Sinar Rinjani Cup: Om Irvan Sadewa terkesima melihat kelas kecial lombok

Kecial lombok, salah satu burung endemik di Lombok (NTB), tak akan pernah Anda jumpai dalam kontes di Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Bahkan di daerah asalnya pun, jarang sekali dibuka kelas kecial lombok. Ketika Panitia Sinar Rinjani Cup 2014 yang digawangi Om Mastah SH membuka dua kelas kecial lombok, para penggemarnya pun antusias. Sebanyak 150 ekor kecial lombok tampil dalam kontes yang digelar di Lapangan Muhajirin, Lombok Tengah, Minggu (15/6) lalu.

Even ini secara keseluruhan diikuti 475 ekor burung. Artinya, peserta di dua kelas kecial lombok sangat dominan, mencapai 31,6% dari total peserta. Sebanyak 70 ekor kecial lombok tampil di Kelas Smart dan 80 ekor di Kelas Mastering.

Di luar kecial lombok, kelas yang paling diluberi peserta adalah punglor kembang (57 ekor), anis merah (51 ekor), dan kenari (44 ekor).

Panitia mendatangkan juri spesial, antara lain juri-juri BnR, jur-juri terbaik di Lombok, dan juri istimewa Om Irvan Sadewa, owner SmartMasteringyang dikenal dengan berbagai produk audio masteran untuk aneka jenis burung berkicau.

Beberapa juri termasuk Om Irvan Sadewa, Om Lilik, dan Om Ompong terkesima melihat antusias pemilik kecial lombok yang seabrek dalam lomba tersebut. Tak hanya itu, mereka juga terpukau saat mendengar kicauan merdu burung imut tersebut, dan sangat bervariasi.

“Sejauh ini, kecial lombok belum pernah dilombakan di darah lain kecuali di Lombok Tengah. Burung ini menjadi salah satu burung terfavorit di kalangan kicaumania Lombok,” kata Om Mastah.

Kecial lombok atau kerap disebut pleci kuning lombok merupakan salah satu subspecies/ras dari burung kacamata perut-kuning / lemmon-bellied white eye(Zosterops chloris). Spesies ini hanya bisa dijumpai di Indonesia saja.

Ada tujuh ras burung kacamata perut-kuning, salah satunya adalah Zosterops chloris maxiyang hanya bisa dijumpai di Pulau Lombok dan Nusa Penida. Subspesies inilah yang dikenal sebagai kecial lombok.

( Baca juga: Perawatan kecial lombok agar cepat berkicau)

Menurut Om Mastah, beberapa kicaumania dari luar Lombok sebenarnya ingin hadir dalam Sinar Rinjani Cup. Sayangnya, ada SK Gubernur NTB yang melarang burung dari luar masuk ke Lombok, dengan alasan bisa menularkan flu burung.

“Padahal di daerah mana pun di Indonesia tak pernah ada kasus di mana burung menjadi penyebar virus flu burung. Yang terjadi selama ini hanya unggas dan itik. Jadi, kami mohon bantuan siapapun agar SK tersebut bisa dicabut,” kata Om Mastah.

Mewakili seluruh panitia, Om Mastah mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta dalam Sinar Rinjani Cup 2014. Semoga even ini bisa menjadi agenda rutin UD Sinar Rinjani.

Hasil Lomba Sinar Rinjani Cup 2014, Lombok Tengah (Minggu, 15 Juni 2014)

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.