Lomba burung berkicau Duta KM Cup III di kampus Universitas Pancasila Jakarta, Minggu (1/2), menyimpan kesan mendalam bagi Om Kris. Pasalnya, branjangan Raja Kutub miliknya tampil sebagai juara pertama. Padahal cuaca di sekitar lapangan cukup ekstrem. Hujan sejak pagi terus mengguyur, namun Raja Kutub tetap bisa tampil maksimal.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Branjangan Raja Kutub milik Om KrisBranjangan Raja Kutub milik Om Kris
Branjangan Raja Kutub, juara 1 dalam even Duta KM Cup III di Jakarta, Minggu (1/2).

Lebih mengesankan lagi, ini merupakan gelar juara pertama yang diraih Raja Kutub sejak berada di tangan Om Kris. Dalam kontes itu, kelas branjangan diikuti sekitar 30 peserta, dan Raja Kutub tampil sebagai burung terbaik.

Aksi Raja Kutub memang jauh lebih menonjol dibandingkan lawan-lawannya. Sejak digantang, burung langsung duduk sambil membawakan materi lagu isiannya berupa suara cerecetan burung gereja tarung, diselingi suara pelatuk, dilengkapi suara burung rambatan, dan variasi isian burung siri-siri.

Volumenya yang tembus dan Kristal, didukung durasi kerja yang prima sejak awal hingga menit akhir penilaian, membuat branjangan Raja Kutub mendapat koncer mutlak.

Sejak di tangan Om Kris, branjangan Raja Kutub baru empat kali tampil. “Ketika tampil perdana memang kurang jalan,” kata Om Kris.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google PlayDapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App StoreDapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Om Kris dan Tony MusicOm Kris dan Tony Music
Om Kris (kiri) bersama Om Tony Music yang juga piawai mengorbitkan branjangan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Penampilan kedua di Kapolres Depok Cup I (11/1) mulai membaik, dan menjadi juara 3. Begitu juga ketika berlomba di Cikupa, Raja Kutub masuk tiga besar.

Nah, pada penampilan keempat di Duta KM Cup III, Raja Kutub untuk kali pertama meraih juara pertama. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan pemiliknya, sekaligus menandakan settingan harian dan lomba sudah ketemu.

Perawatan branjangan Raja Kutub sebenarnya relatif mudah. Setiap hari saya beri lima ekor jangkrik kecil, dengan rincian dua ekor pagi hari dan tiga ekor sore hari,” jelas Om Kris.

Selain jangkrik, extra fooding (EF) lainnya yang diberikan setiap hari kepada Raja Kutub adalah ulat hongkong. Porsinya 3 ekor pagi hari dan 3 ekor sore hari.

Bagaimana dengan kroto? “Kalau kroto tidak setiap hari, melainkan cukup tiga kali per minggu. Misalnya hari ini diberi kroto, besoknya tidak, dan baru diberikan lusa. Begitu seterusnya, harus diselang-seling harinya,” tambah Om Kris.

Dengan perawatan sederhana itulah, branjangan Raja Kutub mulai menunjukkan tajinya, terbukti dengan tampil sebagai juara pertama dalam even sebesar Duta KM Cup III yang diikuti sejumlah burung top dari berbagai daerah di Indonesia.

Om Kris (5 dari kanan) bersama komunitas KKBI.

Om Kris kini tergabung dalam Keluarga Komunitas Branjangan Indonesia (KKBI). Dia mengaku merasa nyaman berhimpun dalam komunitas ini, terutama solidaritas dan rasa kekeluargan yang terbangun sangat kental.

“Dalam KKBI, kita bisa menggantang bareng-bareng, senang-senang bareng,” ucap lekaki yang pernah moncer bersama cucak jenggot Elisabeth ini. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.