Burung kicauan yang dijemur terlalu berlebihan akan mengalami kondisi yang disebut heat stress. Jika dibiarkan saja, maka burung akan mengalami kondisi yang lebih parah lagi yang dikenal dengan istilah heat stroke. Berikut ini tips mencegah burung mengalami heat stress saat dijemur.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung yang mengalami heat stress pasti mengalami pula dehidrasi, dibarengi dengan kehilangan banyak energi dan rentan mengalami kelumpuhan atau bahkan kematian.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Karena itu, jangan gegabah melakukan penjemuran terlalu lama, meski ada kicaumania lain yang mengaku tidak bermasalah ketika burungnya dijemur dengan durasi lebih dari tiga jam, bahkan tetap dijemur hingga pukul 12.00.
Perlu diketahui, burung merupakan hewan berdarah panas, sama seperti mamalia, dan sama pula seperti manusia. Tapi hal ini jangan disalahartikan bahwa hewan berdarah panas dapat dijemur sesuka hati, bahkan menunggu hingga burung merasa kepanasan dengan tanda-tanda membuka paruhnya lebar-lebar.
Bukankah manusia yang juga makhluk hidup berdarah panas tidak mungkin tahan berlama-lama di bawah terik matahari? Jika kondisi tak memungkinkan, dan cuaca begitu terik, banyak orang yang merasa pening, kemudian pingsan. Sebagian lagi mengalami dehidrasi.
Setiap makhluk hidup membutuhkan sinar matahari, terutama sinar matahari pada pagi hari. Banyak sekali manfaat sinar matahari pagi pada burung berkicau. Tetapi ada waktu-waktu tertentu di mana kondisi tubuh sudah tak bisa lagi menerima sengatan panas matahari, sehingga tubuh melakukan perlawanan.
Pada manusia, perlawanan terhadap panas matahari dilakukan dengan mengeluarkan keringat. Bagian dalam tubuh ketika panas akan memanaskan cairan di dalam tubuh. Cairan ini lalu dikeluarkan melalui kelenjar keringat dan pori-pori kulit. Kalau tidak ada keduanya, suhu di dalam tubuh lama-lama akan meningkat sehingga organ dalam terbakar.
Bagaimana dengan burung? Burung tidak memiliki kelenjar keringat. Jadi untuk melawan panas, dia akan mengembangkan bulu-bulunya sambil membuka paruh lebar-lebar, dengan tujuan membuang hawa panas dari dalam tubuhnya.
Meski demikian, ada batas-batas kewajaran dari penerimaan panas pada tubuh burung. Ketika burung dibiarkan melewati batasan-batasan tersebut, maka burung akan mengalami heat stress seperti pernah dijelaskan di sini, dan bisa berkembang menjadi heat stroke.
Suhu panas dan dehidrasi termasuk salah satu pembunuh utama pada burung kicauan yang dipelihara manusia. Di alam liar, burung bisa mencari perlindungan dengan bertengger pada pohon yang memiliki dedaunan rimbun. Sebagian besar burung di alam setiap hari juga bertengger di pepohonan.
Namun sayangnya, masih banyak kicaumania yang mengabaikan masalah ini, dan tetap menjemur burungnya secara tidak wajar, baik durasi maupun kondisi terik matahari saat menjemur.
Berbeda dari burung liar yang bisa mencari perlindungan ke tempat atau pepohonan yang teduh, maka burung yang Anda pelihara dalam sangkar tidak memiliki opsi tersebut. Mereka hanya pasrah pada perbuatan kita.
Apabila kita nekat menjemur burung dalam waktu lama, bahkan saat matahari sudah tepat di atas kepala kita, maka burung akan mengalami dehidrasi dan kehabisan cairan tubuhnya yang digunakan untuk membuang hawa panas.
Itu sebabnya, mengapa ketika kepanasan burung sering mengambil air minum. Terlebih pada burung pleci. Begitu terkena panas berlebihan, maka air minumnya bisa langsung habis.
Mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress
Guna mencegah burung mengalami dehidrasi dan heat stress saat dijemur, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Sebelum menjemur, siapkan air minum segar dalam jumlah banyak. Bisa juga menggunakan air dingin.
- Meski berdarah panas, tidak berarti semua burung tahan terhadap cuaca panas. Beberapa jenis burung tidak tahan dijemur selama lebih dari 2 jam. Misalnya pleci, burung-madu (“kolibri”), kemade, cucak hijau, dan sebagainya. Beberapa jenis burung lainnya masih bisa mentoleransi durasi penjemuran yang lebih lama, terutama lovebird.
- Jemur burung sesuai keperluan saja, dan jangan selalu berkiblat pada kicaumania lainnya. Sebab tidak semua jenis burung bisa mengikuti setingan harian dari kicaumania lain. Semuanya sangat tergantung dari kondisi dan ketahanan fisik burung tersebut.
- Waktu penjemuran yang baik adalah saat matahari mulai terbit, sekitar 06.00 hingga pukul 09.00 atau 10.00. Lebih dari itu, sinar matahari sudah terasa sangat terik (terlebih di kota-kota yang berhawa panas seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang).
Untuk kota yang relatif sejuk seperti Malang dan Bogor, penjemuran hingga pukul 11.00 bisa saja diterapkan, namun harus tetap dicek dengan ketahanan burung selama ini. - Kalau burung harus dijemur selama 2-3 jam, sebaiknya sangkar diberi pelindung dari kain atau benda yang bersifat tidak menghantarkan panas. Fungsinya sebagai peneduh, dan bisa digunakan ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.00 atau lebih.
- Sebaiknya jangan menjemur ketika burung mengalami gangguan pernafasan, seperti serak, nafas agak tersengal-sengal, atau suara kicauannya berubah jadi kecil.
Mengatasi dehidrasi dan heat stress pada burung
Bagaimana jika burung terlanjur kepanasan dan menunjukkan gejala dehidrasi? Tanda-tanda burung mengalami dehidrasi antara lain kerap mengembangkan bulu-bulunya sambil terus-menerus paruh. Frekuensi minum juga meningkat drastis.
Jika itu terjadi, maka pertolongan pertama yang harus segera dilakukan adalah mengambil handuk basah yang dioleskan ke bagian bawah pangkal sayapnya. Sebab bagian tubuh itulah yang mampu menyerap air ke dalam tubuhnya secara cepat. Setelah itu, burung segera dipindah ke tempat sejuk / teduh dan lembab.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai cara memperlakukan burung ketika akan dijemur, untuk menghindari kejadian yang tidak kita inginkan.