Burung merupakan hewan berparuh, bukan bergigi. Hal ini tentu sudah kita ketahui sejak dulu. Yang dimaksud burung di sini adalah seluruh spesies dalam kelas Aves (unggas), termasuk ayam, itik, dan kalkun. Tetapi tahukah Anda, burung awalnya bergigi juga. Namun burung kehilangan giginya sejak 116 juta tahun lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Informasi awal bahwa burung dulu punya gigi sebenarnya sudah lama terungkap, yaitu berdasarkan penemuan fosil Archaeopteryx di Jerman pada tahun 1861. Para peneliti lalu menyimpulkan, nenek moyang burung sebetulnya makhluk bergigi. Tetapi belum diketahui kapan burung-burung sudah tak bergigi lagi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelumnya sudah ada temuan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus theropoda / dinosaurus karnivora berkaki dua, seperti Tyrannosaurus rex (T-rex) yang punya banyak gigi tajam.
( baca juga Selama 50 juta tahun, dinosaurus berevolusi menjadi burung )
Namun, tak ada seorang pun yang tahu mengapa gigi-gigi itu kemudian hilang. Sudah satu setengah dekade hal itu menjadi rahasia yang belum terungkap.
Untuk menemukan jawabannya, sejumlah ahli biologi dari Universitas California, Riverside, dan Montclair State University mengadakan penelitian bersama. Mereka meneliti gen gigi pada sisa-sisa organisme yang ada pada fosil burung. Hasilnya menakjubkan! Burung ternyata sudah tak lagi bergigi sejak 116 juta tahun lalu.
Menurut Mark Springer, gurubesar biologi di Montclair State University, pelajaran terbesar dari riset ini adalah keberadaan “gen mati” berupa sisa-sisa hewan mati yang terawetkan dalam fosil. Dari gen mati itulah, mereka bisa mengungkap rahasia evolusi burung.
Penelitian yang hasilnya sudah diterbitkan dalam Jurnal Science itu menyebutkan, burung modern saat ini memiliki paruh melengkung dan saluran pencernaan yang kuat untuk membantu mengunyah dan mengolah pakan.
Mark Springer dan timnya menyelidiki keberadaan gen yang memicu pertumbuhan gigi. Pada hewan vertebrata (bertulang belakang), formasi gigi melibatkan 6 gen penting untuk menumbuhkan enamel dan dentin.
Peneliti kemudian mencari mutasi yang menonaktifkan keenam gen itu pada genom dari 48 spesies burung yang dianggap mewakili segala jenis burung di dunia.
Mereka mendapatkan hasil, semua spesies burung memiliki mutasi dentin dan enamel yang sama. “Kehadiran beberapa mutasi penonaktifan gen gigi yang terlihat pada 48 spesies burung tersebut mengindikasikan bahwa hilangnya enamel dimulai sejak 116 juta tahun lalu,” kata Springer.
Para peneliti juga menemukan mutasi pada gen enamel dan dentin pada vertebrata lain yang tidak bergigi, misalnya pada kura-kura dan trenggiling.