Guyuran hujan yang cukup lebat di wilayah Klaten dan sekitarnya, Jumat (30/1) siang, memang membuat peserta yang mengikuti Latpres PKM Klaten di Pasar Plembon tidak seramai biasanya. Namun sejumlah peserta dari luar kota yang datang lebih awal tetap menghadiri latpres bulanan ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Justru banyak peserta lokal yang membatalkan pesanannya, saat melihat kondisi langit gelap. Mereka mungkin memilih tinggal di rumah,” jelas Om Harno, ketua PKM Klaten.
Sejumlah peserta luar kota seperti Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Jogja memang tetap bertahan mengikuti latpres. Kelas yang paling ramai adalah kenari dan lovebird, selain murai batu, kacer, dan cucak hijau.
Kenari bahkan sampai buka empat kelas: dua standar bebas, dua standar kecil. Apabila kondisi cuaca mendukung, empat kelas kenari ini biasanya penuh sesak. Bahkan panitia sering menolak calon peserta.
Meski sempat diguyur hujan, kelas kenari tetap ramai, namun ada satu-dua gantangan kosong. Begitu pula di kelas lovebird.
Kenari Sinchan milik Putra Baron (Klaten) tampil sebagai juara di Kelas Sejati dan juara 3 Kelas Favorit: keduanya merupakan kelas standar umum. Selain langganan juara di Klaten, Sinchan kini juga makin diperhitungkan di kawasan Jogja.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dalam even PBI Lokal Terkendali (21/12/2014), Sinchan merebut juara 1. Prestasinya berlanjut saat turun dalam even Kawula Alit Road to Valentine di Jogja (18/1), dengan meraih sekali juara 1.
“Pokoknya Sinchan makin mantap. Rencananya mau ditampilkan lagi dalam even Valentine Day Jogja (15/2), Fairplay Cup di Solo (1/3), dan In Memorial Jendral Besar Soeharto di Jogja (8/3),” kata Putra Baron.
Kelas Favorit dimenangi kenari Bandit milik Yahya SF dari Klaten, diikuti Pedas Manis milik Om Likin Solusindo dan Sinchan.
Di kelas kenari kecil, Pancawarna milik Rising Star (Klaten) nyaris meraih double winner. Burung ini menjuarai Kelas Kenari Kecil Sejati. Juara 2 dan 3 masing-masing ditempati Aryani milik Brian (Klaten) dan Jamper Merah milik Raja Dewa Dewi, juga dari Klaten.
Kenari Batosai milik Mbah Topang-Topang (Green Team) kali ini berada di urutan kelima. Tetapi burung hasil ternakan Mbah Topang-Topang (kode ring 069 Papburi Klaten) ini tampil menawan saat turun di Kelas Kenari Kecil Favorit, dan sukses menjadi juara 1. Pancawarna di posisi kedua.
Batosasi dan Pancawarna sama-sama sedang bersinar di kelas kenari kecil. Ketika berlaga dalam Latpres PPK-1 Parikesit, 25 Januari lalu, Batosasi dan Pancawarna juga berbagi gelar juara 1.
Murai batu Berliant sukses menjuarai Kelas Sejati. Gaco milik Siswanto BG ini memaksa Kiamat milik Andy Janu SF Klaten dan Kayla kepunyaan H Sigit WMP Klaten berada di posisi kedua dan ketiga.
Kelas Favorit dimenangi murai batu Black Jack milik Indra Double Breeders dari Handayani BC Gunungkidul. Murai batu Kiamat lagi-lagi harus puas di urutan kedua.
Kendati belum menjadi yang terbaik, koleksi dua gelar juara 2 membuktikan kestabilan prestasi murai batu Kiamat. “Kiamat pernah nyeri dalam even di Wonogiri beberapa waktu lalu,” tutur Om Andy Janu.
Om Indra Batak (Squad Jogja) menurunkan lovebird Alexa Jr dan sukses menjuarai Kelas Favorit. Lovebird Baru Klinting tidak terkalahkan di Kelas Lovebird A, dan tampil sebagai juara 1. Burung besutan Andy (Weru) ini juga tampil apik di Kelas Favorit, meski berada di posisi keempat.
Bintang lapangan dalam Latpres PKM Klaten kali ini adalah kacer Sketsa. Jagoan milik Om Daris dari Cawas, Klaten, ini menjadi satu-satunya peserta yang meraih double winner.
Melihat prestasi kacer Sketsa, Om Daris tak ragu-ragu untuk menurunkannya dalam even akbar Valentine Day di Jogja, 15 Februari 2015. Bahkan dia juga berencana menurunkannya di Fairplay Cup Solo (1/3), In Memorial Jendral Besar Soeharto di Jogja (8/3), dan Arema Cup IV di Malang, 22 Maret 2015. (Waca)
Hasil Latpres PKM Klaten (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.