Meski bukan termasuk jenis ayam yang banyak dipelihara dan / atau di Indonesia, ayam serama sebenarnya memiliki prospek bagus untuk dikembangkan di negeri ini. Ayam serama sempat popular di awal tahun 2000-an, namun hanya sebentar, entah karena alasan apa.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Anak ayam serama butuh perawatan khusus agar kelak siap kontes.

Memang butuh perjuangan keras bagi para penggemarnya agar ayam serama bisa menjadi unggas hias popular di Indonesia. Salah satunya adalah meningkatkan frekuensi kontes, sehingga para pemilik ayam serama punya pencapaian atas prestasi ayam-ayam hasil rawatannya.

Kontes ayam serama pernah digelar pada awal-awal booming di Indonesia. Tetapi setelah itu, frekuensi kontes makin jarang, kendati masih bisa dijumpai sesekali di kota besar seperti Jakarta.

Jika frekuensi kontes bisa ditingkatkan, tentu jumlah penggemar akan meningkat dengan sendirinya. Sebaliknya jika stagnant seperti saat ini, tentu para penggemar hanya bisa menjadikan ayam serama sebagai unggas hias di rumah masing-masing.

Untuk lebih menghemat biaya, lebih afdol jika memelihara ayam serama sejak masih anakan. Selain harganya lebih murah, kita juga berkesempatan terlibat langsung dalam pembentukan gaya dan karakter ayam sesuai dengan yang diinginkan.

Berikut ini tips merawat dan melatih ayam serama agar siap kontes. Kalau pun di kota Anda jarang ada kontes, setidaknya bisa dijadikan ayam hias, dan siapa tahu ada kolega yang berminat membelinya dengan harga jauh lebih mahal daripada saat masih anakan.

Melatih anakan ayam serama bisa dimulai beberapa hari setelah menetas. Anak ayam sebelum berumur 3 minggu tentu memerlukan kandang dengan lampu penghangat. Dalam dunia peternakan, kandang dengan lampu penghangat biasa disebut brooder.

Umumnya, lampu yang digunakan berupa bohlam dengan daya 10 – 15 Watt. Selepas umur 3 minggu, bulu-bulu anak ayam sudah tumbuh sempurna, sehingga tidak memerlukan lampu penghangat lagi. Kalau pun lampu masih dipertahankan, sebaiknya dayanya dikurangi menjadi 5 Watt saja.

Namun beberapa peternak ayam serama di Malaysia masih mempertahankan brooder hingga anakan berumur 75 hari. Baru setelah berumur lebih dari 75 hari, lampu diganti 5 Watt untuk mencegah agar bulu-bulu anak ayam yang tebal dan lebat tidak keriting.

Lantai kandang bisa menggunakan karpet berwarna hijau. Hal itu untuk membiasakan agar ayam nantinya terbiasa dengan “catwalk” yang digunakan dalam kontes.

Ayam serama yang bergaya di atas catwalk.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Sama seperti burung, ayam serama juga membutuhkan penjemuran di bawah sinar matahari pagi. Hal ini boleh dilakukan jika anakan sudah berumur lebih dari dua bulan. Penjemuran dilakukan mulai pukul 07.00, dan maksimal harus sudah diakhiri pukul 10.00.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Manfaat penjemuran bagi ayam serama ya sama seperti pada burung, yaitu memperoleh sumber provitamin D dari sinar matahari, yang akan diolah di dalam tubuh menjadi vitamin D. Vitamin ini sangat berguna untuk pertumbuhan tulang yang kuat dan sempurna, karena vitamin D sangat membantu dalam penyerapan mineral kalsium (Ca) yang diperoleh dari pakan maupun suplemen dari luar, seperti multivitamin.

Pancaran sinar matahari pagi juga bisa membasmi bakteri maupun parasit seperti kutu dan tungau yang mukim pada bulu-bulunya. Manfaat lain penjemuran adalah sebagai sarana melatih anakan ayam serama agar bisa berdiri lebih tegak.

Umumya para pemilik akan menggunakan sarana penjemuran berupa kawat ram, yang dibentuk seperti kandang burung. Pada bagian bawahnya dipasangi penghalang sebatas kepala ayam. Dengan demikian, anakan ayam akan terbiasa berdiri tegak saat mencoba ingin melihat keluar. Begitu pula ketika kita memberi pakan berupa jangkrik atau ulat melalui bagian atas kawat.

Kandang kawat untuk melatih anak ayam serama agar berdiri tegak, seperti dilakukan Lawang Serama BF.

Dengan dibiasakan pada kondisi tersebut, anakab ayam serama nantinya akan sering berdiri dengan bagian dada yang tegap, posisi maju ke depan, yang kelak akan berimbas pada kepala dan ekornya yang juga akan berdiri tegak.

Selain melatih menggunakan kawat dengan penghalang, ada juga penggemar dan peternak ayam serama yang melakukan pemijatan langsung agar ayam bisa berdiri tegak. Pemijatan biasanya dilakukan dengan mengurut bagian dada ayam dengan teknik khusus.

Bagian terpenting dalam perawatan anak ayam serama adalah memberi pakan yang bervariasi,  sampai dia tumbuh dewasa dan siap lomba. Pakan yang biasa diberikan adalah voer ayam yang memiliki kandungan gizi komplet.

Voer ini terdiri atas beberapa jenis yang bisa dibedakan dari komposisi kandungannya. Karena kadar karbohidrat dan proteinnya tinggi, maka pemberian voer sebaiknya jangan berlebihan karena bisa membuat ayam gemuk sehingga bentuk tubuhnya tidak ideal lagi.

Selain pakan utama berupa voer, ayam serama juga perlu mendapatkan asupan pakan tambahan (extra fooding) berupa beras merah, jagung, dan jangkrik. Porsi jangkrik cukup 2 ekor, yang bisa diberikan setiap hari atau dua hari sekali.

Ayam serama dengan postur sudah jadi dan siap kontes.

Setelah anak ayam serama mampu berdiri dengan gaya tegap serta dada membusung, dan sudah berjalan di atas karpet hijau, maka perawatan berikutnya adalah melatihnya agar siap mengikuti kontes. Untuk detailnya, silakan lihat Tips perawatan dan ternak ayam serama.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.