Beberapa waktu lalu, Om Kicau pernah menampilkan artikel Perawatan murai batu bagi yang kerja sejak pagi hingga malam. Kali ini ada cerita senada yang dialami Om Sugianto, pemilik murai batu Obelix. Bedanya, burung ditinggal kerja sampai sore hari.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu Obelix, seharian ditinggal kerja pemiliknya, namun kerap menjuarai even latberan.

Obelix sebenarnya memiliki kualitas bagus. Maklum saja, pemandu bakat pertamanya adalah Mr Miun, pengorbit murai batu jawara di Jabodetabek. Ketika masih di tangan Mr Miun, Obelix sering juara di berbagai even lomba.

Om Sugianto, kicaumania senior asal BSD Tangerang Selatan, kepincut dan langsung melakukan take-over. Kini, sudah setahun murai batu Obelix resmi menjadi miliknya.

Tetapi karena kesibukannya, lelaki yang akrab disapa Om Sugi ini sudah tidak bisa lagi mengikuti lomba yang digelar hari Minggu. Mau tak mau, dia hanya bisa menurunkan Obelix dalam even latberan yang diadakan selain hari Minggu: biasanya sih hari Sabtu.

“Ya, dalam satu tahun terakhir ini, murai batu Obelix hampir tidak pernah bisa lagi mengikuti lomba burung berkicau. Saya hanya bisa menurunkannya dalam even latberan, terutama Sabtu,” ujar Om Sugi.

Tetapi karena materinya memang bagus, Obelix nyatis tak pernah mandek berprestasi. Berikut ini beberapa prestasi yang diraih murai batu Obelix.

Tanggal Event Organizer Lokasi Juara
18/5/2013 KM Tangsel Tangerang 1
1/6/2013 KM Tangsel Tangerang 1
29/6/2013 KM Tangsel Tangerang 1, 2
28/9/2013 KM Tangsel Tangerang 2
19/10/2013 KM Tangsel Tangerang 1
2/11/2013 KM Tangsel Tangerang 1
Istirahat Mabung
22/3/2014 KM Tangsel Tangerang 1, 2
26/4/2014 KM Tangsel Tangerang 2
21/6/2014 BSD BC Tangerang 1, 2
6/7/2014 Rajawali S3 BC Tangerang 1
19/7/2014 BSD BC Tangerang 1
9/8/2014 BSD BC Tangerang 1, 2
30/8/2014 BSD BC Tangerang 2
07/9/2014 Lotus Enterprise Tangerang 1
20/9/2014 BSD BC Tangerang 2
Om Sugianto (kanan) bersama putranya dan MB Obelix.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Meski persaingan murai batu di Jabodetabek sangat ketat, bahkan debutan baru selalu bermunculan silih-berganti, Obelix hingga kini tetap eksis di jalur juara.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Hebatnya lagi, Obelix sesungguhnya berada dalam perawatan minimalis, namun tetap konsisten alias rutin. Hal ini memang disesuaikan dengan keterbatasan waktu luang yang dimiliki Om Sugi.

Yang penting, setiap pagi burung dimandikan, dianginkan, dan dijemur secukupnya. Porsi jangkrik masing-masing 7 ekor pada pagi dan sore hari.

Burung juga tidak dimasukkan dalam kandang umbaran selama ditinggal kerja, cukup disimpan dalam sangkar harian. Hal ini jelas berbeda dari Om Yunus Ariwibawa yang menggunakan kandang umbaran selama dia bekerja.

“Kalau ingin menurunkannya dalam latber, maka porsi jangkrik tinggal ditambah saja, misalnya menjadi 10 / 10, tergantung dari kondisi burung. Selain itu, saya tambahkan kroto segar secukupnya,” jelas Om Sugi.

Obelix sehari-hari tetap dalam sangkar harian.

Saat di lapangan, yaitu menjelang digantang, dia memberikan 5 ekor ulat hongkong kepada Obelix, agar kerjanya makin maksimal.

Jika kondisinya on-fire, Obelix akan mengeluarkan materi lagu-lagu mewahnya, yang diselingi dengan tonjolan tembakan kapas tembak, cucak jenggot, tembakan panjang cililin, serta tarikan suara lovebird dengan durasi kerja yang nyaris tanpa jeda.

Menurut Om Sugi, Obelix juga punya materi lagu tipe ngerol-nembak sehingga makin menyempurnakan aksinya di lapangan, dengan  gaya  ngeplay, didukung volumenya keras dan tembus. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.