Cara merawat burung cendet, apalagi sampai bisa menjadi juara di lapangan, tentu menjadi seni tersendiri bagi pemilik maupun perawatnya. Om Heroe Pragola Pati, mekanik spesialis burung cendet yang bermukim di Pati, siap berbagi tips mengenai cara merawat burung cendet agar moncer di lapangan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Heroe Pragola Pati menekuni dunia burung berkicau sejak tahun 1998. Beberapa cendet polesannya moncer di berbagai arena lomba, antara lain:
- Evolution (tahun 2006)
- Underdog (2007)
- Termehek-mehek (2008)
- Van Hallen 69 (2009)
- The Speed (2010)
- Brrrrrrr……. (2010)
- Hellboy (2010-2011)
Saat ini dia merawat beberapa cendet koleksi Om Temox’z, yaitu Rock Speed, Hacker, Broklyn, dan Kopassus. Masih ada tujuh ekor cendet lagi yang sedang dimatangkan untuk diorbitkan di lapangan.
Menurut Om Heroe, banyak cendetmania yang punya gaco dengan materi, mental, dan kualitas suara bagus, serta berbakat untuk dilombakan. Namun, ketika dilombakan, burung ogah bunyi di lapangan, bahkan muncul sifat galak. Kalau pun kerja tidak bisa maksimal.
Keluhan-keluhan inilah yang ingin dikupas Om Heroe Pragola artikel cara merawat burung cendet agar bisa menjadi juara di lapangan. Dalam hal ini, ada lima masalah penting yang perlu diperhatikan:
Cara merawat burung cendet agar juara: Fahami karakternya
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Memahami karakter cendet artinya si pemilik/ perawat harus bisa mengetahui apa yang dikehendaki burung. Simak beberapa cara memahami karakter dan kemauan cendet Anda:
a. Pagi hari, saat buka kerodong, burung terlihat ogah mandi atau sedikit lesu (njekukruk)
Kalau terlihat seperti itu, ya Anda tidak usah memaksanya untuk mandi. Cukup dijemur saja. Durasi penjemuran dalam kondisi burung seperti itu jangan terlalu lama, cukup 10 menit, setelah itu cendet diangin-anginkan saja.
b. Ketika kerodong dibuka, burung terlihat ogah-ogahan untuk dijemur
Kalau cendet memang ogah-ogahan dijemur, ya cukup ditaruh di teras untuk diangin-anginkan saja. Selanjutnya, berikan extra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat, belalang, dan sebagainya.
Solusi lain yang kerap dilakukan Om Heroe adalah menjemur burung dalam kondisi dikerodong. Tapi penjemuran model ini harus selalu diimbangi dengan pemantauan terhadap kondisi burung.
Perhatikan kondisi cendet Anda mulai dari bulu, ketajaman sorot matanya, kotoran, dan polah tingkahnya atau aktivitasnya. Berdasarkan pengalaman Om Heroe, penjemuran dalam kondisi dikerodong bisa membuat cendet yang semula lesu menjadi aktif kembali.
Memahami karakter cendet memang membutuhkan waktu tersendiri. Jika Anda sudah berinteraksi cukup lama dengan burung, maka hal itu mudah dilakukan, karena instink kita akan muncul dengan sendirinya.
Ada semacam komunikasi antara perawat dan cendet yang dirawatnya. Meski burung tak bisa bicara, interaksi yang intensif akan membuat kita tahu kondisi burung: apa yang dimaui serta tidak dimaui burung.
“Kalau sudah klik antara perawat dan burung, maka mudah bagi kita untuk memahami karakternya. Kalau belum klik, ya memang agak susah,” pesan Om Heroe.
Sebagaimana manusia, setiap individu cendet memiliki watak, perangai, dan karakter yang berbeda-beda. Karena itu, karakter cendet yang satu dan lainnya tidak selalu sama. Karena itu, penanganan juga terkadang berbeda.
“Contohnya, saya pernah merawat cendet Hellboy. Burung ini maunya mandi dulu. Setelah itu baru dijemur dan diangin-anginkan. Ini jelas berbeda dari cendet Evolution, yang maunya dijemur dulu, setelah itu mandi. Sambil meninggu bulunya kering, burung diangin-anginkan,” jelas Om Heroe.
Memahami karakter cendet merupakan teknik paling dasar dalam melakukan setting / setelan untuk menentukan pola perawatan, pengaturan EF, perawatan lomba, menstabilkan birahinya, dan lain-lain.
Jadi dalam menangani cendet, Om Heroe menerapkan pola perawatan yang variatif, dengan melihat karakter setiap individu burung.
Cara merawat burung cendet agar juara: Rutin dan teratur
Jika sudah mengetahui karakternya, kita bisa memberikan perawatan harian secara rutin dan teratur. Pola rawatan ini diusahakan tidak mudah diubah-ubah, agar burung selalu dalam kondisi prima.
Cara merawat burung cendet agar juara: Stabilkan birahinya
Langkah selanjutnya adalah mensetabilkan birahi burung cendet. Di sini perawat harus mengetahui apakah birahi cendetnya terlalu tinggi atau kurang birahi.
Untuk memudahkan pemahaman Anda, yuk lihat dulu simulasi birahi cendet pada gambar di bawah ini:
Gambar simulasi di atas menunjukkan ada tiga burung cendet yang berbeda, tetapi semuanya gaco-gaco lapangan yang pernah diorbitkan Om Heroe, yaitu cendet Hacket, Kopassus, dan Broklyn.
Kondisi birahi ketiga cendet dicatat pada hari yang sama, mulai Senin, Selasa, dan seterusnya sampai hingga Minggu.
Jika Anda perhatikan, kondisi birahi cendet Hacker melampaui paramater kondisi birahi yang optimal. Hal ni terlihat dari garis biru yang sejak Selasa terus meningkat. Apa artinya? Burung mengalami over birahi (OB). Jika dipaksakan turun ke arena lomba, maka burung tidak bisa bekerja maksimal, terlihat “nakal” saat menghadapi musuh-musuhnya.
Kondisi sebaliknya dialami cendet Broklyn, yang pada gambar di atas ditunjukkan dengan garis ungu. Sepanjang pekan, birahinya di bawah parameter kondisi birahi optimal. Akibatnya, burung juga tidak bisa bekerja dengan baik.
Menurut Om Heroe, dalam kondisi seperti ini, burung mungkin mau bunyi dan bisa kerja di lapangan, tetapi kurang maksimal. “Power dan tenaganya pasti gembos, karena birahinya terlalu rendah,” jelas dia.
Sekarang kita cek cendet Kopassus (garis hijau). Kondisi birahinya relatif mendekati parameter birahi optimal. Dibandingkan dengan dua ekor cendet lainnya, kondisi inilah yang akan membuatnya tampil lebih maksimal di lapangan.
Bagaimana mengatur birahi burung cendet agar bisa tepat, atau klik dengan pola perawatannya?
Om Heroe menjelaskan, jika cendet mengalami over birahi, ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain:
- Melakukan terapi mandi malam.
- Penjemuran yang semula 3 jam bisa dikurangi menjadi 2 jam.
- Porsi EF seperti kroto, jangkrik. atau ulat hongkong dikurangi.
- Lakukan pengembunan mulai pukul 05.00.
- Sebelum digantang di arena lomba, burung bisa dimandikan dulu setengah basah, lantas digantang.
Sebagai contoh, cendet Hacker biasa diberi 30 ekor jangkrik / hari. Dalam tabel simulasi di atas, level birahinya di atas paramater optimal, sehingga porsi EF mesti diturunkan.
Hanya saja, menurunkan porsi EF tidak boleh dilakukan secara drastis, karena akan membuat burung kaget dan malah ngedrop.
Pengurangan porsi EF bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya, porsi jangkrik yang semula 30 ekor / hari, dikurangi menjadi 25 ekor / hari selama Minggu I. Setelah itu pantau kondisi birahinya. Apabila masih OB, maka Minggu II dikurangi lagi menjadi 20 ekor / hari.
“Pantau lagi kondisi birahinya. Apabila porsi 20 ekor sudah bisa membuat birahinya kembali stabil, ya sudah berikan saja secara rutin 20 ekor jangkrik setiap harinya,” tambah Om Heroe.
Birahi pada burung cendet, khususnya yang biasa dilombakan, memang harus balance (seimbang). Itu semua bisa dicapai melalui pemberian EF secara tepat, dan pola rawatan harian secara tepat pula.
Terkadang, burung ketika masih di rumah dan hendak dibawa ke lapangan dalam kondisi birahi yang optimal. Namun faktor perjalanan membuat kondisi birahinya berubah, biasanya menurun (kurang kondisi), terutama akibat kelelahan. Ini biasa dialami pemain cendet yang menempuh perjalanan cukup jauh (minimal 3-4 jam perjalanan darat).
Solusi yang dapat kita terapkan adalah mengganti sangkar dari sangkar harian ke sangkar lomba. Bisa juga mengganti tenggeran, mengganti tempat pakan baru, dan sebagainya.
Cara merawat burung cendet agar juara: Pelihara 4-5 ekor
Ada siasat lain dari Om Heroe dalam menjaga kestabilan birahi cendet, yaitu memelihara sejumlah burung sejenis, minimal 4-5 ekor ekor. “Bahkan di rumah saya ada sembilan ekor cendet,” jelasnya.
Selain dapat saling memaster antara cendet yang satu dan cendet lainnya, memelihara minimal 4-5 ekor cendet juga bisa menjaga birahi cendet agar tidak terlalu memuncak. Sebab, setiap cendet bisa menyalurkan birahinya melalui ocehan sahuh-sahutan.
“Kalau saya pribadi, burung masteran untuk cendet seperti lovebird, tengkek buto, burung gereja, kenari, jangkrik, dan belalang, itu sifatnya hanya sebagai burung pendamping saja. Lebih efektif jika menggunakan suara cendet asli,” tutur Om Heroe.
Menurutnya, seekor burung cendet lebih mudah merekam suara sesama cendet lainnya di dalam rumah, baik saat beristirahat di siang hari dan malam hari, maupun ketika burung sedang mengalami proses ganti bulu (mabung).
Cara merawat burung cendet agar juara: Kondisi di lapangan
Perawatan cendet jelang lomba, misalnya H-2 atau H-1, sudah banyak dikupas di omkicau.com. Kali ini, Om Heroe hanya ingin fokus ke kondisi cendet jelang lomba, khususnya ketika burung sudah tiba di lapangan atau arena lomba.
Hal ini bisa kita lihat dari perilaku yang merapikan bulu-bulunya, sorotan matanya tajam, kotorannya juga terlihat bagus (tidak mencret), dan lain-lain. Semua ini menandakan burung dalam konsidi siap tempur.
“Kalo sudah klik dengan burungnya, pasti perawat bisa merasakan apakah cendet ini mau tempur di lapangan atau tidak,” tegas Om Heroe. (v1rgoboy)
Om Heroe Pragola Pati
Alamat : Jalan Panglima Sudirman, Saliyan RT 01 / RW 02, Pati, Jawa Tengah.
Kontak: 0812 285 8467 / Pin BB 29810410
FB: heroe.pragola@facebook.com