Kelas kacer termasuk salah satu kelas sensitif, bahkan ada yang menyebutnya “kelas neraka” dalam setiap lomba burung berkicau, terutama karena adanya tradisi saling tunggu ketika penggantangan burung dan tradisi saling teriak menyebutkan nomor gantangan. Kali ini Om Kicau ingin menyajikan cuplikan video sesi kacer dalam KMB Cup 2 di Semarang, Minggu (10/8) lalu, di mana kedua tradisi buruk itu sama sekali tidak muncul.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam video terlihat, pada hitungan ke-10 semua peserta sudah harus menggantang kacer masing-masing. Setelah itu, joki dan / atau pemilik burung diharuskan segera keluar dari lapangan, menuju ke bagian luar pagar pembatas.
Selanjutnya, setelah semua peserta dipastikan meninggalkan lapangan, para juri langsung masuk ke arena lomba untuk memberikan penilaian hingga penancapan bendera koncer.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Pada video juga terlihat, selama sesi kacer ini berlangsung tak terdengar adanya teriakan, sehingga lomba bisa berlangsung tertib dan lancar, dan para juri bisa bekerja dengan penuh konsentrasi.
Apa yang dipraktikkan Panitia KMB Cup 2 gelaran PBI Cabang Semarang ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dari konsep yang diterapkan Panitia Ebod Jaya Cup di Surabaya, 1 Juni lalu.
Cuplikan video ini sengaja ditampilkan Om Kicau sebagai salah satu media pembelajaran bagi para pemain kacer, juga para pegiat event organizer (EO) lomba burung di Indonesia, bahwa tak ada yang tidak bisa dibenahi, jika kita semua memang bersepakat untuk membenahinya.
Om Kicau pun lalu teringat pada judul buku motivasi zaman dulu: “Jika Anda Berfikir Bisa, Anda Pasti Bisa!”
Oke, kita lihat saja ya videonya: