Kalau di Solo ada sekelompok peternak lovebird yang juga aktif bermain, yaitu Luwes BC, di Kabupaten Pati terdapat komunitas serupa. Namanya Pati Love Bird Mania, yang dikenal dengan singkatan Palm.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Palm Pati baru berdiri Juli lalu, diprakarsasi oleh Om Antok (ketua) dan sejumlah peternak / breeder / penangkar lovebird yang ada di Kabupaten Pati. Namun, berbeda dari Luwes BC Solo, Palm Pati hanya fokus di penangkaran.

Om Antok, ketua Pati Love Bird Mania (Palm).

“Tujuan utama Palm adalah mewadahi para breeder lovebird agar harganya relatif sama serta stabil. Jadi kita punya standar harga anakan lovebird hingga harga indukan,” kata Om Antok.

Apabila terjadi penyeragaman harga di kalangan peternak, maka harga di pasaran (khususnya di kawasan pantura dan sekitarnya) cenderung stabil, sehingga menguntungkan para peternak dan membuat gairah beternak tetap tinggi.

Bukan hanya itu, dari hari ke hari, permintaan lovebird baik anakan hingga dewasa / indukan cenderung meningkat. “Para anggota Palm bisa saling bertukar hasil anakan, lalu dipelihara dan dijadikan indukan, sehinggameningkatkan keragaman induk,” tambah Om Antok.

Meski Palm baru berdiri lima bulan lalu, sebagian anggotanya sudah lama menekuni breeding lovebird. Misalnya Om Lala yang menjadi peternak lovebird sejak tahun 2006.

Selain Om Antok dan Om Lala, peternak lainnya yang tergabung dalam Palm antara lain Om Jack, Om Casper, Om Darmanto, Om Adi, Om Marwoto, Om Wowok, Om Ivan CH, Om Oni DP, Om Sondong, dan lain-lain.

“Masing masing anggota memiliki induk lovebird minimal 10 pasang. Ada yang basis suara, tetapi ada juga yang indukan basis warna,” jelas Om Antok.

Kandang ternak lovebird milik Om Lala di Pati.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setiap bulan, para anggota Palm mengikuti pertemuan rutin, membahas perkembangan serta tren terkini lovebird, bertukar fikiran, berbagi ilmu dan pengalaman dalam beternak lovebird, dan sebagainya.

Tiga sasaran Palm Pati

Sasaran Palm adalah bagaimana para peternak yang menjadi anggotanya bisa sejajar dengan peternak di kota-kota besar, baik dari aspek kualitas, aspek kuantitas, maupun aspek harga.

1. Aspek kualitas

Kualitas lovebird hasil para peternak anggota Palm tentu sangat dipengaruhi berbagai faktor, baik genetik maupun lingkungan seperti perawatan, pakan, manajemen kesehatan, dan lain-lain.

Karena itu, kata Om Antok, dalam pertemuan rutin, para anggota akan bertukar pengalaman dan ilmu mengenai cara beternak, cara menjodohkan, porsi pakan, rawatan harian, mastering anakan, terapi pengobatan burung yang sakit, tips perawatan anakan, cara mencetak anakan basis warna maupun basis suara, dan sebagainya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“Setiap anakan lovebird hasil penangkaran anggota Palm akan menggunakan ring Palm. Hal ini untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan,” kata Om Antok.

Kualitas anakan lovebird hasil ternak anggota Palm relatif seragam.

2. Aspek kuantitas

Selama ini, para peternak di berbagai daerah sering mengalami kesulitan ketika memperoleh order / permintaan anakan lovebird dalam jumlah banyak. Sebab produktivitas induk belum bisa memenuhi semua permintaan.

Dengan adanya komunitas seperti Palm, masalah seperti ini tidak perlu bingung lagi. Tatkala seorang breeder kewalahan memenuhi pesanan, dia akan memperoleh dukungan dari anggota lainnya.

3. Aspek harga

Yang paling brilian, sekaligus mampu mengatasi sekat-sekat egoistis para peternak lovebird selama ini, adalah munculnya kesadaran para anggota Palm untuk membuat kesepakatan dan keseragaman harga lovebird, baik anakan maupun dewasa / indukan.

Sebagai contoh, berikut ini harga jual anakan lovebird basis warna (umur 3 bulan) yang telah disepakati seluruh anggota Palm:

JENIS LOVEBIRD HARGA / EKOR
Hijau standar Rp 200.000
Kepala emas Rp 250.000
Pastel hijau Rp 275.000
Pastel kuning Rp 300.000
Lutino mata hitam Rp 450.000
Lutino mata merah Rp 600.000
Albino mata merah Rp 600.000

Adapun untuk harga lovebird basis suara, umur 3 bulan, berada pada kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

Pasangan induk paskun dan pasjo milik Om Lala.

Melalui berbagai kesepatakan ini, para peternak lovebird tidak saling “bunuh”, atau tidak saling obral harga murah, yang selama ini kerap menjadi biang kebangkrutan usaha tersebut.

Apa yang telah dilakukan Palm sangat bagus dan bisa menjadi inspirasi bagi para peternak di daerah lain. Ini akan menjadi jawaban mengenai cara membuat harga lovebird stabil dan tetap tinggi. Bagaimana pun, kebersamaan lebih menguntungkan daripada bergerak sendiri-sendiri.

Bagi peternak lovebird di Kabupaten Pati yang ingin bergabung dengan Palm, silakan kontak Om Antok ( 0815 661 9313) atau Om Lala (0856 265 8800). Jika ingin ketemu langsung, mampir saja ke rumah Om Antok di Jalan Desa Ngagul RT 24 / RW 3 Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (v1rgoboy)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.