Lovebird warna eksotik biasanya jarang mau fighter serta ngekek panjang. Tentu saja ada beberapa pengecualian. Misalnya Solo, lovebird blorok milik Arif FC. Cantik, lovebird lutino milik Pur Narita dari Solo, juga langganan juara. Di Jogja ada lovebird Monik milik Hervi Papua.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sama seperti Solo milik Om Arif FC, Monik juga merupakan lovebird blorok, tepatnya blorok merah. Menurut Om Papua, Monik merupakan lovebird blorok hasil mutasi. “Saya memperolehnya memang sudah begitu,” ujar pemilik lovebird Sniper itu.
Dalam penelusurannya, Monik saat kecil termasuk lovebird kepala emas. Setelah mabung pertama, mulai muncul bintik-bintik trotol. “Jadilah lovebird blorok merah seperti sekarang ini,” jelas Om Papua, ketika ditemui Om Kicau di rumahnya, kawasan Minomartani.
Secara materi suara, menurut dia, Monik tidak istimewa sekali. “Saya harus bilang, materi suaranya untuk lomba tidak sangat istimewa. Volume kurang dahsyat, gayanya juga kurang show. Jadi kalau di even besar, juri kurang jeli dan teliti, memang bisa lepas dari pantauan”.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Namun dia tertarik membelinya karena kebetulan blorok merah. Memadukan lovebird warna eksotik sekaligus bisa untuk lomba suara memang tidak gampang.
Meski demikian, Monik bisa ngekek panjang. Itu sebabnya, dalam beberapa even kecil atau latberan di seputaran Jogja, Monik kerap menjadi juara.
Bahkan dalam even regional seperti Wali Kota Cup di halaman RSJ Magelang, 12 Oktober lalu, Monik masih mampu nyantol di urutan keempat. Even ini berlangsung nyaman, karena digelar tanpa teriak.
Sama seperti Sniper, sehari-hari Monik dirawat istri Om Papua, yaitu Putri Wijayanti. “Kalau masalah perawatan, istriku lebih telaten dan bisa sepenuh hati. Jadi burung lebih nurut sama istriku. Kalau aku bagian nggantang di lapangan, he.. he..” ujarnya sambil terkekeh. (Waca)