Sebagaimana murai batu, kacer juga termasuk burung teritorial dan petarung sejati (the real fighter). Pengertian petarung sejati ini sama seperti ayam jago. Jika dua ayam jago belum pernah ketemu, pasti akan bertarung secara fisik, sampai salah satu di antaranya ngacir. Begitu pula dengan kacer. Ketika dilombakan, para kacer sepertinya ingin bertarung secara fisik, namun terhalang sangkar sehingga hanya mengancam lewat kicauan-kicauannya. Nah, masalah ini akan kita kupas lebih mendalam, dengan fokus pada beberapa penyebab kacer tampil kurang maksimal saat dilombakan, dan bagaimana cara mengatasinya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ketika burung kacer sudah merasa nyaman berada dalam sangkarnya, maka ia akan menganggap sangkarnya itu sebagai wilayah kekuasaan atau teritorialnya.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Maka, ketika melihat burung sejenis atau burung tipe petarung lainnya di sekitar sangkarnya, si kacer merasa ada yang ingin mengganggu wilayah teritorialnya. Itu sebabnya, dia akan menunjukkan naluri bertarungnya.
Hal inilah yang bisa Anda lihat sendiri dalam lomba burung berkicau di kelas kacer. Semua burung yang menjadi peserta akan saling berusaha mempertahankan wilayah teritorialnya.
Dalam beberapa hal, perilaku kacer seperti inilah yang membuat sebagian besar pemain kacer kerap saling tunggu untuk menggantang jagoannya paling akhir. Mengapa? Sebab gaco yang digantang terlebih dulu akan lebih sering melihat ada burung-burung lain di dekat sangkarnya, sehingga langsung bunyi sebelum lomba resmi dimulai. Ini yang dikhawatirkan kacer bakal gembos di tengah dan akhir lomba,
Note: Penjelasan di atas tidak boleh dijadikan alasan untuk membiasakan tradisi saling tunggu. Apalagi panitia di berbagai even mulai mendisiplinkan start lomba pada hitungan ke-10, sehingga energi yang dikeluarkan burung kacer saat awal penggantangan sebenarnya tidak seberapa besar. Jika kacer benar-benar tangguh, jangan takut gembos di tengah lomba.
Jadi, yang perlu diperhatikan di sini justru bagaimana kita bisa “mengelola” kacer selama dalam perawatan harian dan jelang lomba, sehingga mental, emosi, stamina, dan power tetap stabil dan prima, serta tak gampang gembos di tengah-tengah lomba.
Burung kacer yang kerap gembos di tengah lomba biasanya terjadi karena burung terlalu emosi pada penampilan awal, sehingga di pertengahan lomba mengalami penurunan performa, baik suara maupun gaya akibat kehabisan energi.
Kacer yang kekurangan energi tentu akan merasa cepar lelah. Alhasil, waktu penilaian lomba yang tersisa hanya digunakannya untuk mempertahankan diri sendiri melalui berbagai cara, misalnya hanya ngobra saja tapi tanpa suara, sering mengejar-ngejar lawannya, mengembangkan bulunya agar terlihat besar di mata musuhnya, naik-turun tangkringan, dan sebagainya.
Selain itu, ada beberapa burung kacer yang memiliki karakter lebih suka menunggu lawannya. Kalau lawannya itu bermain ngotot, maka dia makin bertambah ngotot. Tetapi kalau lawannya tidak tampil ngotot, dia pun cenderung tidak mau tampil ngotot.
Beberapa sebab kacer tampil kurang maksimal
Berikut ini beberapa faktor penyebab burung kacel tampil kurang maksimal saat dilombakan:
- Daya tempur (fighter) burung memang kurang.
Hal ini karena burung terlalu sering melihat dan / atau mendengar suara kicauan burung sejenis, atau burung tipe fighter lainnya seperti murai batu. Seekor kacer jika terlalu sering dengan kacer lain atau murai batu selama perawatan harian di rumah, berpotensi menurunkan mentalnya, terutama jika ia merasa tertekan atau stres.
Dalam beberapa kasus, ada pemain yang menyimpan dua ekor kacer atau lebih dalam satu rumah. Namun, untuk mencegah burung terus bersuara, maka sesama kacer tidak berkesempatan saling melihat, dan hanya mendengar suara saja. - Burung kacer kehabisan energi.
Hal ini karena burung terlalu ngotot pada penampilan awal tetapi gembos pada pertengahan lomba. Bisa juga karena kacer terlalu sering bertemu burung sejenis atau burung tipe fighter lainnya, seperti dijelaskan dalam poin pertama.
Akibatnya, energinya mudah terkuras lantaran burung terlalu aktif setiap hari, atau karena burung sudah terbiasa dengan keberadaan burung sejenis sehingga mental dan sifat fighternya mengalami penurunan. - Burung mudah kecapaian atau burung terlalu lemah.
Hal ini karena dalam perawatan harian burung jarang dikeluarkan pada pagi hari atau diembunkan. Burung yang terlalu banyak mengkonsumsi voer, tanpa atau jarang diberi extra fooding (EF) serangga cenderung cepat lemas dan malas-malasan. - Burung terlalu berlebihan mengkonsumsi protein.
Berkebalikan dari poin ketiga, kacer terlalu berlebihan mengkonsumsi pakan berkadar protein tinggi juga bisa membuatnya mudah loyo. Sebab kelebihan protein tidak bisa dicerna di dalam tubuh sehingga akan menumpuk, dan bisa mengganggu organ pencernaan burung, termasuk menyebabkan gangguan hati dan pernafasan yang menyebabkannya cepat loyo.
Untuk mengatasi kacer yang tampil kurang maksimal saat dilombakan, cara yang bisa dilakukan tentu tergantung dari apa penyebabnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengkondisikan burung kacer yang tampil kurang maksimal ketika dilombakan:
- Menjauhkan kacer Anda dari burung sejenis atau burung bertipe fighter lainnya dalam perawatan harian di rumah. Jika halaman rumah tidak mencukupi, Anda bisa membuat sekat pemisah antarsangkar, yang cara pembuatannya bisa dilihat di sini. Dengan begitu, burung-burung tidak akan saling melihat.
- Biarkan kacer hanya aktif pada pagi dan sore hari saja. Adapun siang hari sebaiknya beristirahat dengan cara diangin-anginkan di tempat teduh, atau diberikan full kerodong.
Burung biasanya aktif pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya pagi hari mulai pukul 05.30 hingga 10.00, dan sore harinya sekitar pukul 16.00 hingga 18.30. Di luar itu, sebaiknya burung dibiarkan beristirahat untuk mengumpulkan energinya. - Kacer yang kegemukan bisa menyebabkan penampilannya di lapangan menjadi terganggu. Latihlah kacer Anda agar lebih banyak bergerak. Misalnya dengan memindahkan burung dari sangkar harian ke kandang umbaran (polier).
- Berikan multivitamin seperti BirdVit secara rutin, misalnya 2-3 kali dalam seminggu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung sehingga selalu dalam kondisi fit.
Itulah beberapa penyebab burung kacer tampil kurang maksimal di lapangan, serta solusi untuk mengatasinya.