Banyak lovebird lovers beranggapan bahwa burung jantan sulit dijadikan gacuan di lapangan. Kalau pun ada, sangat jarang lovebird jantan bisa tampil stabil. Kalau digantang di lapangan, biasanya burung bertingkah laku gelisah, muter-muter jeruji atas sangkar, maupun naik-turun tangkringan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tidak heran kalau para pemain lovebird lebih memilih burung betina untuk dijadikan gacuan daripada burung jantan. Janda milik dr Mulyana (Jakarta) dan Putri milik Ferry Louw (Jambi) merupakan contoh lovebird betina yang kerap menjuarai even nasional.
Di Jogjakarta, nama lovebird Seiryu belakangan ini kerap masuk daftar juara. Siapa sangka, lovebird milik Om Styawan dari 5758 Team ini berjenis kelamin jantan. Penampilannya saat berlomba cukup stabil, meski baru sebatas latber hingga even regional.
Seiryu patut diwaspadai para pemain lovebird di seputaran Jogja. Burung ini sering moncer di dua tempat terpisah pada hari yang sama. Seiryu juga masuk daftar juara di Joglosemar BnR Jogjakarta.
( baca juga Lovebird Combet dan Seiryu sehari moncer di dua even )
Dalam Latber Bodem di Demangan Jogja, Minggu (14/2), lovebird Seiryu mencetak double winner, dengan menjuarai Kelas B dan C, serta juara 3 Kelas A. Sehari sebelumnya, Sabtu (13/12), Sieryu meraih juara 2 Kelas A dan juara 3 Kelas B dalam latber yang digelar DIAM di Kotagede, Jogja.
Tidak sedikit lovebird betina yang “berjatuhan” apabila gantangannya bersebelahan dengan Seiryu. Beberapa kali burung betina di samping Sieryu mendadak ngleper / ngapal, lantaran birahi. Ketika lawan-lawannya yang betina ngleper, kinerja Sieryu malah makin menggila.
“Hal terpenting dalam bermain lovebird adalah memiliki chemistry dengan burung yang kita rawat. Jadi, kita perlu memahami karakter lovebird masing-masing,” kata Om Styawan.
Menurut dia, tidak ada yang instan dalam membentuk lovebird jantan hingga prestasinya bisa stabil. Begitu pula lovebird Seiryu.
“Lovebird jantan itu emosi dan birahinya cepat muncul, sehingga susah untuk dikontrol. Dulu saya pusing menggarap Seiryu. Lebih dari 10 kali mencoba melombakannya, namun hasilnya nihil. Seiryu hanya muter-muter dan gelisah di kandang,” jelas Om Styawan.
Namun kini dia sudah mendapatkan pola perawatan yang pas untuk Sieryu, sehingga stabil di lapangan dan kerap membawa pulang trofi, piagam, dan hadiah uang.
Perawatan harian lovebird Sieryu
Inilah tips rawatan harian yang diterapkan Om Styawan terhadap Sieryu, lovebird jantan yang kini menjadi andalannya di berbagai even:
- Pakan harian full milet putih.
- Sehari-hari, burung tidak dikerodong. Hanya diberi sekat agar tidak melihat lovebird lainnya.
- Pagi hari, burung mandi, kemudian dijemur sekitar 3 jam mulai pukul 08.00 hingga 11.00.
- Usai dijemur, burung anginkan di teras hingga pukul 16.30. Setelah itu, lovebird dimasukkan ke dalam rumah.
- Pukul 21.00, lovebird dimandikan, kemudian dianginkan (di dalam rumah) dan diistirahatkan hingga esok hari.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perawatan menjelang lomba :
Menurut Om Satyawan, perawatan lomba dilakukan lima hari sebelum lomba (H-5). Dalam hal ini, burung dikarantina atau disendirikan dari lovebird lainnya. Biasanya, Om Satyawan menyimpannya dalam ruangan tersendiri. “Ini dilakukan pada H-5 dan H-4. Tetapi rawatannya masih sama seperti rawatan harian,” kata Om Satyawan.
Pada H-3, pakan mulai diganti dengan pakan kemasan. Hari berikutnya, burung mulai full kerodong hingga Hari-H.
“Jika lomba hari Minggu, maka Jumat pagi burung mandi dan jemur. Pakan tetap memakai pakan kemasan, dengan pakan tambahan berupa satu batang kangkung. Setelah bulu-bulunya kering, burung kembali dikerodong,” jelasnya.
Pada H-1, pakan dan air minum dicek. Burung tak perlu mandi, langsung dijemur sebentar dan diberi 1 batang kangkung, kemudian kembali dikerodong.
Pagi sebelum berangkat lomba, burung dimandikan dulu,kemudian dijemur hingga kering dan dikerodong. Dua jam sebelum naik gantangan, burung diberi 1 batang kangkung.
“ Yang terpenting berani mencoba dan tidak putus asa. Lovebird jantan juga bisa tampil stabil dan tidak kalah dari lovebird betina,” tandas Om Styawan. (Raden Sanjoyo)