Nyeri di GMC Wonogiri, cendet Suares diboyong ke Pacitan

Tiga burung meraih kemenangan nyeri (double winner) dalam Gebyar Tutup Tahun GMC Wonogiri yang berlangsung di kompleks GOR Girimandala Wonogiri, Minggu (21/12). Ketiganya adalah cendet Suares, lovebird Kijang G, dan pleci Guntur Muria.

Penampilan cendet Suarez memang sangat meyakinkan. Burung milik Om Shodiq Lokomotif (Ponorogo) ini mengikuti semua (2) kelas yang dibuka panitia, yaitu VIP dan Bintang. Di kelas utama, Suares tampil sebagai juara pertama, mengungguli Aji Saka milik Mr Kurniawan dari Putra Kurma SF Sragen.

Suares kembali bertemu dengan Aji Saka di Kelas Bintang. Untuk kali kedua, Suares menjadi juara 1 dan Aji Saka juara 2. Posisi ketiga ditempati cendet X-Trem milik Bambang (Solo), yang di sesi lainnya masuk lima besar.

Cendet Suares memang sering ngeluruk dalam berbagai even di Blok Tengah dan sudah kerap pula juara. Aksinya di GMC Wonogiri memikat hati Om Arik Kandidat, kicaumania dari Pacitan.

Usai lomba, Om Arik langsung merapat ke Om Shodiq, dan saat itu juga terjadilah deal untuk melakukan take-over terhadap cendet Suares. Nilainya konon fantastis, namun keduanya enggan menyebutkan nilai pastinya.

Penampilan ciamik juga diperlihatkan lovebird Kijang G milik Mr Kobo. Tampil di kandang sendiri, gaco  ini ngamuk sejadi-jadinya. Dua kelas pun dijuarainya, sehingga memperpanjang daftar juara yang pernaj diraih Kijang G.

Hebatnya lagi, rival yang disingkirkan Kijang G bukanlah burung sembarangan, karena merupakan jagoan langganan juara di kawasan Solo Raya. Di Kelas VIP, Kijang G mengungguli SPG milik F007 BF Solo. Nama Sri Ratu milik Mr Boby (Byna Lestari BF Karanganyar) dan Safara milik Mr Duwo (ketua Solo Star BC) juga berada di bawahnya.

Di Kelas Bintang B, Kijang G kembali mengungguli burung seperti Roro Jonggrang milik Ipul (Purwantoro) dan si blorok Solo kepunyaan Arif FC dari Merah Putih Solo.

Satu lagi gaco yang nyeri dalam even kali ini adalah pleci Guntur Muria milik Cahyo S dari PMJ Jatipuro, Karanganyar, yang jarak tempuhnya ke lokasi lomba hanya sekitar 30 menit di sebelah utara Ngadirojo.

Di kelas cucak hijau, Honda yang pekan lalu menjadi juara 2 Fresh Mix Cup Solo berhasil mencuri sekali juara 1. Seperti halnya Shodiq, Cinyo sang pemilik juga sering ngeluruk ke Jawa Tengah, terutama di Solo Raya.

Penampilan cucak hijau Honda selama ini memang dikenal stabil, lantaran hampir selalu moncer dalam setiap even yang diikutinya. Menurut Om Cinyo, salah satu rahasianya adalah kebiasaan mandi malam.

Basori dari Klaten kembali membawa pulang juara melalui kacer Teror yang memenangi Kelas Bintang, serta kenari Arjuna yang menjadi runner-up.

Om Hardi dari Martaluhur merasa lega, setelah murai batu Jaguar miliknya kembali tampil prima selepas mabung. Turun dua kali, Jaguar menjuarai Kelas VIP dan juara 3 Kelas Bintang. Jaguar selama ini menjadi maskot Martaluhur BC.

Selama bertarung, Jaguar menyemprotkan tembakan andalannya berupa suara cililin dan lovebird yang begitu tembus, sampai memekakkkan telinga penonton yang ada di dekatnya.

Menurut perawatnya, Om Yudas, asal tampil maksimal, gelar juara hampir pasti direbutnya. Apa tanda-tanda murai tampil maksimal? “Ya, kalau sudah ngeplay dan mengeluarkan tembakan bertubi-tubi tiada henti, berarti sudah maksimal,” kata Om Yudas.

“Pada saatnya, kami akan menggelar kontes di Terminal Jatipurno, mengulang sukses gelaran tahun lalu. Pekan depan, Jaguar akan menjajal kerasnya pertarungan di WMP Cup 2 Klaten,” tambah Om Hardi.

Secara umum, lomba berlangsung ramai. Cuaca sejak pagi hingga sore pun cerah. Yang “bolong-bolong” hanya kelas anis, adapun yang lainnya relatif penuh.

Mr T, Mr Ogel, Om Nando, dan kawan-kawan merasa bersyukur cuaca sangat kondusif. “Kita hanya bisa berusaha, namun Yang Di Atas yang berkuasa. Terimakasih untuk semua dukungannya, mohon maaf jika masih ada kekurangan dari kami,” ujar Mr Ogel yang juga berperan sebagai “pawang” hujan. (Waca)

Hasil Gebyar Tutup Tahun GMC (klik di sini)