Cica daun sayap biru (Chloropsis cochinchinensis), atau lebih dikenal dengan sebutan cucak rante (sebagian menyebutnya cucak ranting), termasuk salah satu spesies burung dari keluarga cica daun (Chloropseidae). Postur tubuhnya, jika dibandingkan dengan jenis cica daun lainnya, paling kecil setelah cucak ijo mini. Kali ini Om Kicau ingin berbagi tips mengenai cara merawat burung cucak rante agar rajin bunyi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Entah mengapa burung cucak rante kurang begitu popular di kalangan kicaumania. Padahal kepintarannya dalam meniru suara burung lain sangat bagus, tidak kalah dari saudaranya yang bernama cica daun besar atau bisa disebut cucak hijau.
Selain mudah beradaptasi dan cepat jinak, perawatan burung cucak ini terbilang mudah. Penggemar pemula pun tidak akan terlalu kesulitan memelihara jenis burung ini.
Meski begitu, salah satu alasan klasik yang selalu muncul terkait kurang popularnya burung cucak rante adalah suara kicauannya yang cenderung mirip suara kutilang.
Selama ini, suara burung kutilang memang kerap dihindari beberapa penggemar burung yang menyebutnya sebagai suara mati. Padahal kalau kita rajin melakukan pemasteran dengan suara kicauan burung lain yang lebih bervariasi, burung cucak rante bisa memiliki suara yang tidak kalah dari jenis burung lainnya.
Bagaimanapun, ada hikmah di balik ketidakpopularan burung cucak rante. Misalnya harga di pasaran masih stabil, sehingga bisa menjadi alternatif peliharaan bagi sobat kicaumania yang ingin memelihara cucak hijau tapi terkendala budget yang dimilikinya.
Ya, kalau kita rajin memberikan perawatan harian dan pemasteran, cucak rante akan menjadi burung yang sangat pintar berkicau dengan suara yang bervariasi.
Untuk mengenal lebih dekat burung cucak rante, silakan buka lagi tulisan sebelumnya (Mengapa cucak rante belum juga popular).
Perawatan cucak rante sebenarnya cukup mudah. Sebagaimana cucak hijau yang menyukai buah-buahan, perawatan cucak rante juga tidak bisa dilepaskan dari pemberian buah-buahan seperti pisang kepok, supaya burung tetap dalam kondisi rajin berbunyi.
Selain itu pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat juga bisa diberikan sebagai pakan tambahan untuk hariannya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika kebetulan Anda memiliki burung cucak rante yang dibeli dalam kondisi bakalan / muda hutan, maka perawatan pertama agar burung rajin berbunyi adalah menjinakkannya terlebih dulu. Setelah itu baru bisa melatihnya agar bisa memakan pakan keringn (voer).
Burung cucak rante muda hutan yang sudah jinak cenderung lebih mudah menyimak saat diperdengarkan suara burung lain saat dimaster. Selain itu, burung ini pun terkenal mudah sekali dilatih makan voer.
Sebagai panduan, berikut bentuk perawatan harian yang bisa diterapkan pada burung cucak rante bakalan agar menjadi burung yang rajin berbunyi, dengan suara isian yang bervariasi dan memiliki mental yang baik.
Perawatan harian burung cucak ranting
- Sebagaimana jenis burung kicauan lainnya, cucak rante sebaiknya dibiasakan untuk diembunkan di luar pada pagi hari sebelum matahari terbit. Suasana pagi buta yang masih dingin dan damai, mulai sebelum matahari terbit hingga mentari memancarkan sinar hangatnya, sangat baik bagi semua jenis burung kicauan termasuk cucak rante.
- Tidak lama setelah matahari terbit, atau sekitar pukul 06.30 – 07.00, burung dimandikan dengan menggunakan karamba mandi atau dengan cara disemprot. Saat burung mandi, Anda bisa sekalian membersihkan sangkar, mengganti air minum, mengganti voer, dan memberikan buah pisang segar yang sebelumnya diolesi tipis dengan madu.
- Untuk pakan serangga, Anda bisa memberikan 3 ekor jangkrik. Kroto bisa diberikan 2-3 kali dalam seminggu.
- Jemur burung di tempat panas selama 2 jam. Jika burung masih bakalan atau masih giras, sebaiknya dijemur ditempat ramai, di mana sangkar diletakkan di atas tanah (bukan digantang), untuk tujuan penjinakkan dan melatih mentalnya.
- Setelah penjemuran, burung digantang di tempat teduh, misalnya di teras rumah atau di dahan pohon rindang yang ada di halaman rumah. Jika dibiarkan tanpa gangguan, biasanya burung akan langsung berkicau.
- Pada siang hingga sore hari, burung cucak rante lebih sering terlihat malas-malasan. Nah pada waktu inilah kita bisa memasternya. Memaster burung cucak rante bisa dilakukan dengan mendekatkan burung masteran yang rajin bunyi, atau menggunakan suara masteran dari rekaman suara burung. Cara memaster yang baik burung digantang di tempat tenang dan tanpa gangguan, misalnya di dalam kamar / ruangan. Bisa juga di luar rumah dengan dikelilingi burung-burung masteran lainnya.
- Sore hari, sekitar pukul 17.00 – 17.30, burung diberi 2-3 ekor jangkrik, setelah itu dikerodong dan dimasukkan dalam rumah untuk beristirahat hingga pagi hari untuk diembunkan.
Lakukan semua itu secara rutin. Dalam waktu tidak terlalu lama, burung cucak rante akan menunjukkan penampilannya yang berbeda daripada saat Anda membelinya.
Jika ingin mendengar variasi suara kicauan burung cucak rante, silakan klik Dengar dan download suara kicauan burung cucak ranting.
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
C.rante saat di trek….jarang yang mau keluar isian om….kebanyakan bunyi kepakan sayap….yang terdengar dan itu monoton..kemampuan merekam suara burung lain pun agak lemot….bisa dikatakan sedikit bodoh.