Lomba Burung Berkicau BBS Cup I di halaman SD Patra Dharma Balikpapan, Minggu (14/9), berlangsung sangat ramai, diikuti 1.176 ekor burung, yang berlaga dalam 34 kelas. Murai batu borneo Kenzo milik H Fitri BKS (Pelangi BC) tampil nyaris tanpa tandingan. Turun enam kali, murai terbaik di Kalimantan Timur ini empat kali juara 1 dan dua kali runner-up.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski lingkupnya regional, even BBS Cup I dikemas seperti lomba burung tingkat nasional. Kemeriahan lomba ini makin terasa, karena beberapa peserta dari Jawa seperti Bandung, Surabaya, dan Jogja juga ikut serta.
Adapun kicaumania Kalimantan Timur yang hadir antara lain berasal dari Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tenggarong, Berau, Sangatta, Sangasanga, Tarakan, Muara Badak, dan sebagainya.
Bintang lapangan dalam even ini tiak lain murai borneo Kenzo, yang menjuarai empat kelas sekaligus: RPC-A, RJB, BEB, dan Rebung Group.
Dua kelas lainnya, BBS dan RPC-B, dijuarai murai borneo Sewu Kuto milik Om Tris Tani Jaya SF, yang hari itu dikawal Om Mono. Pada dua kelas tersebut, Kenzo menempati urutan kedua. Dalam even ini, Sewu Kota terdaftar atas nama Uut Tani Jaya SF.
Prestasi sensasional tersebut membuat Kenzo terpilih sebagai murai terbaik dengan perolehan 550 poin, yang memberi sumbangan sangat berarti bagi Pelangi BC sehingga tampil sebagai juara umum bird club.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Fitri bukan hanya membawa murai Kenzo saja. Secara keseluruhan ada 15 ekor burung andalannya yang diturunkan dalam even BBS Cup I ini. Lima di antaranya kenari, termasuk kenari Rock N Roll (juara 3 Piala Raja 2014), Davincy (juara 1 Presiden Cup III), dan Raja Murah.
Ketiganya sama-sama menjadi juara 1 di kelas yang berbeda. Rock N Roll menjuarai Kelas RPC, diikuti Raja Murah sebagai juara 2. Kelas RJB dimenangi Davincy. Raja Murah kembali berada di urutan kedua.
Kenari Raja Murah pun kebagian gelar juara 1, yaitu di Kelas BEB, diikuti Davincy. Berdasarkan akumulasi poin, Raja Murah mengumpulkan nilai tertinggi dan terpilih sebagai kenari terbaik.
Tani Jaya SF yang dikomandani Om Uut juga sukses di sejumlah kelas. Selain murai Sewu Kuto yang dua kali juara 2, Om Uut juga memborong empat gelar juara 1 di kelas kacer melalui dua gaconya.
Kacer Mata Dewa meraih kemenangan hattrick, dengan menjuarai Kelas RPC-A, BEB, dan Rebung Group. Adapun Maha Raja, kacer koleksinya yang lain, menjuarai kelas utama BBS.
Dua kelas lainnya dijuarai kacer Raja Tega milik Much More (Pelangi BC) di Kelas RPC-B, serta Anaconda milik Tri Pratama SF di Kelas RJB. Predikat kacer terbaik diraih Mata Dewa.
Tani Jaya SF juga memborong semua (3) kelas lovebird, melalui tiga burung yang berbeda. Lovebird KD menjuarai Kelas RPC, Bule juara 1 di Kelas RJB, dan Barera memenangi Kelas BEB.
Bule merupakan lovebird milik OmTris yang sehari-hari dirawat Mr Femy. Dalam even ini, Bule terdaftar atas nama Uut Tani Jaya, dan dinobatkan sebagai lovebird setelah sekali meraih juara 1 dan 2.
Barera, cendet andalan Om Uut yang juga merajai even di Kalimantan Timur, kembali menjadi burung terbaik setelah meraih double winner dan sekali juara 2. Satu-satunya sesi yang gagal dimenangi Barera adalah Kelas RJB, yang dimenangi Cemeti milik Fitri BKS.
Kedigdayaan Tani Jaya SF belum berhenti sampai di sini. Tiga kelas pleci yang dibuka panitia, semuanya dimenangi gaco milik Om Uut, yaitu pleci Pisang Ijo. Burung yang dikawal Om Topas ini menjuarai Kelas BEB A dan B, serta Kelas Rebung Group.
Persaingan paling seru terjadi di kelas cucak hijau yang terdiri atas enam sesi. Begitu ketatnya, sehingga penentuan gelar cucak hijau terbaik pun harus ditentukan hingga akhir lomba.
Putra Petir, cucak hijau langganan juara milik Erest dari Sangkima BC Sangasanga, meraih double winner dengan menjuarai Kelas BBS dan RPC-A. Di tiga sesi lainnya, burung ini berada di urutan 6, 7, dan 7.
Cucak hijau Si Doel juga tampil menawan. Gaco milik Mr Dix (BPP Team) ini tampil sebagai juara 1 Kelas RPC-B dan RJB, serta juara 4, 5, dan 7 di tiga kelas lainnya. Cucak hijau Satelit milik Tri Pratama SF menjuarai Kelas BEB. Di tiga kelas lainnya, Satelit dua kali juara 4 dan sekali juara 7.
Yang menarik adalah aksi cucak hijau Dhouglas milik Budi (Martadinata). Burung ini hanya sekali juara 1, yaitu di Kelas Rebung Group. Namun penampilannya di beberapa sesi lainnya paling konsisten, dengan tiga kali menjadi juara 2, serta sekali juara 3 dan 6.
Jadi, dari enam kelas yang dilombakan, cucak hijau Dhouglas selalu masuk tiga besar, kecuali di Kelas RJB yang berada di urutan keenam. Akumulasi poinnya tertinggi, sehingga Dhouglas pun ditetapkan sebagai cucak hijau terbaik.
H Budi BBS selaku penanggungjawab lomba mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada sobat kicaumania dari berbagai daerah yang hadir dalam even ini. Apresiasi tinggi juga disampaikannya kepada para juri kolaborasi yang menjalankan tugasnya dengan baik. (v1rgoboy)
Burung Terbaik dan BC / SF Terbaik
Kacer terbaik | Mata Dewa | Uut (Tani Jaya SF) |
Murai terbaik | Kenzo | H Fitri BKS (Pelangi BC) |
Cucak hijau terbaik | Dhouglas | Budi (Martadinata) |
Cendet terbaik | Barera | Uut (Tani Jaya SF) |
Lovebird terbaik | Bule | Uut (Tani Jaya SF) |
Kenari terbaik | Raja Murah | Fitri BKC (Pelangi BC) |
Pleci terbaik | Pisang Ijo | Uut (Tani Jaya SF) |
BC terbaik | Pelangi BC | |
SF terbaik | Tani Jaya SF |
Hasil Lomba BBS Cup I Balikpapan (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Gimana nga juara murai kenzo n sewu kuto ditungguin ama juri kalo ng a bunyi n minimum diatas gantangan tetap dikasih juara sama juri…..
Catatan redaksi: Kata-kata kasar kita hilangkan. Mohon kalau memberikan komentar gunakan kata-kata yang pantas. Jika memang ada komplain, silakan sampaikan hal mana yang salah dan mana yang benar.
Terima kasih.
dpt apa kalo benar atao salah…………banyak yg liat kalo juri nga benar…………
Mudah-mudahan ada panitia BBS Cup yang bisa menjelaskan masalah ini, karena ini akan menyangkut reputasi mereka sebagai BC dan EO.
BBS = Benar-Benar songong foto yg di upgred perusak lomba kicau di kaltim nga usah sok ngaku jawara……….juara apanya burung tdk bunyi ditungguin sama juri, burung minum digantangan dikasih juara, burung yg aktif tdk dipantau……………Maluuuuuuuuuuuuuuuuuuu