Hwamei atau wambi pernah mendominasi pasar burung Indonesia pada era 1990an. Suaranya bervariasi dan tajam melengking. Selama ini, banyak penggemar yang mengaku kesulitan mengidentifikasi jenis kelamin burung hwamei, karena penampilan burung jantan dan betina hampir sama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kali ini, Om Kicau ingin berbagi tips mengenai cara membedakan hwamei jantan dan betina, berdasarkan tengara para beberapa bagian tubuhnya.
Hwamei (Garrulax canorus) merupakan burung kicauan dengan wilayah persebaran terbatas di China, Vietnam, dan Laos. Burung ini paling popular di Beijng, ibu kota China. Dalam sebuah survei terungkap, 90% kicaumania di di Beijing memelihara lebih dari dua ekor hwamei di rumahnya.
Burung yang banyak dicari tentu saja yang berjenis kelamin jantan, karena suara kicauannya jauh lebih bervariasi. Sebaliknya, suara burung hwamei betina cenderung monoton, hanya berupa suara panggilan sebagaimana burung poksay hongkong betina.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski sulit membedakan burung jantan dan betina, namun beberapa tengara berikut ini bisa menjadi panduan bagi Anda dalam mengidentifikasi jenis kelamin burung hwamei.
1. Perhatikan suara kicauannya
Burung hwamei betina tidak memiliki suara kicauan yang bervariasi. Bahkan suaranya hanya nada panggilan (call) saja. Berikut ini suara panggilan burung hwamei betina:
2. Perhatikan penampilan tubuhnya
Meski penampilannya hampir sama, burung jantan dan betina memiliki sedikit perbedaan pada bagian tubuhnya, yaitu:
a. Ukuran tubuh
Ukuran tubuh hwamei betina lebih besar dan lebih gemuk daripada burung jantan yang cenderung langsing. Kemungkinan hal itu karena hwamei jantan lebih aktif bergerak dan rajin berkicau, sehingga membakar lemak dalam tubuhnya (terutama bagian dada) lebih banyak daripada burung betina. Burung betina lebih banyak diam dan kurang aktif.
b. Mengamati lubang hidung
- Lubang hidung (nares) hwamei jantan sedikit lebih maju, sedangkan burung betina sedikit lebih ke belakang.
- Lubang hidung burung jantan berbentuk lonjong, adapun lubang hidung betina cenderung bulat.
c. Mengamati kakinya
Hwamei jantan memiliki telapak kaki dan jari-jari yang tebal dan berdaging besar. Hal ini kemungkinan sesuai dengan karakter burung jantan yang bersifat fighter dan sering bertarung menggunakan cakarnya yang kuat.
d. Mengamati kepala dan leher
Hwamei jantan memiliki lehar lurus, panjang, dan kekar, dengan garis-garis bulu lebih tajam dam akan terlihat ketika burung meliukkan lehernya. Adapun burung betina memiliki leher pendek, dengan garis-garis bulu yang lebih halus ketika leher meluik.
e. Periksa tulang panggul dan vent burung
Tulang panggul pada hwamei betina lebih lebar daripada burung jantan yang sempit. Adapun vent / kloaka pada burung jantan memiliki permukaan lebih menonjol. Vent pada hwamei betina tampak lebih datar.
f. Mengamati bulu ekor
Secara umum, hwamei jantan biasanya memiliki bulu ekor lebih panjang daripada betina. Selain itu, saat burung dipegang (mengunci leher dengan jari tangan kita), maka bulu ekor burung jantan akan terdorong ke depan. Hal ini tidak terjadi pada burung betina.
g. Mengamati mata burung
Hwamei jantan biasanya memiliki mata / kulit mata lebih kebiruan daripada betina. Ketika burung dipegang, mata burung jantan tampak melebar. Adapun mata burung betina cenderung tertutup.
Itulah beberapa tengara membedakan burung hwamei jantan dan betina. Meski tidak menjadi patokan dasar dalam pemilihan burung jantan, tetapi sedikit banyak bisa membantu Anda saat hunting, baik untuk piaraan di rumah atau untuk ditangkarkan
( lihat juga Panduan penangkaran burung hwamei )