Pakan berprotein tinggi sangat dibutuhkan baik oleh burung tipe petarung (fighter) seperti murai batu, kacer, ciblek, dan cendet, maupun oleh burung-burung kecil seperti pleci, gelatik wingko, dan sebagainya. Kali ini, Om Kicau ingin berbagai tips mengenai cara membuat voer berprotein tinggi untuk pleci dan burung kicauan lainnya, seperti ciblek, gelatik wingko, cendet, kacer, dan sebagainya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebenarnya keliru kalau ada yang menyebut jenis burung tertentu membutuhkan pakan berprotein tinggi, dan jenis burung lainnya tidak terlalu membutuhkan pakan seperti itu.
Pakan dengan kadar protein tinggi akan selalu dibutuhkan oleh semua jenis burung, bahkan seluruh spesies unggas, termasuk ayam, itik, kalkun, dan sebagainya.
Jika burung atau unggas tersebut berada dalam perawatan manusia, baik sebagai hewan piaraan maupun untuk diternak, maka yang diperlukan adalah pengaturan kadar protein berdasarkan fase pertumbuhannya.
Anakan burung umur 1-14 hari idealnya diberi pakan dengan kadar protein 22%. Kemudian pada umur 15-30 hari diberi pakan berkadar protein 20%.
Pada umur 1-2 bulan, kebutuhan protein bisa dikurangi menjadi 19%, dan pada masa remaja (2-6 bulan) cukup diberi pakan dengan kadar protein 16-18%. Setelah dewasa, kadar protein bisa dijaga dalam kisaran 18 – 21%, baik burung yang diternak maupun dipelihara sebagai hiburan atau burung lomba.
Pada burung dewasa yang sudah aktif berbunyi, pemberian pakan dengan kadar protein tepat bisa membantu merangsang burung untuk rajin bunyi, sebagai pertanda kondisi fisiknya yang prima.
Namun perlu diperhatikan pula, kandungan protein dalam pakan burung tetap harus memperhatikan batasan tertentu, seperti sudah dijelaskan di atas, sehingga burung tidak mengalami over birahi yang justru berakibat macet bunyi.
Sumber protein dalam pakan burung sebenarnya sudah ada dalam pakan kering seperti voer, yang mudah kita jumpai di toko dan pasar burung. Hanya saja, diperlukan ketelitian dalam mengecek kadar protein dalam voer tersebut.
Voer yang ada di pasaran tersedia dalam berbagai merek. Tetapi tidak semua produk voer memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, terutama protein hewani. Solusinya, banyak kicaumania yang memberikan extra fooding (EF) berupa serangga untuk menutupi kekurangan protein hewani yang terkandung dalam voer, seperti kroto, jangkrik, dan ulat hongkong.
Nah, kali ini kita coba membuat sendiri voer berprotein tinggi, untuk menjamin kebutuhan nutrisi burung agar selalu tampil prima. Jika sudah menggunakan voer buatan sendiri, maka porsi EF bisa dikurangi.
Selain membuat burung lebih aktif dan sehat, pakan olahan ini bisa bermanfaat membuat burung menjadi lebih rajin berbunyi. Selain itu, cara pembuatannya pun cukup mudah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan pula.
Bahan-bahan yang dibutuhkan
- Daging ikan segar (diambil dagingnya saja)
- Daging sapi segar
- Telur ayam sebanyak 5 – 10 butir
- Tepung kedelai, tepung kacang, tepung jagung, dan tepung kacang hijau. Bahan-bahan ini bisa dibeli di toko bahan kue / makanan.
- Wortel (opsional / tidak wajib)
Note: Takaran bahan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk persediaan harian, mingguan, atau bulanan.
Proses pembuatan voer berprotein tinggi
Pertama, daging ikan dan daging sapi dihaluskan dengan blender.
Untuk daging sapi, Anda juga bisa menggunakan tepung daging sapi, yang cara pembuatannya bisa dilihat lagi dalam artikel di bawah ini:
Membuat tepung daging sapi untuk pakan burung
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kedua, telur diambil kuning telurnya saja, lalu dicampur dengan semua tepung dan diaduk hingga rata.
Untuk tambahan mineral kalsium dan mineral, Anda dapat memanfaatkan sisa-sisa kerabang / cangkang telur yang dihaluskan, kemudian dicampurkan ke dalam tepung.
Ketiga, campurkan adonan daging ikan dan daging sapi yang telah dihaluskan ke dalam adonan tepung, lalu diaduk-aduk hingga tercampur merata.
Setelah itu, adonan siap dibentuk dengan menggunakan mesin pembuat voer / pelet.
Note: Apabila belum memiliki mesin pembuat voer / pelet, Anda bisa melakukannya secara manual, dengan membentuk adonan menyerupai mie.
Keempat, matangkan adonan dengan menggunakan oven atau microwave.
Kelima, voer dipotong-potong menjadi butiran kecil untuk pakan burung berukuran besar seperti cendet atau kacer. Untuk burung-burung kecil seperti pleci, ciblek, atau gelatik wingko, voer bisa dihaluskan.
Keenam, voer yang sudah dipotong atau dihaluskan dikeringkan dalam oven selama beberapa menit.
Ketujuh, voer kini siap diberikan kepada burung kicauan Anda.
Voer ini mengandung protein hewani cukup tinggi, sehingga dalam perawatan hariannya Anda bisa mengurangi jatah EF yang biasa diberikan selama ini.
Dengan mengkonsumi voer buatan ini, apalagi didukung dengan pemberian vitamin seperti BirdVit, burung akan selalu berada dalam kondisi fit, sehat, dan aktif, yang membuatnya lebih rajin berkicau.
Membuat mesin pencetak voer
Untuk Anda yang tidak memiliki mesin pencetak voer, tapi enggan melakukan cara manual, bisa saja membuat mesin sendiri dengan memodifikasi mesin penggiling daging.
Anda bisa memodifikasi bagian depan mesin giling daging itu dengan membuat cetakan dari plat besi, yang caranya bisa dilihat seperti gambar di bawah ini:
Jika tidak memiliki keduanya, Anda bisa membuat cetakan voer dengan memanfaatkan suntikan / syringe rukuran besar yang bagian ujungnya diberi lubang-lubang untuk mencetak voer. Contohnya dalam gambar berikut:
Atau membeli alat pencetak kue seperti dalam gambar berikut ini
Sumber foto : Beijing Birds Society (BBS)