Jangan malu banting setir, jika usaha yang sudah lama digeluti memang kurang memuaskan. Inilah yang diterapkan Om Wowok, pemilik penangkaran murai batu Wok Bird Farm (BF) Pati. Awalnya ia menjadi kontraktor bangunan perumahan di Cikarang, Bekasi. Karena hasilnya kurang memuaskan, dia pulang kampung ke Pati dan memilih beternak murai batu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, hidup seseorang terkadang naik dan turun. Yang penting jangan patah semangat dan terus berusaha mencari peluang baru.
Cukup lama Om Wowok berfikir apakah akan meneruskan bisnis kontraktornya, atau ganti haluan. Ini terjadi pada tahun 2010, ketika bisnis kontraktor bangunan di Ibu Kota kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan.
“Setahun kemudian, akhirnya saya putuskan pulang kampung ke Pati, dan langsung beternak murai batu tahun 2011,” jelas Om Wowok, menceritakan sepenggal perjalanan hidupnya kepada Om Kicau.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelum pulang kampung, dia sudah membeli calon induk yang berasal dari Aceh. Ya, tahun 2010, ia mendapat info dari salah seorang rekan kakaknya di Aceh, ada 24 ekor murai batu yang akan dikirim ke Jakarta.
Dia lalu mencatat alamat tujuan di Jakarta, dan bergegas ke sana. “Saya langsung ambil sepuluh ekor murai batu jantan, semuanya muda hutan, dengan panjang ekor minimal 25 cm,” jelas Om Wowok.
Meski semua burung berasal dari Aceh, Om Wowok tetap melakukan seleksi. Beberapa murai batu yang kerap berprestasi antara lain Rudal, Tigor, dan Land Rover. Rudal bahkan sudah dimasukkan ke kandang ternak Wok BF.
Murai batu Rudal sudah sering menjuarai berbagai lomba di wilayah Eks Karesidenan Pati, termasuk di pantura timur. Inilah yang membuat Om Wowok memasukkannya ke kandang breeding, agar Wok BF bisa menghasilkan anakan-anakan murai batu trah juara.
Menyadari induk betina juga berperan penting dalam menghasilkan anakan berkualitas, Om Wowok kemudian hunting ke berbagai daerah. Akhirnya 10 induk betina trah juara diperolehnya di Cikarang, Bekasi.
Meski sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam beternak murai batu, Om Wowok tak berkecil hati. Dia menimba ilmu dari berbagai buku, juga dari internet. Sejak 2011, penangkaran murai batu Wok BF sudah mulai beroperasi.
Di kediamannya saat ini terdapat 9 pasang induk murai batu, dengan rincian 2 pasang masih dalam tahap penjodohan, dan 7 pasang lagi sudah berproduksi. “Murai batu Rudal juga sudah punya anak, dan banyak diminati,” ujarnya.
Stok anakan di Wok BF saat ini terdiri atas:
- 17 ekor anakan umur 2,5 bulan, masing-masing dipelihara dalam sangkar soliter.
- 4 ekor anakan umur 2 minggu, masih di kandang inkubator, sudah dipasangi ring WOK.
Dalam posting berikutnya, Om Kicau akan menampilkan tips menjodohkan murai batu sebagaimana biasa diterapkan Om Wowok. Sabar ya… (v1rgoboy)