Musim hujan yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan burung kicauan saja. Burung merpati pun bisa terkena dampak yang sama, misalnya masuk angin atau kembung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Merpati masuk angin atau mengalami kembung memiliki beberapa gejala klinis sebagai berikut:
- Burung selalu terlihat lesu, dengan bulu-bulu di atas hidung atau kepala yang selalu berdiri.
- Burung terlihat memuntahkan pakannya, dan mengandung lendir.
- Burung terlihat ngantukan.
- Berat badan burung makin hari makin menurun.
- Kotoran berwarna hijau disertai adanya cairan / berair.
Apabila melihat kondisi-kondisi tersebut pada burung merpati Anda, maka kemungkinan besar burung mengalami masuk angin atau penyakit kembung. Untuk mengobatinya, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
Untuk burung yang kondisi kesehatannya menurun, sebaiknya dipisahkan dari burung lainnya (karantina). Ini untuk mencegah agar burung yang masih sehat jangan tertular.
- Perawatan tahap awal bisa dilakukan dengan menekan tembolok merpati. Jangan diremas, cukup tekan secara perlahan agar angin yang mukim dalam tembolok keluar. Biasanya setelah tembolok ditekan, burung menunjukkan gejala seperti mau muntah atau sendawa. Untuk membantu terapi ini, kaki burung dapat diolesi minyak tawon, balsem, atau minyak angin.
- Untuk selanjutnya, berikan obat-obatan seperti Trimezyn B atau Sulfavit. Dosis untuk hari pertama 2 tablet, diberikan pagi dan sore hari, dengan cara dilolohkan ke mulut merpati. Dosis untuk hari kedua dikurangi menjadi 1 tablet (pagi dan sore). Setelah itu burung diberi air minum dan beras merah secukupnya.
- Selain Trimezyn B atau Sulfavit, Anda juga bisa menggunakan BirdTwitter sesuai dengan dosis (dosis untuk merpati dua kali lebih banyak daripada burung kicauan).
- Setelah burung menunjukkan perkembangan yang baik (bisa dilihat dari kotoran yang tampak normal), maka burung boleh dijemur dibawah terik matahari selama 15 menit. Selama pemulihan kondisi, merpati sebaiknya jangan dimandikan dulu.
Untuk menjaga kondisinya agar tidak mudah sakit, merpati harus dipenuhi kebutuhan vitaminnya, terlebih selama musim hujan. Anda bisa menggunakan PigeonVit sebagai suplemen tambahan yang dapat berfungsi membangun kekebalan tubuh merpati dari berbagai serangan penyakit, terutama di musim hujan seperti sekarang ini.
Perawatan merpati selama musim hujan
Merawat merpati di musim hujan memang cukup merepotkan. Dalam perawatan burung kicauan, kita mudah saja memindahkan sangkar saat hujan turun. Adapun kandang merpati (pagupon) biasanya terletak di luar ruangan dan tak mudah dipindah begitu saja.
Merpati mau tidak mau harus bertahan dalam pagupon dengan suhu yang udara yang dingin, basah, dan angin yang berembus kencang. Untuk itulah diperlukan pembentengan dari dalam berupa PigeonVit agar merpati tak mudah sakit.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
( Apa dan bagaimana PigeonVit, lihat informasinya di sini )
Selain perawatan pemberian suplemen, berikut ini perawatan ideal pada burung merpati selama musim hujan:
- Berikan lampu penghangat, yang diletakkan tepat di atas kandang merpati Anda. Lampu ini bisa menggunakan neon /TL, atau bisa juga lampu bohlam dengan watt yang disesuaikan.
- Selama musim hujan, lebih baik kandang yang ada di luar ruangan diberi pengaman sehingga tidak terkena tempias air maupun embusan angin. Misalnya membuat kerodong / tirai baik dari plastik atau kain parasut.
- Selama musim hujan, merpati sebaiknya jangan diberi air minum terlalu banyak. Ini untuk mencegah merpati terlalu banyak minum dan rentan terkena masuk angin atau perut kembung.
Itulah beberapa perawatan merpati selama musim hujan, termasuk pengobatan jika mengalami masuk angin atay kembung.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Wah, baru tahu burung juga bisa masuk-angin. Terimakasih infonya