Kenari Super Kenari #5 merupakan langganan juara dalam berbagai even lomba burung berkicau di Solo Raya dan seputaran Jogja. Bahkan gaco andalan milik Om Totok Dani ini pernah mengikuti even nasional Presiden Cup III di Parkir Timur Senayan Jakarta, 22 Juni lalu, dan menjadi juara 2.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Minggu (19/10), Super Kenari #5 juga sukses menjadi juara 1 dalam kontes Papburi Solo di Taman Jurug. Om Kicau juga baru saja mengupload video Super Kenari #5 (silakan lihat di sini).
Kalau ada Super Kenari #5, yang terbayang dalam fikiran kita pasti ada seri-seri terdahulu, seperti Super Kenari #1, #2, dan seterusnya. Ya, memang benar, tetapi ada cerita menarik mengenai keberadaan serial Super Kenari tersebut.
Tidak salah Om Totok Dani memberi nama Super Kenari. Burung ini memang benar-benar super: mudah nampil di lapangan, sangat fighter, lagu isiannya punya cengkok merdu, namun tetap gacor dan panjang-panjang.
Bahkan saat dicoba di rumah, dengan dipancing satu musuh saja, burung tetap mau fighter, rajin bunyi, dengan lagu panjang-panjang.
Tentu tidak sebagus dan sepanjang saat tarung di lapangan dengan cara digantung bersama musuh yang lebih banyak. Selain itu, kalau dibunyikan di rumah, masih ada keluar ciap-ciapnya.
“Tetapi apabila di lapangan, ciap-ciapnya benar-benar hilang sehingga yang keluar adalah lagu-lagu yang full isian,” jelas Om Totok, ketika ditemui Om Kicau di rumahnya, Dusun Krapyak, Minomartani, sekitar 3 km dari Pertigaan Gandok (Kalan Kaliurang Km 9) ke arah timur, Kabupaten Sleman.
Breeding kenari sejak 2005
Dalam perbincangan itu, Om Totok bercerita banyak mengenai awal mula beternak kenari yang dimulai sejak tahun 2005. Waktu itu dia masih tinggal di daerah Cangkringan, tak jauh dari Kali Gendol.
Ketika Gunung Merapi meletus dahsyat (Oktober 2010), Cangkringan menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan paling parah. Mbah Marijan pun wafat di rumahnya yang juga berada di Cangkringan.
Erupsi Merapi meluluhlantakkkan semua yang ada di permukaan tanah, tak terkecuali kandang breeding kenari dan seluruh induk milik Om Totok Dani. Semuanya mati, dan hanya menyisakan dua pasang saja.
Kemampuan dua pasang induk kenari dalam bertahan menghadapi wedhus gembel yang amat panas ini membuat banyak orang tercengang. Salah satu pasangan kemudian menghasilkan anakan yang diberi nama Super Kenari.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Jadi, nama Super Kenari awalnya untuk menggambarkan bahwa kenari itu lahir dari induk yang benar-benar super, hasil seleksi alam, yang mampu bertahan dari bencana erupsi Merapi,” kata Om Totok.
Setelah Merapi mereda, Om Totok kembali beternak kenari dengan mengandalkan dua pasangan induk yang tersisa, yang akhirnya berkembang biak menjadi puluhan pasangan induk. Namun Om Totok ketika itu hanya fokus pada breeding.
“Karena hanya fokus pada breeding, anakannya langsung saya jual. Saya tak pernah merawatnya sampai besar, atau melombakannya ke berbagai arena,” kata Om Totok.
Namun sejak tahun 2013, dia mulai mengubah cara beternak dan pemasarannya. Seleksi indukan makin diperketat, dan anakan pun mulai dimaster sejak dini, kemudian dibesarkan.
Untuk memaster anakan, Om Totok biasa menggunakan blackthroat dan jalak suren. Karena itu, hampir semua kenari orbitannya memiliki lagu dasar blackthroat dengan tembakan jalak suren.
Masih pada tahun yang sama (2013), Om Totok untuk kali pertama turun ke lapangan membawa kenari-kenari hasil orbitannya. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah mengikuti lomba. Produk pertama yang ia turunkan adalah Super Kenari.
Karena hasilnya bagus, sejak itulah Om Totok Dani makin bersemangat menghasilkan kenar-kenari juara hasil ternak sendiri, dimaster sendiri, dan dirawatnya sendiri. Semua burung yang dilombakan memiliki nama yang sama, Super Kenari, dengan perbedaan serialnya (#1, #2, dan seterusnya sampai #5).
Hanya satu yang tidak memiliki nama serial, yaitu Super Kenari yang pertama kali mengikuti lomba, dan sampai sekarang masih eksis. Minggu (19/10) lalu, Super Kenari menjadi juara 2 di kontes Papburi Solo, di bawah juniornya sendiri: Super Kenari #5.
Prestasi trah Super Kenari
Berikut ini beberapa prestasi trah Super Kenari, dimulai dari Super Kenari #1 hingga Super Kenari #5:
a. Super Kenari #1
- Juara 5 Papburi Solo (12/1)
- Juara 1 Papburi Jogja (26/1)
- Juara 2 Papburi Solo (9/2)
NB: Super Kenari #1 kini berada di tangan Likin Solusindo yang tinggal di Boyolali, dan berganti nama menjadi Dewa Asmara.
b. Super Kenari #2
- Juara 7 Papburi Solo (12/1)
- Juara 4 Papburi Cilacap (21/9)
c. Super Kenari #3
- Juara 10 Papburi Klaten (23/2)
d. Super Kenari #4
- Juara 2 Papburi Solo (9/3)
- Juara 8 Papburi Cilacap (13/4)
- Juara 5 Papburi Jogja (27/4)
- Juara 9 Papburi Klaten ( 15/6)
- Juara 3 Papburi Cilacap (15/9)
e. Super Kenari #5
- Juara 1 KMP Pasty Jogja (2/6)
- Juara 1 TKKM Jogja (4/6)
- Juara 2 Kawula Alit Jogja (7/6)
- Juara 2 TKKM Jogja (18/6)
- Juara 2 Presiden Cup III di Jakarta (22/6)
- Juara 2 PPK-1 Parikesit (24/8)
- Juara 1 Apresiasi Suara Alam Sembego (2/9)
- Juara 2 Latpres Papburi Klaten (2/9)
- Juara 1 Caponiery Suara Alam Manisrenggo Klaten (28/9)
- Juara 1 Latpres Papburi Klaten (8/10)
- Juara 3 Papburi-Qmax’s Wonogiri (12/10)
- Juara 1 Papburi Solo (19/10)
Om Totok Dani berencana menurunkan Super Kenari #5 dan beberapa jago lainnya dalam even Papburi Klaten di kantor Dinas Pertanian Minggu (26/10) mendatang, dilanjutkan ke even Dandim Cup (garapan PPK-1 Parikesit) di Klaten (9/11), serta 2th Anniversary TKKM Jogja di Taman Kuliner Jogja, 16 November 2014. (Waca)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
om kalau boleh tau super kenari nya Om Totok Dani dari jenis apa ? YS kah ?