Penggemar burung murai batu tak hanya dijumpai di Indonesia, tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Bahkan murai batu kini juga digemari di Eropa dan Amerika Serikat. Kali ini kita akan bahas sekilas murai batu yang umum dipelihara di Malaysia. Anda juga bisa dengar dan download suara murai batu dari Malaysia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ada beberapa persamaan antara murai batu Malaysia dan Thailand, antara lain ekornya lebih panjang daripada murai batu asal Medan dan Aceh, serta suara kicauannya terdengar lebih ngerol. Namun dari apek keindahan lagu-lagunya, Om Kicau meyakini kalau murai medan / murai aceh lebih unggul.
Itu sebabnya, penilaian lomba murai batu di Malaysia, Thailand, dan Singapura lebih menomorsatukan dulu keindahan dan penampilan burung, kemudian baru pada suara kicauannya. Adapun di Indonesia, penilaian lomba lebih ditekankan pada irama, variasi suara, dan penampilannya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebenarnya, kalau kita mau menelitinya secara ilmiah, tidak ada perbedaan ras antara murai batu medan / aceh dan murai batu malaysia. Semuanya berasal dari subspesies yang sama, yaitu Copsychus malabaricus tricolor.
Ras atau subspesies ini justru berbeda dari murai batu pagai / mentawai (C.m. melanurus), murai borneo (C.m.suavis), murai batu vietnam (C.m. macrourus), dan murai batu thailand / myanmar (C.m. interpositus).
Tetapi karena Semenanjung Malaysia bertetangga dengan Thailand dan Myanmar, sangat dimungkinkan terjadi kawin silang baik disengaja maupun tak sengaja antara ras murai batu malaysia (tricolor) dan murai batu thailand / myanmar (interpositus). Bisa juga terjadi crossing antara murai batu malaysia dan murai batu vietnam (macrourus).
Hasil persilangan itu bisa juga kembali dikawinsilangkan, sehingga menghasilkan varietas baru dan banyak ditangkar di Malaysia. Apalagi banyak sekali penangkar murai batu di Malaysia dan Singapura, dengan kemampuan ilmu genetika di atas rata-rata.
Inilah yang kemudian membuat adanya sedikit perbedaan penampilan antara murai batu malaysia di era sekarang dan murai batu medan / aceh. Sebab, jika menilik sejarah dan taksonominya, keduanya sebenarnya berasal dari subspesies atau ras yang sama.
Dalam ilmu genetika, apa yang dihasilkan para breeder di Malaysia dan Singapura (juga Thailand) bisa disebut sebagai varietas. Varietas jika dipatenkan dan dikomersilkan bisa disebut sebagai strain.
Nah, sekarang kita tengok performa sebagian besar murai batu yang ada di Malaysia, dan rupanya banyak dijumpai pula di Singapura dan Thailand. Untuk mudahnya, kita sebut saja murai batu malaysia. Burung ini memiliki suara yang lebih ngerol, dengan jeda / pause yang lebih singkat daripada murai batu medan.
Dalam beberapa hal, tipe suara seperti itu juga dimiliki murai batu ekor hitam (blacktail), baik yang berasal dari Nias, Pagai, Mentawai, maupun beberapa wilayah dan pulau kecil di Aceh.
Video dan audio murai batu malaysia
Berikut ini dua video murai batu malaysia hasil breeding Om David de Souza:
1. Video murai batu Phoenix