Biasanya lovebird yang indah dari sisi warna bulu kurang oke dari sisi suara. Begitu juga sebaliknya, lovebird yang sering juara di kontes suara memiliki warna biasa-biasa saja. Tentu saja ada beberapa perkecualian, seperti Golden Boy milik Brothers SF Bekasi. Selain jawara kontes suara, gaco ini juga pernah menjuarai beauty contest di kelas altin (albino-lutino). Begitu pula lovebird Solo milik Arif FC dari Merah Putih Solo. Si blorok ini kerap memenangi kontes suara.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam beberapa even lomba terakhir ini, lovebird Solo selalu menjadi juara. Burung ini menjadi yang terbaik dalam even Kapolres Cup Salatiga, 22 Juni lalu. Prestasi ini terulang lagi dalam Latpres KMYK di Taman Kuliner Jogja, Sabtu (5/7) kemarin.
Lovebird Solo memiliki beberapa kelebihan, antara lain sangat fight ketika bertemu lawan-lawannya, dan rajin bunyi sejak awal digantang. Jikamendengar suara lovebird lain, biasanya langsung nembak-nembak atau ngekek-ngekek, dengan durasi lumayan panjang.
Saat turun pada sesi pertama di KMYK, penampilan Solo langsung mengundang perhatian. Maklum saja, masih banyak pemain yang tidak percaya jika lovebird warna eksotik (dalam hal ini blorok) kok mau bertarung juga. Mereka makin terpana, ketika juri-juri menobatkan LB Solo sebagai juara 1.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada sesi kedua, penampilan apik lovebird Solo masih terjaga. Sayangnya, nasib mujur tak berpihak. Aksinya malah tak kepantau dan gagal masuk nominasi juara.
“Padahal ngekek panjangnya lebih dari sepuluh kali. Ya sudahlah. Sebagai ekspresi rasa kecewa, saya ogah menurunkannya pada sesi ketiga,” ujar Om Arif, yang datang bersama sejumlah rekannya dari Solo seperti Itok LB Shop dan Eko Jangkrik CKM.
Sebelumnya, si blorok juga pernah dua kali menjadi juara 1 dalam Bursa Love Bird di Solo. Malah dua bulan terakhir ini penampilannya relatif stabil dan sering juara, mulai dari Perwira Cup di Bekonang (juara 1, 6, 10), Perwira Special (juara 1 dan 4), KLI Cup II Plus di Bawen (juara 6), dan Kapolres Cup Salatiga (juara 1).
Menurut Om Arif, beberapa waktu lalu sudah ada yang menawar Solo hingga Rp 25 juta. Namun dia belum berminat melepasnya, apalagi prestasinya saat itu belum stabil seperti dua bulan terakhir ini.
“Sekarang setelannya sudah ketemu dan penampilan sudah stabil.Siaplah diturunkan secara teratur. Solo siap unjukgigi dalam KMB Cup 2 di Semarang (10 Agustus) dan Piala Raja Jogja,7 September mendatang,” jelasnya.
Perawatan lovebird Solo
Om Arif merawat lovebird Solo di kediamannya, Semanggi Kidul, Kota Solo. Perawatannya terbilang sederhana.
“Setiap pagi mandi semprot, kemudian dijemur sekitar tiga jam. Cara menjemurnya tidak digantang, tapi sangkar diletakkan di atas jalan atau halaman. Ini berlangsung sejak jam tujuh hingga jam sepuluh,” ujarnya.
Pakan harian untuk lovebird Solo hanya berupa milet putih saja. Kalau mau lomba, mulai Sabtu baru dikondisikan. Yang perlu diperhatikan adalah mengganti pakan dari pakan harian ke pakan lomba.
Selanjutnya, burung disendirikan atau dijauhkan dari lovebird lainnya. Durasi penjemuran dikurangi dari tiga jam menjadi hanya satu jam saja.Sejak hari Sabtu, burung full kerodong.
Di rumah, Om Arif tak hanya merawat seekor lovebird saja, tapi juga beberapa lovebird bahan serta beberapa lovebird prospek yang sedang diorbitkan.
“Kita mesti menyiapkan bahan juga, termasuk gaco prospek sebagai pelapis. Untuk burung-burung yang masih prospek. ya baru kita coba-coba di Bursa Love Bird atau dalam latberan dikawasan Solo Raya,” jelas Om Arif lagi.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai lovebird blorok Solo yang indah warnanya, tapi berprestasi juga di kontes suara, silakan kontak Om Arif di 0857 8231 9286 /Pin BB 2813546f. (Waca)