Om Kicau ingin mengangkat artikel ternak murai batu Java 168 Bird Farm (BF) Madiun. Artikel ini ditulis Om Anto, salah seorang pemilik Java 168 BF. Dia bersama Om Bowo membangun peternakan murai ini tahun 2009. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi calon penangkar maupun penangkar pemula yang lain.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bulan Juni 2009, kami mulai mencoba beternak murai batu. Sebagai langkah awal, saya dan Om Bowo membangun empat kandang.
Induk jantan yang kami gunakan adalah burung-burung yang pernah meraih prestasi di berbagai lomba, antara lain Dewa, Halilintar, Asteroid, dan Jayabaya.
Kami memang pemain lapangan, dan ingin mencetak anakan dari murai-murai jawara tersebut. Tujuan awalnya memang tidak untuk bisnis, melainkan untuk keperluan sendiri sebagai pemain lapangan.
Induk betina kami pilih dari beberapa peternak yang kualitasnya sudah dikenal, antara lain Delta BF Sidoarjo (Jatim) dan Lintang Songo BF Solo (Jateng). Kualitas anakan dari kedua breeder ini sudah teruji.
Meski pengetahuan sangat terbatas, kami bertekat menekuni breeding murai secara serius. Penjodohan calon induk sampai perawatan anakan kami jalankan dengan pengetahuan terbatas.
Ada induk yang mudah dijodohkan, tapi ada pula yang ganas , terutama pejantan yang sering menghajar burung betina. Kami bisa memakluminya, mengingat pejantan yang digunakan adalah eks burung lomba yang punya sifat fighter di atas rata-rata pejantan lainnya. Ini malah menjadi pengalaman dan tantangan tersendiri dalam mencetak anakan berkualitas.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tiga tahun berselang, atau 2012, kami menambah enam kandang baru sehingga jumlah keseluruhan ada 10 kandang indukan. Tentu jumlah induk pun harus ditambah, yang kami pilih dari arena latber, latpres, dan lomba.
Tahun ini, breeding murai batu Java 168 BF Madiun sudah memasuki tahun kelima. Sudah ada 200 ekor anakan yang dibeli para penggemar murai batu di Jawa, Saumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi, yang sebagian besar merupakan pemain lapangan.
Bahkan sejak tiga tahun lalu, beberapa anakan produk Java 168 BF sudah moncer di tangan para pemain yang ada di Jakarta, Bali, Semarang, Indramayu, dan Surabaya.
Tidak heran jika anakan murai batu Java 168 BF madiun kini laris-manis di pasaran. Kalau mau membeli, sebaiknya indent terlebih dulu, terutama anakan dari kandang favorit seperti Dewa, Halilintar, Asteroid, Jayabaya, Luther, dan Perwira.
Penjodohan dalam dua sangkar gantung
Sepintas lalu, metode penjodohan yang dilakukan Java 168 BF tak berbeda dari penangkaran murai batu pada umumnya. Namun berapa metode yang terbilang unik, dan mungkin dapat diadopsi para peternak lainnya.
Dalam hal ini, kami menggunakan dua sangkar gantung sebagai sarana untuk menjodohkan murai jantan dan betina. Yang tak kalah penting, kedua induk harus diseleksi umurnya.
Induk jantan idealnya berumur dua tahun atau lebih. Jad, sudah mengalami dua kali mabung dan terlihat birahi serta gacor. Adapun induk betina berumur sekitar 1 tahun atau lebih, dan terlihat birahi terutama saat bertemu dengan burung jantan.
Kedua calon induk kemudian dimasukkan dalam sangkar gantung secara terpisah, dalam posisi saling menempel. Sebisa mungkin kayu tangkringan disejajarkan agar proses pengenalan lebih cepat, karena saat makan selalu berdampingan.
Jika selama 1-2 hari keduanya selalu terlihat berdampingan, terutama saat tidur malam hari, sudah bisa diprediksi kalau keduanya berjodoh. Namun untuk lebih memastikan apakah berjodoh, kedua burung ini harus disatukan dalam bak mandi pada hari ketiga. Kalau keduanya mau mandi bersama, bisa dipastikan berjodoh.
Hari terakhir, kita tinggal memasukkan keduanya ke dalam kandang besar atau kandang ternak. Idealnya dimasukkan ke kandang besar pagi atau sore hari, saat di mana murai biasanya melakukan perkawinan.
Berdasarkan kondisi birahi burung, kita bisa menentukan waktu untuk memasukkan pasangan ini dalam kandang ternak.
Sekitar 99 % pasangan murai batu terlihat berjodoh dalam kandang besar, kalau burung jantan memiliki kecenderungan mengalah, atau berkesan mau diatur gerak-geriknya oleh murai betina.
Mengenai pakan tambahan / extra fooding (EF), kami lebih memilih kombinasi jangkrik, kroto, ulat hongkong, ulat kandang, dan cacing. Namun semua itu tergantung selera masing-masing induk, karena porsi makan setiap induk tidak selalu sama.
Karena masing-masing pasangan memiliki selera pakan berbeda-beda, makanya kami sediakan beberapa jenis pakan yang bisa dipilihnya. Jika pakan tertentu lebih disukai, maka porsinya bisa ditambah.
Tips menekan kematian piyik murai batu
Seekor induk murai batu betina umumnya bertelur sebanyak 3-4 butir. Belum tentu semua telur itu bisa menetas. Kalaupun bisa menetas semuanya, terkadang ada kejadian di mana anakan mati.
Untuk menekan angka kematian piyik, kami biasanya menambahkan porsi kroto kepada indukan, ketika telur-telur mulai menetas. Sebab, biasanya induk sering mendulang anaknya dengan kroto.
Cara lain untuk menyelamatkan piyik adalah memanen anakan lebih dini, yaitu umur 0-3 hari. Ini dapat diterapkan pada induk yang sering buang anakan. Piyik kemudian dipindah ke inkubator selama 10 hari, dengan kehangatan lampu 5 Watt.
Masa-masa piyik berada di inkubator merupakan masa kritis pertama. Masa kritis kedua terjadi ketika piyik berumur 14 hari, saat mulai belajar terbang, karena biasanya lebih susah diloloh.
Jika indukan sering buang telur, solusinya adalah menggunakan mesin tetas. Telur diambil dari induknya setelah dierami selama 2-3 hari atau 7-10 hari. Telur kemudian dimasukkan dalam mesin tetas dengan suhu sekitar 37 oC.
Pada umur pengeraman 14 hari, telur akan menetas. Piyik segera diberi lolohan kroto segar hingga umur 5-7 hari. Setelah umur tersebut, piyik dipindah ke kandang inkubator untuk perawatan selanjutnya.
Saat masuk inkubator, menu lolohan terdiri atas kroto yang dicampur voer halus basah. Menginjak umur 10 hari, menunya ditamabah 5 ekor jangkrik per hari untuk seekor piyik.
Memasuki umur sebulan, anakan murai batu sudah bisa makan sendiri. Berikan voer kering, kroto, dan jangkrik ke dalam wadah pakan terpisah, dan ditempatkan dalam ruang khusus untuk pemasteran.
Pada umur muda, anakan murai memiliki daya tangkap yang lebih mudah terhadap suara-suara burung master seperti cililin, lovebird, cucak jenggot, pelatuk, jalak, kenari, dan sebagainya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
juoooosss gandooss. ..Java 168 BF.. sy prnh datang k almt breeding mz bowo dan mz anto tuh.. emg siipp juooss tenan.
mau nanya om,
kalau perlakukan kepada pejantan yg terlalu ganas gmn ya? mb saya 2x saya jodohkan dgn betina, selalu dihajar, satunya sampe mati, satunya sudah berdarah-darah, untung bisa saya selamatkan. Padahal sudah saya jodohkan di kandang soliter 3-4 minggu, fulll ef, dan sering berkicau air mancuran sambil nunduk2. Mb saya ini kayaknya eks mb lapangan, jadinya gualak. Itu kenapa ya om? apakah jantan nggak suka betinanya, atau memang jantan terlalu galak? Gmn cara ngurangin kegalakannya?sudah saya kurangi ef nya, tetep galak.Pernah juga saya ikat sayapnya,pas sy lepas galak lagi…makasih atas responnya
Coba dibawah kelomba atau latber dulu supaya kondisinya agak ngedrop setelah itu dijodohkan kembali om.