asal Jogja, menyatakan keraguannya bahkan tidak percaya ada lomba di luar Papburi yang bisa benar-benar dijalankan tanpa teriak. Menjawab keraguan tersebut, Bang Boy pun hanya berkomentar singkat, “Akan kita tunjukkan dan buktikan besok kepada kicaumania Jogja dan sekitarnya!”
Janji Bang Boy ternyata terbukti benar esok harinya. Lomba dilaporkan benar-benar senyap. Peserta dan penonton tidak berteriak, sehingga semuanya enjoy menikmati lomba, tanpa raut ketegangan. Bendera start pun dijalankan dengan tegas. Begitu sampai hitungan 10, semua burung sudah harus digantangkan.
Sejumlah peserta datang dari jauh, seperti Dimas Anto (Kudus), Gunawan Santoso (Semarang), serta Budi RBT (Surabaya). Terlihat juga H Rico dari Lampung, yang sudah tiba di Jogja sejak Jumat (30/5) dan bermaksud hunting kenari.
“Tadinya mau dadakan ke Surabaya, ternyata tanggal merah. Nggak sempat ngurus karantinanya. Ya sudah akhirnya saya putuskan ke Jogja untuk cari burung. Jumat sore nonton latihan di Plembon dan Sabtu lihat latihan IKPBS Solo. Di situ akhirnya saya membeli lovebird juara dari Haji Seno,” jelas Om Rico, pemilik kacer Panglima Sumatera, salah satu burung terbaik di Indonesia.
Hari Minggu (1/5), dia hadir ke Road to PresCup III di Taman Kuliner Jogja dengan satu tujuan utama, memantau kenari. Ada tiga kelas dan semuanya full, tanpa menyisakan selembar pun tiket.
H Rico takjub melihat perkembangan pesat dunia perkenarian di Jogja dan sekitarnya. “Wah.., bagus-bagus kenari di sini ya, sampai bingung saya. Tadi sempat tertarik salah satu, ternyata kalah duluan dari Bang Boy, yang menyuruh Tobil untuk gerilya mencari pemiliknya sebelum lomba rampung,” tambah Om Rico.
Ya, kenari Magot milik Reza (Klaten) akhirnya menjadi milik Bang Boy, yang ditransfer seharga Rp 25 juta. Uniknya, deal terjadi ketika penilaian lomba sedang berlangsung. Magot tampil sebagai juara 1 di Kelas Standar Vita Grow A.
Kenari Godam yang dua kali juara 1 dalam even ini, juga dilaporkan juga siap dilego dengan harga Rp 50 juta bagi kenarimania yang berminat meminangnya. (Waca)
Hasil Lomba Road to PresCup III Jogja (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.