Sebagian besar kicaumania di Indonesia menganggap jalak suren merupakan salah satu burung kicauan yang paling menyenangkan. Selain memiliki suara yang ramai, gayanya pun cukup lucu, yaitu sering menganggukkan kepalanya sambil menggoyangkan tubuhnya. Jalak suren juga kerap dimanfaatkan sebagai penjaga rumah, karena selalu bunyi jika melihat kedatangan seseorang. Beberapa pemilik jalak suren pernah bertanya, mengapa burungnya sering buka paruh lebar-lebar, juga sering mangap. Gejala apakah itu? Apakah berbahaya bagi burung? Yuk, kita simak ulasannya berikut ini.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Burung jalak suren sering membuka paruhnya lebar-lebar atau mangap.

Jika kita sering mengamati perilaku burung jalak suren, pasti akan melihat betapa sering burung ini membuka paruh lebar-lebar dan dalam waktu cukup lama. Hal ini sering mengundang kepanikan bagi sebagian pemilik burung yang belum mengenal karakter jalak suren.

Sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab mengapa jalak suren sering membuka paruh lebar-lebar alias mangap. Beberapa informasi berikut mungkin bisa memberi pencerahan bagi Anda .

1. Buka paruh = membuang panas tubuh

Secara umum, burung akan membuka paruhnya untuk membuang aliran / suhu panas dalam tubuhnya. Hal tersebut tentu berbeda dari manusia yang membuang panas dalam tubuhnya melalui kelenjar keringat. Saat membuka paruh, burung juga akan menghirup udara baru yang lebih sejuk.

Burung tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga untuk membuang panas berlebihan, dia akan mengalirkannya melalui paruh. Burung besar seperti elang atau layang-layang sering membuang panas tubuhnya dengan cara terbang pada ketinggian tertentu  untuk mendapatkan aliran udara yang sejuk.

Begitu juga yang terjadi pada jalak suren ketika sedang dijemur atau disimpan di tempat yang agak panas, misalnya digantang di bawah atap seng pada siang hari. Burung jalak akan membuang panas tubuhnya dengan membuka paruhnya sambil terdiam dalam waktu cukup lama.

Jika burung terus-menerus berada dalam suhu yang panas, maka akan muncul masalah lain yang cukup fatal, yaitu heat stress dan heat stroke. Apa dan bagaimana heat stress dan heat stroke ini, silakan buka lagi arsipnya dalam tautan di bawah ini:

Gejala heat stress dan heat stroke pada burung, serta cara mengatasinya

Namun, selain membuang panas tubuhnya, ada beberapa faktor lain yang membuat jalak suren sering buka paruh. Faktor apa sajakah itu? Ikuti terus penjelasan di bawah ini.

2. Sering buka paruh = burung sudah gacor 

Jika burung dalam kondisi tidak kepanasan, tapi tetap sering buka paruh, ini merupakan pertanda baik baik pemiliknya. Sebab perilaku buka paruh juga sering dikaitkan dengan kondisi burung yang sudah rajin bunyi alias gacor.

Bagi para pedagang burung dan jalakmania yang berpengalaman, jalak suren yang sudah gacor atau cerewet memang sering membuka paruhnya lebar-lebar. Tabiat ini terutama sering dilakukan oleh individu jalak suren dengan paruh cukup panjang.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Jalak suren gacor juga sering buka paruhnya lebar-lebar.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kalau kita perhatikan, jalak suren memang bisa berkicau dengan sangat baik, meski paruhnya tetap membuka. Rata-rata burung yang mampu melakukannya sudah memiliki suara isian cukup bervariasi. Karena itu pula, jalak suren yang sering mangap biasanya dianggap sebagai burung yang sudah gacor, karena cenderung akan berbunyi meski sambil membuka paruh lebar-lebar.

Dari pengalaman beberapa pemilik jalak suren, burung yang memiliki paruh sangat panjang sering menunjukkan perilaku mangap seperti itu, dibandingkan dengan jalak suren yang berparuh pendek.

Nah, meski tidak mengikat, mungkin hal ini bisa menjadi panduan Anda dalam memilih jalak suren di pasar burung.

3. Buka paruh karena infeksi tenggorokan

Yang harus diperhatikan adalah perilaku buka paruh lebar-lebar, tetapi burung jarang mengeluarkan suara kicauannya. Kalaupun mau berkicau, suaranya terdengar cukup pelan dan serak. Ini bukan tanda burung kepanasan, bukan pula burung sudah gacor, tapi terindikasi mengalami infeksi pada organ pernafasannya, baik batang tenggorokan (trachea), paru-paru, maupun kantung udara (air sacs).

Yang paling terjadi adalah infeksi pada bagian tenggorokan burung, atau serangan tungau kantung udara (air sac mites). Untuk mengatasinya, diperlukan pengobatan yang tepat.

Salah satu kasus infeksi yang sering menimpa burung kicauan adalah infeksi tungau kantung udara. Tungau tak hanya menyerang trachea, tetapi sudah masuk ke kantung udara yang bersama paru-paru menjadi media pertukaran O2 dan Co2. Jalak suren yang terinfeksi tungau jantung udara cenderung tidak mau berkicau, karena saluran pernafasannya tidak nyaman .

Tungau yang menginfeksi tenggorokan dan kantung udara burung.

Pengobatan yang tepat bisa menggunakan BirdFresh, yang terbukti efektif membasmi tungau kantung udara mulai dari lubang hidung, batang tenggorokan, hingga kantung udara. Penggunaannya pun cukup mudah, yaitu cukup dioleskan pada bagian tengkuk kanan-kiri dari burung yang terinfeksi air sac mites.

Dengan perawatan dan pengobatan rutin, dalam beberapa hari burung kembali segar dan rajin berbunyi. Selain mengatasi gangguan tungau, BirdFresh juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi ringan seperti burung sering serak, tidak nagen, sering naik turun tangkringan, dan malas / macet berbunyi.

Itulah tiga faktor yang membuat jalak suren sering membuka paruhnya lebar-lebar. Dalam kasus tertentu, poin pertama (burung kepanasan) dan ketiga (gangguan tenggorokan) juga kerap dijumpai pada jenis burung kicauan lainnya. Adapun poin kedua (pertanda gacor) nampaknya hanya dimiliki segelintir burung, terutama dari keluarga jalak-jalakan.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.