Murai batu dan lovebird menjadi salah satu burung kicauan terfavorit di Jabodetabek, tak terkecuali di Tangerang Selatan. Ini terlihat dari ramainya dua kelas ini dalam setiap even lomba burung berkicau. Melihat peluang bisnis ini, banyak orang yang tertarik menekuni penangkaran lovebird dan / atau murai batu. Bahkan Tanto Bird Farm (BF) Tangerang Selatan membudidayakan kedua jenis burung ini sekaligus. Meski menggunakan kandang minimalis, hasilnya justru maksimal.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Tanto (kanan) dan Om Slam, duet pemilik Tanto BF Tangerang Selatan.

Tanto BF dikelola oleh Om Tanto yang berkolaborasi dengan Om Slam. Breeding murai batu sudah dirintisnya sejak lima tahun lalu. Materi induk memang belum banyak, hanya enam pasangan saja.

“Semua pasangan induk murai batu dalam kondisi sudah produksi. Setiap kali produksi, anakan murai batu sudah diambil pemesan, nggak pernah tersisa,” jelas Om Tanto.

Untuk materi induk, Om Tanto menggunakan murai batu medan yang memiliki bulu ekor panjang. Ini berlaku untuk induk jantan dan induk betina.

Ukuran kandang bisa disebut minimalis, dengan panjang 120 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 100 cm. Kandang dibuat model panggung, dengan tinggi kaki sekitar 10 cm. Kandang ini terbuat dari rangka kayu, dengan dinding berlapis kawat halus.

Kandang minimalis murai batu, namun hasilnya tetap maksimal.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Proses penjodohan sama seperti yang dilakukan para penangkar murai lainnya. Dalam hal ini, calon induk jantan dan betina direndeng dalam sangkar berbeda selama beberapa hari.

Setelah kelihatan berjodoh, ditandai dengan saling merespon dan sering berdekatan, maka kedua burung dimasukkan ke kandang ternak.

Burung yang sudah berjodoh akan menyusun sarang yang disediakan, lantas berproduksi. Induk betina bertelur sebanyak 2-3 butir, yang dierami selama 14 hari.

Anakan yang menetas dibiarkan diasuh oleh induknya. Pada umur 1 minggu, anakan MB dipasangi ring.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Anakan murai tetap diasuh induknya hingga umur 1,5 bulan.

Untuk kebutuhan pakan bagi indukan, Om Tanto cukup memberikan extra fooding (EF) jangkrik dan cacing. Kedua EF ini dberikan setiap hari sebanyak-banyaknya. “Apalagi saat induk sedang bawa anakan, cacingnya diperbanyak,” kata Om Tanto saat ditemui di rumahnya, kawasan Pondok Betung, Kodam Bintaro, Tangerang Selatan.

Setelah umurnya mencapai 1,5 bulan, anakan dipanen karena sudah bisa makan sendiri. Biasanya, trotolan murai batu ini langsung diambil pembeli yang sudah booking terlebih dulu, dengan harga sekitar Rp 2, juta – Rp 3 juta per ekor.

Lovebird ngekek panjang dan warna eksotik

Penangkaran lovebird menggunakan kandang koloni.

Selain menangkar murai batu, Om Tanto juga beternak lovebird, baik lovebird bersuara ngekek panjang maupun lovebird warna eksotik.

Ada dua kandang koloni yang digunakan, masing-masing dengan ukuran 250 cm x 200 cm dan tinggi 200 cm. Satu kandang untuk menampung lovebird suara, satu lagi untuk lovebird warna.

Karena kandang bersifat koloni, maka burung bebas memilih calon pasangan masing-masing. Cara seperti itu lebih efektif dan produktif, karena burung bisa mencari pasangan sesuai dengan seleranya.

Kandang koloni khusus lovebird ngekek panjang.

Sama seperti murai batu, Om Tanto juga membiarkan anakan lovebird dirawat induknya, dan baru dipanen pada umur 1,5 bulan.

Lovebird warna yang ada di kandang Tanto BF antara lain lutino mata merah, pastel kuning, pastel hijau, blorok dan lainnya. Harga bervariasi, misalnya anakan pastel kuning umur 2 bulan dibanderol Rp 500 ribu / ekor dan anakan pastel hijau Rp 400 untuk / ekor.

Untuk anakan lovebird suara ngekek panjang, harga berada pada kisaran Rp 1  juta. Para pembeli umumnya kolega Om Tanto, baik untuk burung rumahan maupun burung lomba.

Setelah sukses beternak murai batu dan lovebird, Tanto BF juga mulai mengembangkan aneka jenis kenari. Jenis yang mulai diternak antara lain AF, F1, F2, dan sebagainya.

“Kebetulan Om Slam dikenal sebagai pengorbit kenari jawara. Jadi, breeding kenari akan kita desain sebagai pencetak kenari kualitas lomba,” tandas Om Slam. (d’one)

Semoga bermanfaat.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.