Cuaca cerah sepanjang hari, ditambah lagi peserta yang tertib dan nyaris senyap dari teriakan, membuat gelaran Gebyar Tutup Tahun IKPBS FreshMix Cup di Lapangan Dinakkeswan Balaikambang Solo, Minggu (14/12), terasa “sempurna”. Tidak berlebihan jika ada yang berkata, inilah lomba burung berkicau paling tertib di Kota Solo, bahkan di kawasan Solo Raya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Memang belum setertib gelaran Ebod Jaya Cup di Surabaya (1/6), KMB Cup di Semarang (10/8), maupun gelaran Papburi. Namun, secara umum, ketertiban lomba sangat terjaga sejak awal hingga akhir.
Hal ini diakui pula oleh para peserta yang mengaku suasana lomba kali ini sangat nyaman. Bahkan mereka yang dulu sering ikut-ikutan teriak pun merasa nyaman.
Ketertiban peserta ini merupakan salah satu imbas sarasehan yang digelar di Aula Taman Pasar Burung Depok Solo, Sabtu (13/12) malam. Sarasehan yang mengumpulkan semua stakeholders kicaumania, baik event organizer (EO), juri lintas-EO, para tokoh kicaumania, hingga perwakilan BC dan SF, itu antara lain membahas kriteria penilaian burung memperoleh persepsi yang mendekati sama.
Selain itu, mereka juga mencari cara agar suasana lomba kembali kondusif. Sebab belakangan ini muncul egoisme di antara para peserta, baik SF maupun BC, sehingga kerap memaksa bahwa burungnya paling bagus dan layak menang.
Lovebird Golden Lady dan Marques nyeri
Aris Exellent dari Kawula Alit Jogja berhasil unjuk gigi melalui lovebird Golden Lady. Setelah menang di HUT Soedirman BC Purwokerto (30/11), Golden Lady kembali juara, bahkan menang nyeri, di “kandang macan” lovebird Solo Raya.
“Kalau tidak terpeleset sedikit saja, saya yakin bisa hattrick. Tapi pada sesi terakhir, Golden Lady melihat lovebird jantan sehingga birahi. Kerjanya naik-turun, sehingga harus puas di urutan keempat. Tapi tidak apa-apa. Namanya juga burung. Saya senang sekali bisa nyeri di Solo . Anak saya dan teman-teman yang ikut ke sini juga gembira bukan kepalang,” kata Om Aris.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Insiden yang dialami Golden Lady mengingatkan kita pada pengalaman Seiryu, lovebird jantan milik Om Styawan 5758, yang kerap membuat lawan-lawannya yang berjenis kelamin betina ngleper-ngleper.
(baca juga Tips merawat lovebird jantan agar stabil)
Gaco lovebird lainnya yang meraih double winner adalah Marques, milik kakak-beradik Agung Jipen dan Budi Azerehe dari Gorang Gareng Magetan.
Di Kelas FreshMix Power B, lovebird Marques memang lebih beruntung. Marques dan Naga Sakti milik Itok LB Shop sama0sama mendapat 3 koncer A dan B. Keduanya harus adu tos-tosan, dan Marques yang menang.
Penampilan Naga Sakti yang sebagian bulunya belum pulih dari mabung juga mengesankan. Selain rajin, juga panjang-panjang ngekeknya.
Panitia membuka enam kelas lovebird, di mana jumlah peserta dibatasi maksimal 45 ekor per kelas. Dua kelas dimenangi Golden Lady, dua kelas direbut Marques, dan sisanya dimenangi D’bora yang digantang oleh Om Yusak Brother dan Putri Gangga milik pendatang baru Pram Duta Seno.
Lovebird Fatin milik M Adrian, Shaza milik Irfan / Deny Chelsea, Cleopatra milik Cokroningrat SF, dan City milik Zamhudi (Batam) yang dikawal Om Asep, tampil relatif stabil hingga masih bisa merengsek di posisi kedua. City meraih juara 2, 6, dan 6. Lovebird City pernah menjuarai even Piala Raja 2014 dan Kapolres Cup di Karanganyar.
Bumble Bee sapubersih dua kelas kenari
Kenari Bumble Bee milik Noor RS (Luwes BC) berhasil menyapubersih dua kelas yang dilombakan. Jagoan ini baru saja merampungkan masa mabungnya yang cukup lama, sekitar 4 bulan.
Selain bergabung dengan Luwes BC, Noor RS yang tinggal di Karangwuni Klagten juga peternak kenari di Papburi Klaten, dengan ring 080. Sebelumnya, Noor mengorbitkan kenari Gladiator dan Iron Man.
Dalam FreshMix Cup, kenari Bumble Bee dua kali memaksa Raja Kenari milik Selaksa Jagad SF berada di urutan kedua. Raja Kenari belakangan ini juga sering meraih juara baik di Jogja maupun Solo Raya.
Setelah cukup lama menunggu pulih, akhirnya Pak Kanjeng bisa kembali melihat kacer Lindu Bumi tampil maksimal dan meraih juara 1. Namun Lindu Bumi berbagi gelar dengan Black Zero milik Kurniawan Putra Kurma SF Sragen. Adapun kacer Ababil milik Sucipto Aksi BF Kartasura dua kali menjadi runner-up.
Dua kelas anis merah juga dibagi rata untuk Ojo Lali milik Teggie (Luwes BC) dan Raja Organik milik Agus Supra Jogja.
Kelas cucak hijau memunculkan jawara baru, yaitu Kristal milik Antok Ayam Kremes Palur, serta Jendral Muda milik Chandra Jaya (Jatipuro Karanganyar). Keduanya bisa dibilang kicaumania pemula.
Pemain yang lebih senior, yaitu Dede Aksi dengan gaco barunya Raja Bumi (sebelumnya juara di Dandim Klaten Cup, 30 November), dan Cinyo (Ponorogo) dengan gaco mapan Honda, harus puas menjadi juara kedua.
UD Raja Motor dari Glembuk SF memborong kelas cendet, melalalui Panser dan Sekring. Dua jago yang lebih senior, yaitu Suarez milik Shodiq (Ponorogo) dan Ajisaka milik Kurniawan juga dipaksa menyisih di belakangnya.
Cucak jenggot Kayanda milik Mamad (Solo) belakangan ini menang terus. Usai menjuarai Latpres Spesial Kamis Perwira Team di Bekonang, Sukoharjo (11/12), Mamad kembali mengorbit di FreshMix Cup.
Dalam even ini, Luwes BC ditetapkan sebagai juara umum BC, dan H Sigit WMP Klaten juara umum SF. Om Sigit bakal menggelar kontes WMP Cup 2 di Stadion Trikoyo Klaten, Minggu 28 Desember 2014. (Waca)
HASIL LOMBA FRESHMIX CUP | GALERI GAMBAR