Om Kicau pernah membahas sekilas mengenai penangkaran burung manyar (cek di sini), namun lebih bersifat panduan awal. Kali ini, kita bahas kembali penangkaran burung manyar secara lebih lengkap, disertai beberapa tips dan trik yang bermanfaat dalam mendukung kelestariannya, atau menjadi breeding alternatif untuk memperoleh rezeki.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung manyar yang ada di Indonesia terdiri atas tiga spesies, yaitu:
- Manyar tempua / baya weaver (Ploceus philippinus): Tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali. Populasinya kini makin berkurang akibat menyusutnya habitat dan penangkapan liar.
- Manyar jambul / streaked weaver (Ploceus manyar): Hanya ditemukan di Jawa dan Bali. Populasinya juga terus mengalami penurunan akibat berkurangnya habitat dan penangkapan liar.
- Manyar emas / asian golden weaver (Ploceus hypoxanthus): Tersebar di Jawa dan Sumatera. Populasi manyar emas menurutn drastis, sehingga IUCN memasukkannya dalam daftar merah dengan status Hampir Terancam (NT).
Bisa dilihat, populasi tiga spesies manyar di alam liar itu makin menyusut, bahkan manyar emas dalam status Hampir Terancam. Itu sebabnya, stop pembelian burung manyar di pasar burung.
Kalau pun Anda membelinya, usahakan dapat ditangkar di rumah masing-masing, dengan membeli burung jantan dan burung betina. Hanya dengan jalan penangkaran inilah, kita bisa menjamin anak-cucu kelak masih bisa melihat spesies-spesies manyar di Indonesia.
Mengenali sifat dan karakter burung manyar
Berbeda dari beberapa jenis burung kicauan lainnya, manyar memiliki sifat poligami. Dalam satu musim kawin, burung jantan bisa mengawini beberapa ekor betina untuk berkembangbiak.
Perilaku perkembangbiakan burung manyar memang tergolong unik. Sebelum kawin, burung jantan akan membangun sarang untuk betinanya. Nah, si betina akan memilih sarang yang dianggap paling cocok. Kalau merasa cocok, si betina menerima “pinangan” manyar jantan, dan terjadilah perkawinan.
Setelah mengetahui sifat dan karakter alaminya, kita bisa menempatkan sepasang burung manyar, atau bisa juga seekor jantan dan dua ekor betina dalam kandang penangkaran. Model poligami bisa meningkatkan peluang keberhasilan dari penangkaran burung ini.
Membedakan jenis kelamin
Hal terpenting dalam setiap penangkaran burung berkicau, apapun jenisnya, adalah mampu melakukan identifikasi jenis kelamin burung (sexing).
Mengingat ada tiga spesies manyar di Indonesia, berikut ini perbedaan jenis kelamin pada masing-masing jenis burung manyar.
1. Sexing manyar tempua
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
2. Sexing manyar jambul
3. Sexing manyar emas
Setelah kita mendapatkan burung-burung yang dibutuhkan, waktunya mencari kandang sebagai “rumah” bagi mereka untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk aktivitas reproduksinya.
Kandang dan sarang burung manyar
Ukuran dan bentuk kandang burung manyar sebenarnya bervariasi, bahkan bisa menggunakan kandang ternak yang cukup umum. Tetapi untuk menunjang keberhasilan dan kenyamanan burung, sebaiknya kita menggunakan kandang penangkaran berukuran luas, dengan menyiapkan ranting atau cabang pohon pada posisi paling tinggi.
Ranting atau cabang pohon tersebut nantinya akan digunakan burung manyar jantan untuk menggantung sarang yang dibuatnya ketika sudah siap berkembangbiak. Alternatif lain adalah menyediakan tanaman bercabang banyak atau tanaman bambu dalam kandang penangkaran.
Berbeda dari jenis burung lain yang umumnya menggunakan kotak sarang atau tempat sarang, breeding burung manyar memiliki keunikan tersendiri. Sebab burung jantan akan membuat sendiri sarangnya. Ia akan membangun sarang pada sebuah ranting atau cabang pohon. Karena itu, sebelum memulai penangkaran, sebaiknya siapkan bahan-bahan sarang yang cukup banyak.
Bahan-bahan sarang yang bisa digunakan adalah rumput hijau yang panjang, jerami, serta bahan sarang yang banyak dijual di toko burung. Jika burung mulai menunjukkan ketertarikan satu sama lain, sebarkan bahan-bahan sarang itu di dasar kandang. Biarkan manyar jantan memungutnya sendiri, kemudian membangun sarangnya pada cabang / ranting tanaman yang ada di dalam kandang.
Jika burung manyar tidak menunjukkan perkembangan berarti, atau tak mau berkembangbiak, Anda bisa mengganti burung jantan dengan pejantan yang lain. Adapun burung betina tetap dipertahankan.
Perilaku burung manyar ketika berbiak
Setelah memilih sarang yang sudah dibuatkan calon pasangannya, manyar betina akan bersedia dikawini pejantannya. Sebelum bertelur, burung betina akan membantu burung jantan dalam menyempurnakan sarangnya.
Jika waktunya telah tiba, burung betina akan bertelur sebanyak 2 – 3 butir, berwarna putih berbintik hitam. Setelah itu induk betina akan mengerami telur-telurnya selama 13 hari.
Biasanya, jika terdapat lebih dari dua butir telur dalam sarangnya, maka hanya dua butir saja yang menetas atau hanya menyisakan dua anakan saja yang bertahan hidup untuk dirawat induknya.
Burung jantan bertugas menjaga sarang, dan terkadang membangun sarang lainnya, lalu mengawini burung betina lain yang tertarik pada sarang barunya. Sebab, sekali lagi, manyar jantan merupakan burung poligami.
Anakan manyar sudah bisa keluar dari sarangnya setelah berusia 14 hari. Sekitar 4 – 5 minggu kemudian, burung muda akan menjadi dewasa dan siap hidup mandiri serta lepas dari pengawasan kedua induknya.
Ketika masih anakan, burung manyar bisa dilatih dengan berbagai suara masteran yang sesuai. Misalnya suara burung kenari. Cara melatih atau memasternya adalah dengan menggantung sangkar yang berisi burung kenari gacor, dekat dengan anakan manyar tersebut.
Bisa juga memutarkan rekaman suara burung kenari. Suara masteran yang kita dengarkan pada burung anakan manyar itu akan ditirunya setelah burung berusia dewasa.
Itulah beberapa tips dan trik seputar penangkaran burung manyar yang makin hari makin berkurang populasinya di alam liar. Inilah salah satu bentuk kepedulian sobat kicaumania dalam menjaga kelestarian plasma nutfah asli negeri kita.